Indonesia Conference Directory


<< Back

List of Abstracts

SEMINAR NASIONAL EKOWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERDESAAN (SemnasPKM 2019)

Event starts on 2019.11.26 for 1 days in Bali

http://semnaspkm2019.confworld.org | https://ifory.id/conf-abstract/P4nV9hUKe

Page 1 (data 1 to 30 of 55) | Displayed ini 30 data/page

APPLICATION OF MAKING SOME MOLS IN RICE PLANTING WITH ORGANIC SYSTEM IN SUBAK PACUNG SELAT VILLAGE ABIANSEMAL BADUNG
Anak Agung Sagung Putri Risa Andriani, Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti, Ni Ketut Mardewi

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Sagung Putri Risa Andriani

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
The partner in the implementation of this program is Subak Pacung, located in the Selat Village, Abian Semal District, Badung Regency. This group always experiences problems in the use of chemical fertilizers and chemical pesticides which increasingly damage the soil structure and can pollute the environment. Chemical fertilizers can trigger poor soil quality, environmental pollution and increasing greenhouse gas emissions, which poses a higher risk of global warming. Therefore, it is necessary to provide alternatives to making organic fertilizers that are cheap and environmentally friendly and have the same benefits as chemical fertilizers. Organic fertilizers made from local micro organisms have the benefits of liquid organic fertilizer, decomposers or ingredients for composting, and vegetable pesticides. The method that will be carried out in the implementation of this training is by interviewing, face-to-face, counseling and hands-on practice. Gradually these activities will be carried out: First, we will hold a general education about the dangers of using chemical fertilizers and pesticides and provide an explanation of the benefits and methods Local Micro Organism (MOL) manufacturing. Secondly, we will provide direct training in making MOL, several evaluations are carried out. Third, if the PKM activity will end we will motivate farmers to plant rice by implementing the use of MOL as organic fertilizer and organic pesticides. From this activity the output target to be achieved is that the training participants understand how to make MOL so that the use of chemical fertilizers and chemical pesticides can be reduced.

Keywords
Abian Semal Subdistrict, Selat Village, Paddy, MOL

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/dKQ73bcujPNh


Dilema dan Keterbatasan-Keterbatasan Ekowisata
I Ngurah Suryawan

Show More

Corresponding Author
I Ngurah Suryawan

Institutions
Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa

Abstract
Pengembangan ekowisata sebagai alternatif dari pariwisata massal menjadi sangat problematik di Bali. Di tengah naik turunya situasi pariwisata, kebutuhan untuk pengembangan perspektif sekaligus wilayah-wilayah baru menjadi keniscayaan. Konsep ekowisata dilirik karena visinya untuk perlindungan lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat di lokasi pariwisata berjalan. Dilema yang terjadi pada pengembangan ekowisata di Bali adalah terjerumusnya arus pariwisata yang menerabas perlindungan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan keterbukaan investasi yang tiada henti menyasar wilayah-wilayah pariwisata baru. Demikian juga, kampanye ekowisata yang mendengungkan konservasi patut dicurigai sebagai pemanis untuk memuluskan masuknya investasi. Dengan demikian, ekowisata hanya menjadi topeng sekaligus alasan untuk masuknya investasi besar yang justru merusak lingkungan Bali.

Keywords
dilema, keterbatasan, ekowisata, investasi, pemberdayaan masyarakat

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/Ra7nP8gpeNWZ


EMPOWERMENT OF KERTA DESA ANTURAN IN RESOLVING LAND DISPUTES FOR TOURISM INVESTMENT
Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, SH,M.Hum,MH. Dr. I Ketut Widia,SH.,MH. Dr. Simon Nahak,SH.,MH. Dr. I Wayan Rideng,SH.,MH. Dr. Putu Ayu Sriasih Wesna, SH,M.Kn Dr. Ni Made Mahendrawati, SH,MH

Show More

Corresponding Author
I Wayan Wesna Astara

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Anturan Village, which is still included in the tourist area of North Bali, has enormous potential to be developed into an adat village-based tourist destination. This village, has a unique culture, religion and customs. The potential of the Anturan traditional village in particular has Kerta Desa a kind of traditional court that can reconcile civil disputes, in the indigenous Anturan community, especially those who are Hindu. This means that prior to the enactment of Indigenous Village Law No. 4 of 2019 concerning Indigenous Villages which obliged to form a Kerta Desa, the Anturan traditional village already had a Kerta Desa. The problem arises that, even though the Kerta Desa has authority in peace in adat villages based on adat law by making decisions in accordance with awig-awig and / perarem. In the Empowerment of Anturan Indigenous Village Empowerment there are problems namely: (1) legal issues related to tourism activities in Anturan Village cannot be comprehensively solved. (2) The form of Kerta Desas relationship with Bendesa adat and community leaders in resolving tourism cases has not been synergistic so that the law can mean coexistence. (3) There is no Kerta Desa Empowerment model, in the context of state law enforcement and Balinese customary law. (4) The absence of kerta desa in tourism law enforcement is in accordance with the interests of the local community. Solution offered: (1) Existence of Policy Study on Empowerment of Village-based Tourism Village that involves the kerta desa in handling cases of traditional village land and land in the form of investment; (2) Increased knowledge and the existence of legal awareness in the management of traditional village-based Tourism Villages concerning land for investment purposes; (3) Able to develop the implementation of state law and customary law of Bali and tourism law to resolve the case of tourism investment in the traditional village of Anturan; (4) Can have a positive impact on society and can improve human resources, and the Kerta Desa in handling investment cases in tourism can apply the law in coexistence. The method used in the form of empowerment Kerta Desa with the pattern of assistance, FGD and find the real core of the problem. Legal issues are very complex, can find hidden problems in travel cases, and inventory problems and solve problems that arise with village officials, custom officers and indigenous community leaders in Anturan. Target outcomes to be achieved are publication of national journals / or proseding ISBN National publications, mass media publications, videos on broadcast activities. Activities in Empowering Anturan Indigenous Village Empowerment in resolving land issues in tourism investment by providing assistance and counseling to Kerta Desa, Prajuru Desa adat and community leaders who are relevant to Land Cases and investments in Anturan village.

Keywords
Empowerment, Kerta Desa, Village Law-aware Tourism.

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/AB6p4tWPn39g


Gerakan Sehat Mental Melalui Program Meditasi Transcedental Pada Anggota Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN), Singaraja, Bali
Kartika Sari, Saktivi Harkitasari, Asih Primatanti

Show More

Corresponding Author
Kartika Sari

Institutions
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Abstract
Dewasa ini, setiap orang memiliki peluang untuk mengalami stres. Stres adalah kondisi tertekan secara psikis yang disebabkan oleh pengalaman fisik maupun psikis yang tidak menyenangkan. Stres berkepanjangan dapat berdampak buruk bagi kondisi fisik, psikologis, intelektual, sosial, spiritual dan dapat mengancam keseimbangan fisiologis tubuh. Manajemen stres adalah upaya untuk mengendalikan dan menurunkan ketegangan yang muncul bersama dengan situasi yang sulit diatasi sehingga terjadi perubahan emosional dan fisik. Salah satu upaya manajemen stres adalah dengan Transcedental Meditation (TM). TM merupakan salah satu teknik meditasi yang diperkenalkan oleh Maharishi Mahesh Yogi. Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini, sasaran utama kami adalah anggota kepolisian di SPN Singaraja, Bali dan bekerjasama dengan Yayasan Maharishi Global Raam Raj terkait inisiasi program Transcedental Meditation yang selanjutnya kegiatan ini kami beri nama Gerakan Sehat Mental Melalui Program Meditasi Transcedental. Kegiatan ini akan dilaksanakan di SPN Singaraja, Bali. Hasil yang diperoleh adalah penurunan tingkat stress berdasarkan data hasil DASS-42 serta gelombang EEG yang menggambarkan otak dalam kondisi relaks.

Keywords
meditasi, polisi, stress

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/R2prfQuqNt4P


IMPROVEMENT OF "TANDUSAN" TRADITIONAL COCONUT OIL PROCESSING PROCESS IN SARI GUNA MERTHA GROUP, CARANGSARI VILLAGE, BADUNG REGENCY
I Wayan Sudiarta , A.A. Made Semariyani dan I Gusti Ngurah Sugiana

Show More

Corresponding Author
I Wayan Sudiarta

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Training Improvement of Traditional Coconut Oil Processing Process “Tandusan” was carried out at the Sari Guna Mertha Group, Telugtug, Carangsari Village, Petang District, Badung Regency. The goal to be achieved is to provide appropriate technology to diversify the processing of agricultural products, especially coconut, which has a lot of potential in the village of Carangsari into Traditional coconut oil for cooking oil and consumption oil. When training by direct practice also provided additional material about knowledge about entrepreneurship, business management, sanitation and hygiene processes of production, packaging, and marketing, so that trainees are able to manage businesses that are well made. The method used in the implementation of this training is the method of interviews, face to face, counseling and practice in person. For the smoothness of the training activities carried out in stages and each stage is carried out monitoring and evaluation so that the continuity of activities becomes more guaranteed, namely: First, counseling is held regarding the appropriate technology for processing coconut into barren traditional coconut oil whose manufacturing process is modified and sanitation and hygiene processing, counseling Entrepreneurship, business management and marketing. During this first meeting, all training participants were given a learning module which had to be understood before processing practices were carried out so that the participants became easier in mastering every direction given. Secondly, there was a direct training / practice on making barren coconut oil products with a process that efficient which is then evaluated and repeated to make the product until the trainees truly master the technology and the trainees are able to make products independently at home and make the products in groups so that it becomes easier in marketing the products. Third, this activities are over, we provide regular assistance to be able to motivate new businesses that are initiated. The output target to be achieved is that the trainees can independently make processed products and understand entrepreneurial knowledge, marketing management, so they can become economically independent. To be a proof of the activity, the activity is also documented in the form of photos and videos and an article is written to be published in the Scientific Magazine.

Keywords
Coconut oil, Entrepreneurship, Appropriate Technology.

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/U2fReWrTAaFc


Improving Durian Fruit Through Cultivation Technology In The Tani Group In Yeh Sumbul-Jembrana Village
Ir. Made Sri Yuliartini, M.Si ; Ir. Luh Kartini, M.Si; Dr. Ir. Ni Putu Anom Sulistiawati, M.Si

Show More

Corresponding Author
Made Sri Yuliartini

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
This activity was carried out at the "MELATI" Farmer Group in Yeh Sumbul Village, Mendoyo District-Jembrana Regency, Bali. Yeh Sumbul Village is a plantation area and is a center for producing horticultural products, one of which is durian fruit. Durian plants have a pretty good business opportunity, the selling price is quite high, the taste is delicious and the fruit flesh is legit and has a distinctive aroma. The development of durian plants in the whole area of Yeh Sumbul Village is very varied and increases from year to year where durian plants are in an intercropping system with other types of plants so that maintenance is not focused and yields are low and farmers do not really understand good cultivation techniques so the quality and quantity of yields is still low. The purpose of this activity is first to provide counseling material on how the technology of durian plant cultivation is correct and appropriate. The second held direct practice in farmer groups on how to fertilize and prune the durian plants. From this activity, the output target to be achieved is the training participants from the farmer groups who are able and understand how to cultivate durian plants correctly and appropriately so that later it can provide high quality and quantity of results and farmers income can increase. Implementation of community service activities, extension materials, training and mentoring in the field. The results have been obtained that farmers understand and want to do environmental sanitation, prune pruning for the formation of plants that are planted in the backyard and only one year old, and fertilize using organic fertilizers and inorganic fertilizers. Durian plants in old gardens, which are mixed with other fruit plants, are carried out more on cleaning the environment around plants, fertilizing before rain falls because the terrain is hilly so watering depends only on rain water. For the Kani durian plant is pruning and fertilizing and irrigating because the plant is only five years old and planted on the edge of the garden, so it is still affordable for irrigation.

Keywords
Durian Plants, Cultivation Technology Input, Farmer Groups

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/aTjMGnkWVhcE


Kombinasi Latihan Pengencangan dan Aerobik Bagi Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas 1 Denpasar Barat
Tanjung Subrata, Asri Lestarini, Ni Luh Putu Eka Kartika Sari

Show More

Corresponding Author
Asri Lestarini

Institutions
Faculty of Medicine and Health Sciences,
Warmadewa University

Abstract
Prevalensi DM di Bali diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat termasuk di kota Denpasar. Pemberdayaan mitra yaitu Kelompok Diabetes Paguyuban Rahajeng Garjita Puskesmas 1 Denpasar Barat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan melakukan exercise agar dapat membantu pengendalian kadar gula darah pasien sehingga dapat mencegah komplikasi yang terjadi pada diabetes melitus. Metode yang akan dipakai untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tentang diet, exercise dan pengendalian kadar gula darah khusus bagi penderita diabetes melitus sampai dapat diterapkan secara mandiri oleh mitra dan masyarakat. Pemeriksaan HbA1c sebelum dan setelah pelatihan untuk melihat adanya perubahan pada kontrol gula darah pasien. Hasil yang diperoleh adalah rerata HbA1c sebelum dan setelah latihan adalah 6.83 dan 6.78 persen, sehingga dapat disimpulkan telah terjadi penurunan HbA1c sebesar 0.73% dari pasien yang mengikuti latihan kombinasi tersebut. Pelayanan kesehatan pada pasien DM perlu mempertimbangkan untuk memberikan latihan kombinasi dalam programnya.

Keywords
kombinasi latihan pengencangan, aerobik, kelompok diabetes, Denpasar Barat

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/VA3WT8bxNgq9


KONSEP TROPIS PADA REDESAIN MASTER PLAN OBJEK WISATA PERMANDIAN AIR PANAS BANYUWEDANG
I Kadek Merta Wijaya, I Gusti Agung Putu Eryani, Ni Wayan Nurwarsih

Show More

Corresponding Author
I Kadek Merta Wijaya

Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar

Abstract
Arsitektur dan pariwisata merupakan dua hal yang saling mempengaruhi dalam perencanaan tata ruang dan sumber daya berkelanjutan. Hal tersebut berarti dalam perencanaan objek wisata sepatutnya mempertimbangkan sumber daya alam sebagai bagian keberlanjutan potensi-potensi alam tersebut. Konsepsi tersebut berlaku dalam redesain master plan Objek Wisata Permandian Air Panas Banyuwedang, di mana potensi alam yang dimiliki menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Sumber mata air panas, hutan mangrove dan arsitektur pura menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan objek ini sebagai kawasan wisata permandian. Sebagai objek wisata tentunya akan terlahir perwujudan arsitektur-arsitektur sebagai fasilitas penunjangnya. Perwujudan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan akomodasi penunjang wisatawan yang berkunjung ke objek tersebut, namun di satu sisi kehadiran fasilitas penunjang tersebut seminimal mungkin memberikan dampak yang negatif terhadap kawasan Wisata Permandian Air Panas Banyuwedang. Tujuan tulisan ini adalah untuk merumuskan dan mengimplementasikan konsep tropis pada arsitektur fasilitas penunjang Wisata Permandian Air Panas Banyuwedang sebagai bagian dari strategi dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Kajian ini menggunakan metode interpretatif kualitatif deskriptif melalui interpretasi potensi-potensi alam di kawasan Objek Wisata Permandian Air Panas Banyuwedang dan adaptasi wujud arsitektur fasilitas penunjang pariwisata dengan pendekatan konsep tropis. Hasil akhir yaitu wujud arsitektur tropis pada aspek orientasi, bentuk, sistem penghawaan dan pencahayaan dan pemilihan material yang merupakan respon iklim tropis daerah Banyuwedang serta mengurangi penggunaan sumber energi tak terbarukan.

Keywords
Arsitektur Berkelanjutan Banyuwedang; Arsitektur Tropis Banyuwedang; Konsep Tropis Banyuwedang; Master Plan Banyuwedang

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/myR8G4UD2uL3


Lalu, Bagaimana Nasib Subak?: Transformasi dan Tantangan Pengembangan Ekowisata
I Ngurah Suryawan

Show More

Corresponding Author
I Ngurah Suryawan

Institutions
Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa

Abstract
Subak sebagai salah satu kearifan lokal dan ruang berlangsungnya ekowisata menghadapi transformasi yang hebat. Pondasinya yaitu pertanian tersingkir di tengah arus modernisasi yang dibawa oleh pariwisata. Subak menjadi medium kehidupan sekaligus tercipta kebudayaan masyarakat Bali sendiri. Nasib subak kini berada di bawah hegemoni pariwisata. Salah satunya adalah melalui pengembangan ekowisata yang menjadikan subak sebagai destinasinya. Subak sebagai roh dari kebudayaan pertanian mengalami perubahan. Justru yang menjadi roh subak saat ini adalah pariwisata yang dibawa oleh ekowisata subaknya.

Keywords
subak, transformasi, ekowisata, pengembangan, pertanian, hegemoni

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/6dZvTHm8txbe


LEGAL AWARENESS OF CITIZENS TOWARDS LAW ENFORCEMENT IN THE BORDER REGIONS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA WITH THE DEMOKRATIC STATE EAST TIMOR (TIMOR LESTE)
Dr. Simon Nahak,.S.H,.M.H.

Show More

Corresponding Author
Simon Nahak

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Public awareness of law enforcement in the border area of the Republic of Indonesia with the state of the Democratic Republic of East Timor is held international dedication between the two countries, the consciousness of law means aware of the mind, Word and action of a series of deeds by each person/legal entity to obey and obey the law by means of a convert to not commit acts contrary Customs, customs) and written law (civil, administrative, and criminal as well as the form of agreement in international Customs and treaties) in space and time in terms of cross-legal relations in the state and cross between countries. Legal issues How are the factors that cause public law awareness on law enforcement in the border region of the Republic of Indonesia and the Democratic state of East Timor?, how is the practice of law enforcement applicable in each state as the basis of legal force to bind the law of public awareness in the border territory of the Republic of Indonesia and the democratic state of East Timor?, the purpose of the Countries to maintain harmonious relationships and adhere to the laws of the two countries that apply to the border region internationally. Factors on the cause of legal awareness of the citizens of people in the border areas of the two countries among others are human resources internally from themselves and externally because of environmental factors because it is not ready and does not understand the laws of both States, the substance, the structure and culture of law, belief in law enforcement officers, practice of law enforcement is conducted through litigation and non litigation Theory used the theory of force binding public law, theory of legal system, legal protection theory, restorative theory of justice and progressive law enforcement theory.

Keywords
legal awareness, Community citizens, border Indonesia with East Timor (Timor Leste)

Topic
Politik Hukum Desa Wisata

Link: https://ifory.id/abstract/9hyEKR3aU6Vx


MANAGEMENT OF PIG CAGE IN VILLAGE BARU, MARGA DISTRICT, TABANAN REGENCY
I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki, Ni Ketut Mardewi, dan Ni Ketut Sri Rukmini

Show More

Corresponding Author
I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
This group is located in Baru Village, Marga District, Tabanan Regency. This group always has difficulty in managing pig cage. This group has been raising pigs from 2014. Achieving low weights and high mortality are two problems in raising pigs in this group. Office management supports the building of offices managed by the Pigs Representative because it really determines business commerce. The method carried out in the implementation of this training is the method of interviews, face-to-face, counseling and hands-on practice, carried out in stages, as is done: First, we conduct counseling about management of pig maintenance and specifically explain about maintenance management and mortality, because it has been achieving an optimal weight of 15% from 102 animals and mortality below the normal level of 11-24%. Second, we practice directly to the cage. Third, when the program activity ends we motivate the farm to raise pigs, make good improvement management, increase body weight and increase mortality. From this activity, the output targets to be achieved are the approved training participants who increase the standard of body weight and lower mortality, as well as improve the welfare of members of the pig family group. The results of the programs activities are raising livestock after counseling the cage requirements, shape, type and cleanliness of the cage and the reduction in pig mortality has been reduced from 30% to 15%.

Keywords
Baru Village, Marga district, Cage Management, Mortality

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/yjA3hqLgQr62


Market orientation practices as driver towards SMEs performance in Bangli
Ni Made Wahyuni (a*), I Made Sara (b), Anak Agung Gede Raka (c)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Wahyuni Wahyuni

Institutions
Warmadewa University

Abstract
The silver and metal crafters group in Banjar Pande Cempaga, Bangli faced obstacles in marketing management practices, financial transaction reporting, and the decreasing philosophy of fine arts of silver and metal products among the younger generation. The application of online and offline marketing management practices and accounting is important in business management. Management as a function of managing the companys activities and operations in relation to the achievement of performance, makes the group of artisans need a training in order to achieve performance. The purpose of community service is to provide training, increase insight, and mentoring. Training was given to 15 artisans who were members of several crafters groups. This Community Service Program (PKM) service uses lecture, training, and mentoring methods. Lectures have the benefit of increasing insight. Training to improve crafters understanding of fine arts philosophy, marketing management practices, and recording financial transactions. The response of participants to the training was very good. Participants stated that this program was beneficial for them in the effort to strengthen the handicraft business and preservation of fine arts.

Keywords
Market orientation practices; performance

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/fetMW24KuDFp


Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris Driver Taksi Lokal Berbasis Cloud di Desa Sanur
Dewa Ayu Kadek Claria1, I Gusti Ngurah Adi Rajistha2

Show More

Corresponding Author
Dewa Ayu Kadek Claria

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Abstract Sanur Village is one of the tourist destinations in Bali which is popular with his natural beauty of its coast. The development of tourism in Sanur Village bring changes to the economy of the community in Sanur region. The livelihoods type of people who lives in Sanur are also developing. Most of the people who was worked as fishermen are now venturing into the tourism sector as a taxi driver. The transition of the profession itself has a positive impact on local communities. The profession as a taxi driver is then widely cultivated by the surrounding community as a result of the increasing number of tourist visits. The development of local taxi transportation services then becomes the basic will that taxi drivers should mastering the English language skills, which means that the language used must adjust to the language ethics. It aims to improve the quality of service that is related to increase the income of taxi drivers who are the local residents of Sanur Village. The partner in this program is the chairperson of the Sanur Development Foundation namely Yayasan Pengembangan Sanur (YPS) who has a role in developing the English language skills of taxi drivers in Sanur Village. The obstacle faced by taxi drivers in developing their English skills is in terms of availability of learning resources both in the form of books and conversations specifically intended for taxi drivers. Another obstacle is that the availability of time for the drivers to attend the training is unpredictable because of the uncertain working hours as a driver. The result of this partnership program is the program of cloud-based English-language training which is equipped with a taxi drivers English conversation book which also completed with video conversation. From the training process it can be seen that taxi drivers currently have a special guidebook which is also commonly accessed online and whatsApp groups allow for discussion at any time. Key words : Sanur, Cloud, Local Taxi, English Competency Abstrak Desa Sanur merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Bali yang terkenal menawarkan keindahan alam pesisirnya. Berkembangnya pariwisata di Desa Sanur ikut membawa perubahan pada perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Jenis mata pencaharian masyarakat yang tinggal di Sanur pun ikut berkembang. Sebagian besar masyarakat yang pada mulanya berprofesi sebagai nelayan kini merambah ke sektor wisata yaitu sebagai pelaku wisata. Peralihan profesi itu sendiri membawa dampak yang positif bagi masyarakat lokal. Profesi sebagai pengemudi taksi kemudian banyak digeluti oleh masyarakat sekitar sebagai dampak dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Berkembangnya jasa transportasi taksi lokal kemudian menjadi dasar bahwa para pengemudi taksi harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan benar yaitu dalam artian bahasa yang digunakan haruslah menyesuaikan dengan etika Bahasa. Hal tersebut bertujuan demi meningkatkan kualitas pelayanan

Keywords
Sanur, Cloud, Taksi Lokal

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/WFKghjG4yBM9


Optimalisasi Lahan dan Fungsi Bangunan Melalui Perencanaan dan Penataan Pura Panti Pasek Padang Subadra di Banjar Pegongan, Desa Adat Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali
I Gede Surya Darmawan, S.T., M.T., I Wayan WiryaSastrawan, S.T., M.Sc., Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, S.T., M.T.

Show More

Corresponding Author
i gede surya darmawan

Institutions
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Abstract
Pura di Indonesia terutama di Bali yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, merupakan media/sarana utama dalam melaksanakan persembahyangan dan wujud yadnya/persembahan secara tulus ikhlas terhadap Sang Pencipta. Sehingga keberadaan Pura sangat dijaga kelestariannya termasuk kelestarian fisik bangunannya. Kenyataannya, cukup banyak ditemukan Pura-Pura di Bali yang memiliki kondisi fisik arsitektur bangunan yang memprihatinkan. Keterbatasan dana dan sumber daya manusia menjadi faktor utama terjadinya hal tersebut. Seperti yang terjadi pada Pura Panti Pasek Padang Subadra, yang mana merupakan Pura Soroh (kelompok/disembah oleh kelompok masyarakat) yang keberadaannya sangat vital di Desa Taman Abiansemal. Keberadaan Pura yang sudah ada sejak tahun 1969 dan saat ini dikelola oleh 65 orang ini terbilang cukup memprihatinkan. Berbagai permasalahan seperti lapuknya bangunan Pelinggih Gedong Pesimpenan, Ratu Penglurah akibat termakan usia perlu mendapat perhatian. Dari sisi tata letak bangunan pada tapak, peletakan dari masing-masing bangunan pada tapak/site juga perlu ditata ulang karena saat hari pioadalan Pura berlangsung, ruang kosong tempat warga bersembahyang terbatas sehingga tidak dapat melaksanakan persembahyangan secara bersama-sama. Selain itu, kelengkapan Pura juga sangat minim yang belum terdapat bangunan Panggungan (Bale bertiang 4 sebagai stana Dewa dari 4 penjuru mata angin), Bale Pawedan sebagai tempat pemangku (pemimpin upacara) duduk dan memimpin ritual upacara Pura, serta bangunan tempat berstana Dewa Surya di sudut Timur Laut Site. Berdasarkan permasalahan ini, pihak ketua pengelola beserta perangkat desa yang menjadi mitra pengabdian ini menjalin kerjasama dengan Universitas Warmadewa dalam wujud Program Kemitraan Masyarakat (PKM), yang mana Univ. Warmadewa yang menunjuk 3 dosen dari bidang ilmu arsitektur dan teknik sipil untuk terjun ke lapangan menyelesaikan permalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan yang juga merupakan luaran dari PKM ini adalah Dokumen Perencanaan dan Penataan Pura Panti Pasek Padang Subadra yang terdiri dari gambar kerja 2 dimensi dan 3 dimensi Pura dan disertai dengan rencana anggaran biaya berdasarkan alternatif-alternatif desain yang dihasilkan didasarkan pada perbedaan spesifikasi material yang berimbas pada anggaran biayanya. Dokumen perencanaan dan perancangan ini akan dipakai pihak mitra untuk mengajukan proposal penggalian dana dalam bentuk audensi ke instansi pemerintah seperti Kantor Gubernur, Dinas Kebudayaan dan Kantor DPRD. Selain itu, dokumen ini dipakai untuk penggalian dana internal ke masyarakat Desa Taman melalui pengadaan bazzar, lomba mancing air deras, dan pertandingan voli antar desa. Tidak hanya di bidang perencanaan, kerjasama dengan mitra dan masyarakat juga dilanjutkan pada tahap pembangunan yang mana tim PKM akan mengawal jalannya pembangunan melalui pengawasan berkala di lapangan agar sesuai dengan rencana anggaran biaya, spesifikasi bangunan dan waktu pengerjaannya.

Keywords
perencanaan, penataan, pura panti pasek padang subadra

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Hk3n79QYedRP


PARTISIPASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN MASALAH LINGKUNGAN Study Kasus Pengelolaan Sampah di Desa Peliatan
I Nyoman Gede Maha Putra dan I Gusti Ayu Intan Saputra Rini

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Gede Maha Putra

Institutions
Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

Abstract
Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat telah menjadi strategi yang banyak dipakai dalam memecahkan permasalahan pembangunan dengan cara bottom-up. Berbeda dengan strategi yang mengandalkan program pemerintah yang bersifat top-down, strategi ini mengedepankan peranan masyarakat yang langsung akan mendapat manfaat dari kegiatan pembangunan. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat saat ini adalah meningkatnya tumpukan sampah akibat tingginya aktivitas manusia. Aktivitas ini menghasilkan material sisa yang tidak lagi dipakai. Guna menanggulangi ini, berbagai upaya telah dilakukan namun nampaknya belum membuahkan hasil yang optimal sebagaimana diharapkan. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan cara paling efektif dalam mengelola sampah desa. Menggunakan basis-aksi (action-based), penelitian mengujicoba strategi partisipasi dan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya penganggulangan sampah dengan pendekatan bottom-up. Pendekatan studi kasus dilakukan di Desa Peliatan, tepatnya Banjar Teges Kawan Yangloni dimana persoalan sampah menjadi salah satu yang paling pelik. Dalam upaya ini tiga langkah penting dilaksanakan. Langkah pertama adalah melakukan edukasi dengan cara ceramah dan pembuatan materi dalam bentuk brosur. Kegiatan pertama dilanjutkan dengan aksi nyata bersama masyarakat melakukan kegiatan kebersihan lingkungan serta pembuatan lubang biopori. Selanjutnya adalah tahap evaluasi dan penyusunan strategi sebagai langkah penganggulangan persoalan sampah di masa yang akan datang. Hasil riset menunjukkan bahwa edukasi yang baik di tahap awal sangat dibutuhkan untuk membangkitkan antusiasme warga dalam berpartisipasi. Antusiasme warga dapat diukur dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan. Strategi edukasi tanpa henti melalui berbagai media disarankan untuk dilakukan terus menerus agar keberlanjutan program dapat dipertahankan karena perosalan sampah akan terus terjadi.

Keywords
penganggulangan sampah, pemberdayaan masyarakat, partisipasi

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/kBFKbuU2WCX4


Pelatihan Bahasa Inggris Komunikatif bagi Anggota Polsek Denpasar Selatan
I Nyoman Muliana, I Made Astu Mahayana

Show More

Corresponding Author
Nyoman Muliana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
PERANAN BAHASA INGGRIS KOMUNIKATIF DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ANGGOTA KEPOLISIAN SEKTOR DENPASAR SELATAN oleh : I Nyoman Muliana I Made Astu Mahayana Fakultas Sastra Abstract The theme of this article is the role of communicative English in improving services by the police of Kepolisian Sektor Denpasar Selatan. It is based on the social program conducted at the office of the sector police. The office is located at Sanur so that the duty of the police is automatically at the tourist area as one of the main tourist destinations both for domestic and foreign tourists. The problem faced by the police is that they are still unable to speak English that influences their services in giving information or in explaining something to foreign people. The problem of the police was overcome by giving them a training of communicative English with methods of pair work and conversation. The training can give them good impacts in the form improving their vocabularies, communication ability, and grammar mastery. Keywords : communicative English, training, Kepolisian Sektor Denpasar Selatan Abstrak Makalah ini bertemakan peranan bahasa Inggris komunikatif dalam meningkatkan pelayanan anggota Kepolisian Sektor Denpasar Selatan. Tema tersebut diperoleh pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan di Kantor Kepolisian Sektor Denpasar Selatan. Kantor tersebut terletak di kawasan wisata Sanur sehingga secara otomatis wilayah tugasnya meliputi daerah Sanur itu sendiri yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama wisatawan dosemstik dan asing. Permasalahan yang dihadapi oleh anggota Kepolisian Sektor Denpasar Selatan sebagai mitra PKM ini adalah sangat terbatasnya kemampuan mereka berkuminikasi dalam bahasa Inggris, seperti mengajukan pertanyaan dan memberikan penjelasan ketika memberikan pelayanan kepada orang asing. Permasalahan mitra tersebut diatasi dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris komunikatif dengan metode ceramah, pair work, dan conversation. Pelatihan bahasa Inggris komunikatif tersebut dapat memberi dampak terhadap penguasaan kosakata, kkemampuan komunikasi, dan penguasaan tata bahasa (grammar) oleh para peserta pelatihan. Kata kunci : bahasa Inggris komunikatif, pelatihan, Kepolisian Sektor Denpasar Selatan

Keywords
communicative English, training, Kepolisian Sektor Denpasar Selatan

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/frZ2byFNhcaW


PELATIHAN KADER DALAM MENGELOLA KELAS IBU BALITA DI DESA KERTA PAYANGAN-GIANYAR
Anak Agung Sri Agung Aryastuti (a*), Putu Nita Cahyawati (a), Pande Ayu Naya Kasih Permatananda (a)

Show More

Corresponding Author
Sri Agung Aryastuti

Institutions
a) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
*sriagungary[at]gmail.com

Abstract
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten di Bali dengan prevalensi stunting yang tinggi. Salah satu daerah dengan angka stunting yang tinggi adalah di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Dari hasil observasi dan wawancara singkat dengan kader dan bidan desa, selain stunting ditemukan pula beberapa permasalahan kesehatan anak seperti kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang pada anak, gadget addict pada anak, paparan asam rokok pada anak, dan pola asuh yang kurang tepat. Saat ini Puskesmas Payangan yang membawahi wilayah Desa Kerta Payangan telah memiliki berbagai program untuk mendukung kesehatan anak-anak, diantaranya program kesehatan ibu dan anak (KIA) yang salah satunya diwujudkan dalam kegiatan layanan Posyandu anak-anak. Di Desa ini juga telah dibentuk kader Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu implementasi dari program yang dicanangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berecana Nasional (BKKBN). Meskipun telah terbentuk kader BKB di masing-masing Banjar di Desa Kerta, namun sayangnya kader ini belum berfungsi secara optimal dikarenakan kurangnya pelatihan-pelatihan yang mereka dapatkan terkait kesehatan anak. Melalui PkM ini kader-kader BKB di Desa Kerta dilatih untuk merancang dan mengelola suatu kelas ibu balita sebagai wadah bagi para ibu balita untuk berbagi dan bertukar pengalaman mengenai kesehatan balita. Kegiatan ini dilakukan pada Bulan Agustus-September 2019 dengan melibatkan kader BKB di Desa Kerta Payangan. Kegiatan dihadiri oleh 37 orang peserta yang berasal dari 8 Banjar di Desa Kerta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan kader mengenai kelas ibu balita meningkat setelah penyuluhan. Peserta juga dilatih untuk merancang kelas ibu balita yang nantinya dapat diterapkan secara mandiri di wilayah kerjanya masing-masing. Simulasi dan pendampingan dilakukan di akhir kegiatan untuk memberikan pengalaman yang nyata dan meningkatkan pemahaman peserta mengenai kelas ibu balita. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran kader BKB dalam meningkatkan kesehatan balita di Desa Kerta Payangan Gianyar.

Keywords
kelas ibu balita, kader, bina keluarga balita

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/mDkcfLj3pQyu


PEMANFAATAN DAUN SENTE SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN ALAMI PADA IKAN DI KELOMPOK MINA AYU DESA BARU MARGA KABUPATEN TABANAN
Sang Ayu Made Putri Suryani, I Wayan Arya, I Gusti Ayu Dewi Seri Rejeki

Show More

Corresponding Author
Sang Ayu Made Putri Suryani

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Pakan ikan merupakan biaya operasional tertinggi dalam usaha budidaya ikan. Sekitar 60% atau bisa lebih, biaya yang harus dikeluarkan agar budidaya ikan dapat berhasil Harga pakan pabrikan yang semakin meroket menyebabkan keuntungan para pembudidaya menipis, walaupun harga ikan konsumsi cenderung meningkat pula, tetapi sebenarnya justru pada pedagang/tengkulak yang lebih banyak menikmati peningkatan harga ikan konsumsi tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka untuk mengurangi kebutuhan akan pakan pabrikan tersebut. Mulai pembuatan pakan buatan dari bahan baku ikan asin dan dedak/bekatul sampai maggot sudah dicoba,kenyataannya ada yang berhasil dan ada yang masih perlu proses lebih lanjut. Pemberian pakan yang berkualitas baik akan buatan dan hijauan pada tahapan produksi telur ikan Nila merupakan suatu hal penting. Percobaan telah dilakukan dikolam pembudidaya wilayah Bogor dengan tujuan adalah untuk mendapatkan informasi tentang teknologi pakan induk gurame menggunakan ekstrak daun sente untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi benih gurame.Kelompok ini telah banyak melakukan penyediaan benih terhadap budidaya ikan air tawar di Provinsi bali..Metoda yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah dengan metoda wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek secara langsung, Secara bertahap kegiatan tersebut akan lakukan. Dari kegiatan ini target luaran yang ingin dicapai yaitu peserta pelatihan secara mandiri mampu memanfaatkan daun sente dengan komposisi yang tepat dengan dosis yang tepat sehingga kualitas benih ikan dapat ditingkatkan dan kesejahteraan pembudidaya ikan dapat ditingkatkan tanpa merusak lingkungan perairan.

Keywords
Daun Sente, Ikan Nila, Pakan tambahan alami

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/wxbGpyErf79V


PEMANFAATAN JERAMI PADI TERFERMENTASI UNTUK PAKAN SAPI BALI DI KELOMPOK TERNAK SARI LESTARI
Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti, Ni Ketut Sri Rukmini, Anak Agung Sagung Putri Risa Andriani

Show More

Corresponding Author
Ni Made Ayu Gemuh Rasa Astiti

Institutions
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Abstract
The activity was carried out at the Sembung Mengwi Badung Village Farmer Group. The aim of which is to get an understanding of partnerships in applying fermented animal feed technology to cattle business. Participants are given knowledge about the theory and practice related to the application of straw feed technology. From this activity, the output targets to be supported are partners who receive, carry out and have the ability to apply efficient, effective and practical straw feed technology to cattle and their impact on improving development, growth and appearance of cattle for the better and healthier. The method used to achieve these objectives is to provide management training, production management, and making fermented rice straw (silage). These business activities are carried out to improve the ability to manage businesses efficiently and safely by increasing land use, utilizing local resources by maximizing the potential of internal partners and regional potentials such as the manufacture, supply of natural food and animal feed production. In realizing the achievement of program targets, in addition to training, partners are also carried out in accordance with discussions conducted under the guidance of field staff and the implementation team as well as executors appointed as debriefing according to program needs. In practice or program implementation, partners will make animal feed into silage with the principle of cost efficiency. Thus, it is expected that a Partner who is competitive and beneficial for economic growth and according to the work plan of Sembung Village, Badung Regency, Bali is based on organic, which is safe and inexpensive and capable of supporting government programs on organic and environmentally friendly agriculture (Go-Organic).

Keywords
Bali Mains Cattle, Fermented Straw, Sembung Village.

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/j2hVbnEBCK7x


PEMBELAJARAN “MASATUA BAHASA BALI”: SEBUAH STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA BALI DAN PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI MUDA BALI
I Nyoman Kardana, A.A. Istri Manik Warmadewi, I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Kardana Kardana

Institutions
Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa

Abstract
Abstrak Perkembangan pariwisata Bali telah membawa dampak yang besar terhadap perilaku masyarakat Bali. Wisatawan domestik dan asing yang berkunjung dan tinggal menetap di Bali telah mempengaruhi warna kehidupan masyarakat Bali. Di samping itu, kemajuan teknologi informasi juga memberikan pengaruh yang besar terhadap pola hidup dan pola pikir masyarakat Bali. Misalnya, penghargaan masyarakat Bali terhadap bahasa Bali sebagai salah satu unsur budaya Bali semakin lama semakin menurun. Masyarakat lebih senang dan bangga untuk bisa menguasai dan menggunakan bahasa asing dari pada bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari. Alasannya, bahwa menguasai bahasa asing jauh lebih menjanjikan dari pada bahasa Bali. Menguasai bahasa asing lebih membuka peluang untuk mampu bersaing dalam dunia pekerjaan di sektor pariwisata. Kenyataan yang telah mengubah perilaku masyarakat Bali tersebut perlu mendapat perhatian berbagai pihak, khususnya dunia pendidikan. Bahasa Bali sebagai media komunikasi masyarakat Bali dalam kaitannya dengan aktifitas adat, agama, dan budaya Bali harus dijaga kedudukan dan fungsinya. Sesungguhnya, bahasa Bali tidak saja sebagai alat komunikasi, tetapi dalam bahasa Bali juga terbungkus pesan dan nilai-nilai moral yang berhubungan dengan kearifan lokal (local genius) masyarakat Bali. Dengan demikian, ketidakmampuan sebagaian generasi muda Bali memahami dan menggunakan bahasa Bali telah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemerosotan moral dan perilaku generasi muda Bali. Sehubungan dengan itu, untuk menghasilkan generasi penerus yang handal dan memiliki perilaku (soft skill) yang baik, pendidikan di Bali tidk hanya menekankan pada kemampuan akademik siswa tetapi juga memberikan pengetahuan perilaku (soft skill) yang baik kepada siswa sebagai generasi muda Bali dan memotivasi generasi muda untuk menyukai dan memahami bahasa Bali. Jadi, penguasaan bahasa Bali (sebagai bahasa lokal) dan pendidikan karakter sangat perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dalam era globalisasi dewasa ini. Karakter itu sendiri merupakan suatu kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti kejujuran seseorang, yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relative tetap (Gulo, 1987).. Salah satu upaya yang memungkinkan dilakukan dalam kaitannya dengan pendidikan karakter adalah pembelajaran “Masatwa Bahasa Bali”. Dengan sistem pembelajaran ini siswa akan termotivasi untuk menyenangi dan memahami bahasa Bali dan siswa juga mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap alur cerita dan karakter dari masing-masing tokoh yang ada dalam cerita tersebut. Cerita /satwa bahasa Bali banyak mengandung nilai-nilai yang berhubungan dengan kearifan lokal Bali.

Keywords
Kata Kunci :Bahasa Bali, nilai moral, pendidikan karakter, kearifan lokal.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/ju9VgkwJ6vHh


PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA DI DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR
Ni Wayan Rusni1, Elmy Saniati2, Ni Wayan Erly Sintya Dewi3

Show More

Corresponding Author
Ni Wayan Rusni

Institutions
universitas warmadewa

Abstract
Stunting merupakan permasalahan baru pada tumbuh kembang balita yang akhir-akhir ini menjadi trending topic. Kasus ini telah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Bali, khususnya di Kecamatan Payangan. Seiring dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Gianyar yaitu mewujudkan desa layak anak, maka untuk mewujudkan terjadinya kasus stunting pada balita harus segera ditanggulangi oleh semua pihak terkait. Sebelum masuk pada tahap mampu menanggulangi, maka diperlukan kemampuan untuk terlebih dahulu mendeteksi adanya kasus tersebut. Upaya untuk deteksi sedini mungkin adanya kasus di masyarakat dapat dilakukan oleh kader posyandu maupun kader BKB sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ditingkat banjar. Kader-kader tersebut tentunya harus memiliki pengetahuan, keterampilan maupun kemampuan untuk mendeteksi kasus stunting. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha dalam rangka meningkatkan kemampuan kader. Usaha ersebut dilakukan melalui pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam deteksi kasus stunting. Setelah dilakukan pelatihan para kader diharapkan mampu membantu dalam deteksi lebih cepat kasus yang terjadi, melaporkan dan pada akhirnya terdapat respon cepat oleh pihak terkait secara bersama dan simultan. Hasil penilaian tingkat pengetahuan peserta pelatihan mengenai stunting dinilai dengan menggunakan metode pretest dan postest. Analisa data menunjukkan rata-rata nilai pretest adalah 2,9 ± 1,02 dan rata-rata nilai postest setelah dilaksanakan pelatihan sebesar 7,6 ± 0,82. Berdasarkan hasil pretest dan posttest tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada peserta pelatihan sebesar 61,84% (p=0.000)

Keywords
stunting, kader posyandu

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/BhuMXzTy4HWr


PEMBERDAYAAN KELOMPOK SADAR WISATA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM
I Gusti Bagus Suryawan , I Wayan Wesna Astara , I Made Minggu Widyantara, Ida Ayu Putu Widiati dan Indah Permatasari

Show More

Corresponding Author
Indah Permatasari

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Desa Tenganan Pegringsingan merupakan salah satu desa wisata yang menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Desa Wisata muncul sebagai sarana untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan cara mengelola desanya sebagai daerah tujuan wisata yang menarik. Namun dalam pelaksanaannya tentu saja terdapat kendala-kendala yang dialami untuk mengembangkan desa wisata tersebut. Mitra dalam program ini adalah perbekel Desa Tenganan Pegringsingan. Permasalahan yang dialami oleh mitra yakni belum berjalannya fungsi kelompok sadar wisata di Desa Tenganan Pegringsingan. Kelompok Sadar Wisata merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya. Solusi untuk mengatasi permasalahan mitra adalah dengan memberikan pendampingan dan penyuluhan sehingga kelompok sadar wisata dapat berperan lebih efektif dalam mengembangkan kegiatan kepariwisataan di Desa Tenganan Pegringsingan.

Keywords
kelompok sadar wisata, desa wisata, pariwisata

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/pWZ862grJhtX


PEMBERDAYAAN LPD DAN BADAN HUKUM KOPERASI DALAM MENUNJANG KETAHANAN PEREKONOMIAN RAKYAT DI DESA PEMOGAN
Luh Putu Sudini, I Nyoman Sujana, I Nyoman Sukandia, A.A Istri Agung, Ni Luh Made Mahendrawati

Show More

Corresponding Author
Luh Putu Sudini

Institutions
Program Studi Magister Kenotariatan Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Desa Adat Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, tempat Prodi Magister Kenotariatan (MKN), Pascasarjana Unwar melaksanakan Pengabdian, yang dilakukan pada hari/ tanggal : Selasa – Rabu, 30- 31 Juli 2019 bertempat di Kantor Desa Pemogan Denpasar Selatan. Prodi MKN melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan metode ceramah melalui seminar dengan Tema: “Pemberdayaan LPD dan Badan Hukum Koperasi Dalam Menunjang Ketahanan Perekonomian Rakyat”. LPD dan badan koperasi yang ada di Desa Pemogan bermanfaat bagi kesejahteraan hidup warga masyarakat Desa Pemogan yakni salah satunya melalui pembangunan dan pengembangan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi dan social warga masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengetahui, mengkaji, dan menginterpretasikan pemberdayaan LPD dan Badan Koperasi dalam menunjang Ketahanan perekonomian rakyat di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Masalah yang dikaji menyangkut: 1) Bagaimana penyelesaian kredit bermasalah dalam praktik LPD di Desa Pemogan. 2) Bagaimana manfaat Koperasi terhadap warga masyarakat Desa Pemogan. Penyelesaian kredit bermasalah dalam praktik LPD di Desa Pemogan, dapat diawali dengan melakukan negosiasi antara pengelola LPD dengan warga masyarakat Desa Pemogan yang bermasalah tersebut, kemudian dicarikan solusi guna jalan tengah penyelesaian, sehingga dapat terselesaikannya permasalahan antara warga dengan pihak LPD. Manfaat Koperasi terhadap warga masyarakat Desa Pemogan, yaitu mampu meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat Desa Pemogan, selain juga mampu membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi setiap anggota, sehingga dapat hidup sejahtera.

Keywords
LPD, Badan Koperasi, Ketahanan Perekonomian Rakyat

Topic
Politik Hukum Desa Wisata

Link: https://ifory.id/abstract/ut6vkzRC4THY


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENYURATAN PARAREM DI DESA ADAT BELATUNGAN, PUPUAN, TABANAN, BALI
I Ketut Sukadana1, Diah Gayatri Sudibya2, Luh Putu Suryani3, Ni Made Puspasutari Ujianti4, I Wayan Werasmana Sancaya5

Show More

Corresponding Author
I Ketut Sukadana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bawah koordinasi Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat ini, memberdayakan masyarakat Desa Adat Belatungan. Mitra 1 dalam program ini adalah Desa Adat Belatungan dan Mitra 2 adalah Prebekel ( Desa Dinas ) Belatungan. Fenomena ataupun persoalan yang ditemukan adalah belum mampu merancang sebuah pararem sebagai tindak lanjut pengejawantahan dari awig-awig yang sudah ada. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, focus group disccussion, dan pendampingan. Tujuan dari kegiatan penyuluhan, focus group disccussion, dan pendampingan tersebut adalah memberikan suatu pemahaman, penyamaan persepsi dan akhirnya dapat terwujudnya sebuah pararem yang sesuai dengan norma dan kebutuhan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memperlihatkan terwujudnya sebuah pararem desa yang akan dipakai sebagai pedoman bertingkah laku prajuru desa (pengurus desa adat) dan krama desa (warga desa) adat Belatungan.

Keywords
pedoman, pengurus desa, warga desa.

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/47byVcj9nmUd


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI PASAR KUTA KABUPATEN BADUNG DALAM PENCEGAHAN IMS DAN HIV/AIDS
Luh Gede Pradnyawati, Dewa Ayu Putu Ratna Juwita

Show More

Corresponding Author
Luh Gede Pradnyawati

Institutions
Bagian IKK-IKP Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

Abstract
Perkembangan masalah IMS (Infeksi Menular Seksual) saat ini di negara maju maupun di negara berkembang sangat mengkhawatirkan. IMS dan HIV/AIDS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Selain pada kelompok populasi berisiko tinggi, populasi berisiko rendah seperti para pedagang perempuan di pasar juga rentan terkena IMS dan HIV/AIDS. Salah satu tempat di Bali yang interaksi masyarakatnya tinggi adalah pasar, dimana populasi masyarakatnya tergolong kelompok risiko rendah. Daerah Badung merupakan daerah yang cukup tinggi terhadap insiden IMS dan HIV/AIDS. Dari hasil wawancara dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait program pencegahan IMS dan HIV/AIDS adalah minimalnya informasi yang didapatkan kader serta rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Kuta Kabupaten Badung. Dari hal tersebut pemberdayaan perempuan di Pasar Kuta Kabupaten Badung sangat diperlukan untuk pencegahan IMS dan HIV/AIDS dimana jumlah kader yang diberdayakan adalah sejumlah 5 orang. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Selain itu juga melaksanakan dialog interaktif, memberikan pelatihan pada kader. Secara umum, program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator-indikator yang ditentukan. Saran yang dapat disampaikan adalah agar kedua kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program pencegahan IMS dan HIV/AIDS secara berkesinambungan di wilayah masing-masing sehingga dapat memberdayakan para pedagang yang ada di Pasar Kuta Kabupaten Badung.

Keywords
pemberdayaan, perempuan, IMS, HIV/AIDS, pasar, Badung

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/2gejbAcWxYMD


PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KOPERASI DALAM MENUNJANG KETAHANAN PEREKONOMIAN RAKYAT DI DESA PEMOGAN KEC. DENPASAR SELATAN
Putu Ngurah Suyatna Yasa, Ni Wayan Sitiari, I Nyoman Sujana, I Wayan Wesna Astara

Show More

Corresponding Author
Putu Ngurah Suyatna Yasa

Institutions
Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Kegiatan pengabdian ini dilakukan Prodi Magister Manajemen bekerja sama dengan Pogram Studi Magister Kenotariatan (MKN ) Program Pascasarjana Universitas Warmadewa. Tujuan pengabdian adalah untuk membantu Koperasi dalam memecahkan permasalahan antara lain: koperasi belum memiliki pedoman kerja yang mengatur tugas pokok, fungsi, dan peran diantara pengurus koperasi, rendahnya pengetahuan dan ketrampilan pengurus Koperasi dalam membuat perjanjian kredit untuk dituangkan dalam sebuah akta perjanjian kredit yang berfungsi sebagai bukti pengelolaan dana Koperasi secara jujur, rendahnya ketrampilan pengurus koperasi dalam menjalankan operasional koperasi serta dalam menyelesaikan menyelesaikan kredit bermasalah. Target yang ditetapkan untuk penyebaran informasi tentang penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran Kredit di Koperasi, membina pengurus koperasi agar mampu membuat perjanjian kredit sesuai dengan standar hukum perikatan, sehingga dapat meminimalisir penyimpangan kredit. Tempat pengabdian adalah Desa Adat Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat: Pengurus Koperasi se-Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar. Jenis kegiatan dalam bentuk ceramah dan pendampingan. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran adalah Badan Hukum Koperasi sebagai lembaga penunjang ketahanan perekonomian Rakyat di Desa Pemogan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar mampu bertahan didukung oleh sarana prasarana yang memadai, memiliki pedoman kerja dan mampu memecahkan sengketa yang dihadapi Koperasi sehingga tercipta kenyamanan dan ketentraman dalam menjalankan usaha yang bertujuan mensejahterakan para anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat Desa Pemogan pada umumnya.Luaran pengabdian ini berupa laporan PKM terkait pemberdayaan Sumberdaya manusia, Artikel yang diterbitkan dalam jurnal CSJ.

Keywords
Pemberdayaan, sumberdaya manusia, dan ketahanan

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Y89JbfrdcmVy


Pemberdayaan Warisan Budaya di Pura Penataran Sima Siladan dalam Pengembangan Desa Wisata Taman Bali Bangli
Anak Agung Gede Raka Anak Agung Rai Sita Laksmi Anak Agung Gede Oka Wisnumurti I Made Mardika

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Gede Raka

Institutions
Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Pura Penataran Sima Siladan berada di Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli. Pura ini memiliki potensi warisan budaya yang cukup beragam. Warisan budaya yang ada terdiri atas tinggalan purbakala berupa arca primitif, Barong Landung, situs pura, dan tradisi seni budaya Barong Landung. Potensi warisan budaya yang dimiliki masyarakat belum diberdayakan dalam rangka pengembangan Desa Wisata Taman Bali Bangli. Oleh karena itu, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Unwar bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan potensi warisan budaya di Pura Penataran Siladan untuk menunjang Desa Taman Bali Bangli sebagai Desa Wisata. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah: (1) melakukan inventarisasi warisan budaya di Pura Penataran Siladan, (2) mengadakan ceramah kepada penyungsung pura tentang peran warisan budaya sebagai daya Tarik wisata, dan (3) membentuk pesraman Siladan untuk melakukan pelatihan Bahasa Inggris kepada generasi muda. Hasil kegiatan PKM mencakup 3 bidang yaitu: (a) teriventarisasinya warisan budaya di Pura Penataran Siladan, (b) terlaksananya ceramah kepada penyungsung pura, dan dipahaminya arti penting warisan budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata desa, (c) terbentuknya pesraman Siladan dan telah dilaksanakannya pelatihan Bahasa Inggris kepada anak-anak SD Siladan. Dua luaran dari hasil PKM ini yaitu: Laporan PKM tentang Warisan Budaya di Pura Penataran Sima Siladan sebagai penunjang pengembangan Desa Wisata Taman Taman Bali Bangli, dan makalah seminar nasional yang diterbitkan dalan jurnal CSJ.

Keywords
pemberdayaan, warisan budaya, desa wisata

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/6rutnydbXgZQ


PEMBINAAN ASPEK PERPAJAKAN DAN PENGISIAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI UMKM DI KECAMATAN MENGWI BADUNG
IIDAM Manik Sastri, Luh Kade Datrini, I Gst Agung Prama Yoga, Ketut Sudarmini, Ni Nym Rusmiati

Show More

Corresponding Author
IDAM Manik Sastri

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Pengabdian masyarakat di Kecamatan Mengwi merupakan suatu bentuk kepedulian kita kepada masyarakat wajib pajak khususnya Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah serta anggota Profesi sebagai wajib pajak yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) namun mereka tidak tahu kewajiban yang harus dilakukan sehubungan kepemilikan NPWP tersebut. Kesadaran masyarakat untuk memiliki NPWP merupakan bentuk kepedulian terhadap pembiayaan pembangunan nasional melalui pembayaran pajak. Pajak adalah sumber terbesar penerimaan negara, mendatang pajak merupakan satu-satunya penerimaan negara untuk menyokong APBN. Pemerintah khususnya Dirjen Pajak selain mengharapkan dukungan masyarakat dalam bentuk pembayaran pajak, juga bentuk pertanggungjawaban masyarakat berupa pelaporan SPT Tahunan merupakan ukuran kepatuhan wajib pajak, semakin lengkap SPT terlapor, semakin baik tingkat kepatuhan wajib pajak, sehingga semakin mudah mengedukasi masyarakat dalam ikut membantu pembiayaan negara melalui pembayaran pajak. Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Universitas Warmadewa ini dapat membantu kedua belah pihak yakni meringankan beban wajib pajak dan membantu DJP dalam peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Keywords
Pajak, SPT OP

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/cWarkFdvh6Qj


Penataan dan Pengelolaan Kawasan Wisata Candi Tebing Gunung Kawi,Kecamatan Tampaksiring, Gianyar-Bali
Made Suryanatha Prabawa; A.A. Gede Raka Gunawarman; Ni Luh Anik Puspa Ningsih

Show More

Corresponding Author
Made Suryanatha Prabawa

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan wisata baik untuk wisatawan internasional maupun domestik, yang menyediakan berbagai obyek wisata yang mengandung nilai seni, budaya, agama, termasuk keindahan alam beserta artefak kesejarahan. Artefak kesejarahan merupakan suatu daya tarik bagi wisatawan yang gemar atau mengerti akan pentingnya nilai sejarah. Pemandangan alam persawahan yang luas, keindahan pantai, serta kreatifitas seni dan kerajinan tangan yang merupakan aspek lain dari keunikan budaya Kabupaten Gianyar juga menjadi daya tarik wisatawan. Salah satu dari wilayah kecamatan di Kabupaten Gianyar yang potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata adalah Kecamatan Tampak Siring dengan objek wisata Candi Tebing Gunung Kawi (CTGK). Objek wisata CGTK sudah cukup terkenal dikalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tetapi ketertarikan mereka datang ke lokasi hanyalah objek CTGK, padahal disekitar lokasi CGTK ini terdapat pula potensi-potensi daya tarik wisata lainny yang tidak kalah menarik, yang dapat dinikmati wisatawan. Potensi daya tarik tersebut adalah persawahan, daerah sungai Tukad Pakerisan, dan jalur lintas alam yang asri. Minat untuk mengembangkan kembali Kawasan Wisata CGTK ini menjadi kawasan wisata yang lebih luas terbersit dalam benak kelompok pengelola BUMDES Bhuana Amertha Sari, namun seiring keterbatasan yang dimiliki kelompok maka dibutuhkan kerjasama dengan tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Warmadewa didalam membantu mewujudkan Kawasan Wisata CGTK yang lebih optimal dalam menyerap wisatawan. Disampiing menata kembali Kawasan Wisata akan diiringi pula dengan pelaksanaan pembinaan dalam pengelolaan Kawasan Wisata dari perspektif ekonomi yakni khsusnya dalam komoditi yang diperdagangkan oleh pedagang pada wisatawan, manajemen pengelolaan kawasan wisata yang efektif, serta pemasaran produk lokal dan atraksi wisata yang ditawarkan. Sehingga, melalui pengabdian berbasis penataan spasial-arsitektural dan ekonomi manajemen diharapkan Kawasan Wisata CGTK ini akan memiliki perencanaan holistik yang matang dalam mewujudkan Kawasan Wisata yang nyaman, indah, dan asri.

Keywords
Candi Tebing Gunung Kawi, Daya Tarik Wisata, Penataan

Topic
Ekowisata

Link: https://ifory.id/abstract/ZUX2jrPmHhwb


PENDAMPINGAN KADERISASI SISWA KONSUMEN CERDAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 10 DENPASAR
Paramasatiari AAA L (a*), Suryanditha PA (a), Winianti NW (a)

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Ayu Lila Paramasatiari

Institutions
a) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa

Abstract
Kota Denpasar terbagi menjadi beberapa desa atau kelurahan.Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada pemegang program kesling di wilayah kota Denpasar, ditemukan kantin dengan higienitas dan sanitasi yang masih kurang di beberapa sekolah di daerah kelurahan Pemecutan. Kelurahan tersebut memiliki 9 kantin yang tersebar di setiap sekolah. Sekolah Dasar No 10 Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat menjadi salah satu tempat untuk melakukan pendampingan berdasarkan data-data yang diperoleh dari puskesmas. Permasalahan yang didapatkan pengetahuan mengenai makanan dan jajanan yang sehat, aman dan bergizi masih kurang, belum memiliki kader siswa konsumen cerdas di sekolah tersebut, belum dilakukan pendampingan terhadap kader siswa mengenai pemilihan jajanan dan makanan anak sekolah yang sehat. Berdasarkan permasalahan tersebut, pengabdian dilakukan dengan pembentukan kader siswa konsumen cerdas, penyuluhan dan pendampingan kader siswa konsumen cerdas yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 10 Pemecutan, Denpasar. Pembentukan kader dilakukan pada siswa kelas 5 yang dipilih oleh guru sekolah sehingga dapat memberikan pengetahuan mengenai konsumen cerdas kepada adik kelasnya. Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan puskesmas sebagai narasumber cara menjadi konsumen cerdas. Pendampingan kader dilakukan dengan fasilitator oleh anggota peneliti kepada kader siswa konsumen cerdas yang telah terbentuk dengan menunjukkan cara memberikan pemahaman dalam pemilihan makanan jajanan yang sehat kepada teman-temannya.

Keywords
Makanan/Jajanan, siswa konsumen cerdas, dan sekolah dasar

Topic
Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Em3kUu7WbZdB


Page 1 (data 1 to 30 of 55) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats