Indonesia Conference Directory


<< Back

List of Abstracts

Seminar Nasional (Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengembangan Kawasan Berbasis Ekowisata Menuju Bali Era Baru) (SEMNAS 2019)

Event starts on 2019.12.13 for 1 days in Bali

http://semnas2019.confworld.org | https://ifory.id/conf-abstract/XjGTn2QVc

Page 3 (data 61 to 90 of 94) | Displayed ini 30 data/page

Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
Putu Budi Anggiriawan, SE., M.Si., CPA dan Putu Gede Wisnu Permana Kawisana

Show More

Corresponding Author
Putu Budi Anggiriawan

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan LPD penting karena secara langsung memberikan arahan yang jelas bagi LPD untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara bertanggung jawab dan memungkinkan pengelolaan LPD secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja LPD. Prinsip-prinsip GCG dalam penelitian ini terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh prinsip-prinsip good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada LPD di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 LPD dengan 68 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dan sebelumnya dilakukan pengujian instrumen penelitian dan uji asumsi klasik untuk keakurasian hasil analisis regresi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan LPD di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

Keywords
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran, kinerja keuangan

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/WFTadh69DLAt


PENGARUH TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KEMAMPUAN KEYAKINAN DIRI ATAS KOMPUTER PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK. CABANG GIANYAR
Putu Yudha Asteria Putri, AA Gde Agung Parameswara

Show More

Corresponding Author
Putu Yudha Asteria Putri

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Technology Acceptance Model (TAM) digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. serta pengaruhnya pada keyakinan diri atas komputer. Terlebih PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk. merupakan salah satu perusahaan perbankan milik negara, penilaian terhadap kepuasan karyawan seharusnya menjadi fokus perhatian, baik dari pihak manajemen maupun masyarakat yang sudah membeli saham atau menjadi nasabah di bank tersebut. Pertumbuhan yang sehat bisa dilihat dari apakah pimpinan dan seluruh karyawan khususnya yang menggunakan sistem kas sudah merasa puas saat bekerja dalam menghasilkan laporan keuangan yang akan disajikan kepada penggunanya dilihat dari keyakinan diri pada komputer. Penelitian ini mengambil sebanyak 124 sampel penelitian yaitu dengan metode purposive sampling dengan kriteria karyawan yang menjadi sampel penelitian adalah karyawan yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Teknik regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dan mendapatkan hasil Technology Acceptance Model yang terdiri dari perceived easy of use, perceived usefulness dan actual usage berpengaruh positif pada keyakinan diri atas komputer pengguna Sistem Informasi Akuntansi di PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. cabang Gianyar.

Keywords
Technology Acceptance Model, Keyakinan Diri Atas Kompter, Sistem Informasi Akuntansi

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/ecZV9fLTGukC


PENGARUH TINGKAT UPAH, PRODUKTIVITAS, MODAL DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI MANUFATUR BESAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN BADUNG
Gde Deny Larasdiputra (a), I Gusti Ayu Ratih Permata Dewi (b)

Show More

Corresponding Author
Gde Deny Larasdiputra

Institutions
a), b) Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Tingkat Upah, Produktivitas, Modal dan Penggunaan Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Besar Dan Menengah Di Kabupaten Badung. Perusahaan Industri Besar dan Sedang yang dicakup dalam publikasi Direktori Perusahaan Industri Besar Sedang adalah semua perusahaan yang bergerak di sektor industri manufaktur atau pengolahan maupun jasa industri (makloon) yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih, termasuk perusahaan industri kategori baru yang mulai beroperasi atau berproduksi secara komersial pada Tahun 2018 dan berkedudukan di wilayah Provinsi Bali. Populasi pada penelitian ini adalah Industri Manufaktur Besar dan Menegah di Kabupaten Badung. Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Sedang di Provinsi Bali adalah 65 perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sample yaitu sampling jenuh, dimana suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Tingkat Upah, Produktivitas, Modal dan Penggunaan Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Besar Dan Menengah Di Kabupaten Badung.

Keywords
Tingkat Upah, Produktivitas, Modal, Teknologi, Penyerapan Tenaga Kerja

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/2AZNu9FR4fkK


PENGATURAN RUANG TUMBUH DALAM SISTEM TUMPANG SARI TANAMAN OKRA DAN SAYURAN
Ir. Made Sri Yuliartini,M.Si ; Ir. Luh Kartini, M.Si

Show More

Corresponding Author
Made Sri Yuliartini

Institutions
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Abstract
Peningkatan intensitas budidaya okra di Bali memerlukan teknologi tepat guna, untuk peningkatan mutu dan nilai tambah serta mudah diaplikasikan sesuai dengan kemampuan petani dan memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan, yaitu salah satunya dengan sistem pola tanam tumpang sari antara tanaman okra dan tanaman sayuran (kangkung, sawi hijau dan bawang ). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaturan ruang tumbuh yang tepat dalam menerapkan sistem tumpang sari yang memberikan hasil yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar timur, Kota Denpasar. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu Pengaturan Ruang Tumbuh (J) terdiri dari 3 taraf yaitu J1 = 50 cm x 50 cm, J2 = 60 cm x 50 cm, dan J3 = 70 cm x 50 cm; dan Sistem Tumpang Sari (O) terdiri dari 3 taraf yaitu OK = tumpang sari okra dengan kangkung, OS = tumpang sari okra dengan sawi dan OB = tumpang sari okra dengan bawang. Hasil penelititan menunjukkan interaksi antara pengaturan ruang tumbuh dengan sistem tumpang sari memberikan pengaruh nyata terhadap berat segar sayuran tumpang sari (kangkung, sawi dan bawang) per petak. Berat segar sayuran tumpang sari perpetak tertinggi diperoleh pada interaksi antara pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm dengan sistem tumpang sari okra dengan kangkung yaitu 1666,67 g dan terendah didapat pada interaksi antara pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm dengan sistem tumpang sari okra dengan bawang yaitu 650,00 g. Pengaturan ruang tumbuh, sistem tumpang sari dan interaksi antara pengaturan ruang tumbuh dengan sistem tumpang sari memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar berangkasan dan berat kering oven berangkasan) dan hasil (jumlah buah, berat segar buah dan berat kering oven buah) tanaman okra. Berat segar buah okra per tanaman lebih tinggi didapat pada pengaturan ruang tumbuh 70 cm x 50 cm yaitu 861,83 g , mengalami peningkatan sebesar 8,24 % bila dibandingkan dengan pengaturan ruang tumbuh 50 cm x 50 cm yaitu 796,22 g. Sistem Tumpang sari okra dengan bawang mampu memberikan berat segar buah okra per tanaman lebih tinggi yaitu 892,33 g yang mengalami peningkatan sebesar 9,44 % dan 10,33 % bila dibandingkan sistem tumpang sari okra dengan kangkung yaitu 815,33 g dan sistem tumpang sari okra dengan sawi yaitu 808,75 g.

Keywords
Pengaturan Ruang Tumbuh, Sistem Tumpang sari; Tanaman Okra

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/vgVNjTYFMeH9


Pengelolaan Keuangan, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Strategi Pemasaran dalam Mengukur Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Ni Made Suindari (a*), Ni Made Rai Juniariani (b)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Suindari

Institutions
a) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa
* madesuindari87[at]gmail.com
b) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa

Abstract
Untuk menghasilkan kinerja yang baik pelaku UMKM harus tahu bagaimana cara mengelola keuangan usahanya. UMKM dengan kinerja yang baik akan memiliki daya saing yang tinggi. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, agar mampu berkembang pelaku UMKM dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif agar menghasilkan kinerja usaha yang bagus. Sebuah UMKM akan sulit berkembang jika pelaku usahanya tidak mengetahui bagaimana cara memasarkan suatu produk yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengaruh pengelolaan keuangan, kompetensi sumber daya manusia dan strategi pemasaran pada kinerja UMKM. Penelitian ini menggunakan 99 sampel yaitu UMKM sektor perdagangan yang termasuk dalam UMKM binaan Koperasi Kota Denpasar. Penentuan sampel menggunakan rumus slovin dan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan metode survei. Untuk menjawab hipotesis penelitian menggunakan alat analisis yaitu regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan, kompetensi sumber daya manusia dan strategi pemasaran berpengaruh positif pada kinerja UMKM.

Keywords
Pengelolaan Keuangan; Kompetensi Sumber Daya Manusia; Strategi Pemasaran; Kinerja UMKM

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/4VmHDj3uUXhQ


Pengendalian Intern Kas, Kesesuaian Kompensasi Dan Moralitas Individu Terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi (Fraud) Pada Lpd Kecamatan Tabanan
Putu Dian Pradnyanitasari; Ni Made Intan Priliandani; I Ketut Puja Wirya Sanjaya

Show More

Corresponding Author
Wirianta Wirianta

Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengendalian intern kas, kesesuaian kompensasi, dan moralitas individu pada kecendrungan kecurangan akuntansi (fraud) pada LPD Kecamatan Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan 36 responden yang bekerja pada LPD Kabupaten Tabanan. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Untuk menjawab hipotesis, penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal kas, kesesuaian kompensasi dan moralitas individu berpengaruh negative terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (fraud). Oleh karena itu, diharapkan LPD di Kecamatan Tabanan sebaiknya lebih mengatur pengendalian internal agar semakin terkendali. LPD di Kecamatan Tabanan juga sebaiknya memberikan kompensasi yang sesuai dengan hasil kerja karyawan sehingga kecurangan akuntansi semakin menurun. Terakhir LPD di Kecamatan Tabanan sebaiknya menerapkan moralitas kepada seluruh pengelola LPD. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen lainnya serta memperluas sampel penelitian agar hasil penelitian lebih beragam.

Keywords
Pengendalian Intern Kas, Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, Kecendrungan Kecurangan Akuntansi

Topic
Penataan Lingkungan Kawasan Bisnis

Link: https://ifory.id/abstract/74ktgPQcUTCq


PENGGUNAAN ACUAN DALAM TEKS WISATA PADA WEBSITE BIRO PERJALANAN WISATA
I Gusti Ngurah Adi Rajistha; Dewa Ayu Kadek Claria

Show More

Corresponding Author
I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Banyak paket wisata tidak dapat menyampaikan kontennya secara maksimal. Oleh karena itu, peran bahasa sangat penting dalam membentuk teks paket perjalanan wisata. Penelitian ini mengungkap konstruksi teks pada paket perjalanan wisata dilihat dari sisi kohesi gramatikal, acuan. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh bahasa dalam optimasi website. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah teks paket perjalanan wisata dalam format *.txt yang diolah secara komputasi dengan program antconc. Korpus data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan sesuai dengan jenis acuan. Data dianalisis dengan menggunakan teori kohesi gramatikal oleh Haliday dan Hasan (1976). Hasil analisis disajikan secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) acuan sangat mempengaruhi teks agar tetap fokus pada subjek yang dimaksud, (2) acuan yang diterapkan lebih mengacu pada pembaca teks, dan (3) penggunaan acuan demonstratif yang tidak netral dapat mengaburkan jarak pembaca dengan acuan yang dimaksud.

Keywords
acuan, teks paket perjalanan wisata, website, bounce rate

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/FgLfUNx9wnHZ


PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KRUPUK KULIT IKAN DENGAN PENGEMAS YANG TEPAT
NI MADE DARMADI, DEWA GEDE SEMARA EDI, I GDE SUDIARTA

Show More

Corresponding Author
Ni Made Darmadi

Institutions
Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Abstract
Dalam rangka meningkatkan sektor ekonomi unggulan diantaranya meningkatkan Industri Perikanan dengan olahannya, dan industri kecil lainnya yang dapat memperkuat Perekonomian Nasional. Untuk dapat bersaing dengan baik maka industri tradisional harus dapat meningkatkan mutu dan keamanan pangan mulai dari proses sampai terbentuknya produk, sehingga dapat memberi jaminan mutu dan keamanan pangan bagi konsumen. Krupuk kulit ikan merupakan hasil dari industri rumah tangga, banyak terdapat di Kelurahan Serangan Bali. Pembuatan Krupuk Kulit ikan di buat dengan bermacam-macam teknik, Penelitian mengenai Peningkatan mutu dan keamanan pangan krupuk kulit ikan dengan pengemas yang tepat memiliki tujuan untuk Mendapatkan jenis pengemas dan waktu simpan terlama krupuk kulit Ikan yang bermutu baik berdasarkan analisa Mikrobiologi, Kimiawi dan Organoleptik. Metode Penelitian yang digunakan adalah Metoda Eksperimen, menggunakan tiga jenis pengemas, penyimpanan selama tiga bulan dilakukan pengamatan secara Kimia, Mikroba setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengemas terbaik adalah pengemas Mika Plastik Polypropylene (M) dan waktu terlama yaitu penyimpanan selam tiga bulan dengan Nilai kualitas : Angka Lempeng Total (ALT) 2,1 x 104 cfu/gr sampel, Kadar Air 9,972 %, Kadar Lemak 8,400 %, Kadar Total Volatil Bases (TVB) 3,340 (mg N %), Kadar Protein 78,390 %, Nilai Subjektif 7 (Disukai). Disarankan meskipun Krupuk Kulit ikan merupakan hasil Industri Rumah Tangga harus memperhatikan Keamanan Pangan mulai dari penyiapan bahan baku, Proses, Penyimpanan dengan jenis Pengemas yang direkomendasi.

Keywords
Krupuk Kulit Ikan, Bahan Pengemas, Penyimpanan

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/dUxE3HWMp6L2


PERAN LITERASI KEUANGAN SEBAGAI PREDIKTOR KINERJA DAN KEBERLANJUTAN UMKM DI KABUPATEN BADUNG Dewa Ayu Rumini1), A.A. Media Martadiani2)
Dewa Ayu Rumini (a*), A A Media Martadiani (b*)

Show More

Corresponding Author
Dewa Ayu Rumini

Institutions
a,b Universitas Warmadewa

Abstract
Sektor UMKM memiliki peran penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dalam praktiknya, UKM sering mengalami keterlambatan dalam pembangunan, sehingga potensi UKM belum selesai secara optimal. Banyak faktor sebagai prediktor kinerja dan keberlanjutan UKM, dalam penelitian ini menggunakan literasi keuangan sebagai prediktor kinerja dan keberlanjutan UKM di Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data primer melalui kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah 100 UMKM di Kabupaten Badung. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah literasi keuangan sebagai variabel independen, serta keberlanjutan UMKM dan UMKM sebagai variabel dependen. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja UKM dan keberlanjutan UKM di Kabupaten Badung.

Keywords
Literasi Keuangan, Kinerja UMKM, Keberlanjutan UMKM

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/ZgeAzT2wrhaD


PERAN PERCEIVED VALUE DALAM MEMEDIASI PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP LOYALITAS (Studi Pada Pengguna Tumbler Starbucks Coffee di Kota Denpasar)
IA Cynthia Saisaria Mandasari (1), Ade Ruly Sumartini (2)

Show More

Corresponding Author
IA Cynthia Saisaria Mandasari

Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, Bali, Indonesia

Abstract
Setiap komponen masyarakat mulai khawatir dengan pencemaran lingkungan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Kepedulian akan hal ini ditunjukan dengan mulai menggunakan produk yang ramah lingkungan dan memperhatikan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan di sekitar mereka. Melihat kepedulian masyarakat saat ini terhadap lingkungan membuat para pelaku bisnis mulai melakukan green marketing atau pemasaran hijau. Salah satu perusahaan yang menerapkan green marketing adalah Starbucks Coffee melalui produk Tumbler. Penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran untuk UMKM di bidang kuliner minuman untuk melakukan green marketing untuk peduli lingkungan serta meningkatkan loyalitas pelanggannya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar langsung kepada objek penelitian. Populasi dalam penelitian adalah pengguna Tumbler Starbucks Coffee di Kota Denpasar dengan sampel sebanyak 75 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dan uji sobel.

Keywords
green marketing, perceive value, loyalitas pelanggan

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/UuYJK7bxzqyM


PERLINDUNGAN KERJA TERHADAP PEREMPUAN DALAM SUATU PERUSAHAAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003
Desak Gde Dwi Arini, A A Sagung Laksmi Dewi, Ni Made Puspasutari Ujianti

Show More

Corresponding Author
Desak Gde Dwi Arini

Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa

Abstract
ABSTRAK Seiring dengan kemajuan teknologi dan industri di Era Globalisasi, telah membukakan mata dan wawasan perempuan, sehingga banyak perempuan merasa perlu untuk mengasah dirinya agar mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan peralihan dari Era industri ke era transformasi informasi yang semakin cepat, yang akhirnya memasuki era pasar bebas yang merupakan manifestasi dari globalisasi, tanpa disadari telah menuntut perempuan untuk lebih memperjuangkan eksistensinya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan masyarakat moderen telah memaksa kaum perempuan untuk semakin berperan dalam berbagai macam kegiatan kesibukan dan kerja yang produktif di luar kodrat mendampingi kaum pria. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yaitu mengkaji dan menganalisa peraturan perundang-undangan serta menggunakan konsep-konsep pendapat sarjana. Perempuan sebagai mitra yang sejajar pria, mempunyai kesempatan yang sama dengan pria dalam pembangunan di segala bidang dan atau mendapat pekerjaan dengan memperhatikan kodrat serta harkat dan martabatnya sebagai perempuan tanpa meninggalkan tugasnya sebagai pembina muda sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini yang mendasari diadakannya aturan-aturan khusus tentang tenaga kerja perempuan yang memerlukan perlindungan sesuai dengan khodratnya sebagai seorang perempuan tanpa melihat dimana mereka bekerja atau tidak melihat jenis kelamin dan atau macam pekerjaannya dan melakukan hubungan kerja dengan pihak yang mempekerjakannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khusunya dalam Pasal 81 sampai dengan Pasal 83. Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan tersebut menerapkan pembatasan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja perempuan, berdasarkan pertimbangan bahwa perempuan itu lemah badannya untuk menjaga kesehatan dan kesusilaannya. Perlindungan kerja yang dimaksud yaitu satu tentang perlindungan ekonomis,yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada tenaga kerja suatu penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang ke dua tentang perlindungan sosial, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemasyarakatanyang tujuannya memungkinkan tenaga kerja mengenyam dan mengembangkan perikehidupan sebagai manusia pada umumnya, dan yang ketiga perlindungan teknis, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menjaga tenaga kerja dai bahaya kecelakaan sepanjang dalam konteks menjalankan pekerjaan di Perusahaan.

Keywords
Perlindungan Kerja; Perempuan; Perusahaan; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/VjJdC6qPvNMa


Perlindungan Kerja Terhadap Perempuan Dalam Suatu Perusahaan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Desak Gde Dwi Arini, A A Sagung Laksmi Dewi dan Ni Made Puspasutari Ujianti

Show More

Corresponding Author
Wirianta Wirianta

Institutions
Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali

Abstract
Perkembangan masyarakat moderen telah memaksa kaum perempuan untuk semakin berperan dalam berbagai macam kegiatan kesibukan dan kerja yang produktif di luar kodrat mendampingi kaum pria. Sehingga penelitian ini dibangun bertujuan untuk mengetahui perlindungan kerja perempuan dalam suatu perusahaan ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dan kendala-kendala serta hambatan apa saja yang dihadapi pekerja perempuan dalam suatu perusahaan. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yaitu mengkaji dan menganalisa peraturan perundang-undangan, mengkaji literatur serta menganalisa peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perlindungan kerja perempuan dalam suatu perusahaan ditinjau dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dalam prakteknya sudah dapat dikatakan cukup baik berjalan sesuai dengan aturan hukum yang ada. Kendala-kendala dan hambatan yang dihadapi pekerja perempuan dalam suatu perusahaan meliputi hal-hal yang alamiah seperti haid, hamil, dan melahirkan, mendorong diberlakukannya pasal 81 s/d pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang diwujudkan dalam bentuk cuti.

Keywords
Perlindungan Kerja, Perempuan, Perusahaan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/HwNhZ9fJkgQ4


Pola Pengalihan Bahasa Ibu pada Anak-Anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
I Nyoman Muliana, I Made Astu Mahayana, I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Muliana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keberadaan bahasa ibu pada para penuturnya di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Akibat derasnya perkembangan wilayah, kini Buduk juga dapat dikategorikan sebagai daerah perkotaan atau daerah transisi yang juga berpengaruh terhadap jenis bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi khususnya pada ranah keluarga. Ada dua poin masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yakni 1) jenis bahasa yang dialihkan kepada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dan 2) faktor-faktor yang memengaruhi pola pengalihan bahasa tersebut kepada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87% responden mengalihkan bahasa Indonesia (BI) kepada anak-anak mereka dan hanya 13% responden mengalihkan bahasa Bali (BB) kepada anak-anak mereka. Factor-faktor yang memengaruhi pola pengalihan bahasa ibu pada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tersebut adalah lingkungan pergaulan, prestise, dan penduidikan.

Keywords
pengalihan, bahasa ibu, anak-anak

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/LTcKgdWC4wvQ


Pola Tata Ruang Kawasan Destinasi Pariwisata di Pulau Bintan Kepulauan Riau
Nurul Nadjmi

Show More

Corresponding Author
Nurul Nadjmi

Institutions
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, Jl. Poros Malino KM. 6,
Bontomarannu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 92119, Indonesia

Abstract
Salah satu pulau yang terdapat di Kepulauan Riau adalah Pulau Bintan, yang mana Pulau Bintan ini merupakan pulau yang terdapat ibukota dari Provinsi Kepulauan Riau yaitu Tanjung Pinang. Letak Pulau Bintan yang strategis dan memiliki objek pariwisata yang berlimpah salah satu keunikan dari kawasan destinasi pariwisata di Pulau Bintan adalah adanya kawasan destinasi pariwisata yang bersifat private (tertutup) yang memungkinkan wisatawan menikmati liburannya tanpa ada gangguan dari luar atau kegiatan penduduk loka . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis secara mendalam mengenai pola tata ruang kawasan destinasi pariwisata di Pulau Bintan Kepulauan Riau. Lingkup penelitian pada pembahasan ini adalah terfokus pada pola tata ruang kawasan destinasi pariwisata yang berada di Pulau Bintan terutama pada kawasan pariwisata yang bersifat private. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dikondisikan sebagai penelitian kualitatif melalui strategi studi kasus. Sistem pendekatan yang digunakan juga merupakan pendekatan deskriptif analitik. Melakukan pengamatan langsung, mengumpulkan data-data kemudian menghubungkannya dengan kajian teori yang digunakan. Berdasarkan hasil survey yang saya lakukan di Pulau Bintan Kepulauan Riau menyatakan bahwa sebaran awasan destinasi pariwisata yang berada di Pulau Bintan hampir merata ada disetiap kecamatan yang ada di Pulau Bintan, terdapat adanya pola sebaran yang terkait dengan aktifitas kepariwisataan yang dipengaruhi oleh adanya daya Tarik yang dimiiki oleh setiap kawasan destinasi yang berada di pulau tersebut.

Keywords
Pola Tata Ruang, Kawasan Destinasi, Destinasi Pariwisata, Pulau Bintan Kepulauan Riau

Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan

Link: https://ifory.id/abstract/qvbA4Kyu7Dg3


Politeness In Tour Guide Conversation
Anak Agung Istri Manik Warmadewi1, I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi2

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Istri Manik Warmadewi

Institutions
Faculty of Letters, Warmadewa University
Jl. Terompong No. 24, Denpasar - Bali, Indonesia
manikwarmadewi[at]gmail.com


Faculty of Letters, Warmadewa University
Jl. Terompong No. 24, Denpasar - Bali, Indonesia
gungdian03[at]gmail.com

Abstract
This study is about politeness in the conversation used by the tour guide during guiding the guest. The conversation covers some points namely: greeting, introduction to the guest, offering help, dealing the price, explaining the tourist object. The politeness analysis was done by using maxim theory. Maxim theory was used to reveal the flouting maxim were being formed by the guide in the conversation during handling the guest. This study applied qualitative approach. The data was taken from conversation between guides and the foreign guest in the tourist object, namely in Ubud. The conversation was being transcribed and analyzed by categorizing utterances based on the flouting of maxim theory proposed by H.P. Grice. It was found that during the conversation, all speakers tend to flout the conversation. There are Sorts of maxim that were flouted by speaker, they were maxim of quantity, quality and manner. The flout of maxim was done by the tour guides because of their lack of language and grammatical competence.

Keywords
flouting maxim, conversation, tour guide

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/9tNvnQ43VPec


Regulatory Model for Structuring of Small Business in Developing Tourism Destination
Ni Luh Made Mahendrawati, Ni Made Jayasenastri, IB Gede Agustya Mahaputra

Show More

Corresponding Author
Made Dessy Kristyani

Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa

Abstract
The development of an area to become a tourism destination inevitably involves many cooperating parties and a systematic and integrated regulation with other sectors. In order to create orderliness there is a need for a business legal approach to be involved so that tourism activities do not bring about unendurable negative impacts. One of the negative impacts in question is the occurrence of unfair business competition, especially between small business actors in tourism destinations. Thus, there is a need of regulatory model for structuring small businesses in the tourist destination. Hence, in the present study we made use of normative study design to explore the regulatory model for structuring small businesses from a juridical, sociological and philosophical perspective. We dealt with discovering an alternative model that is best used in regulating the appropriate structuring of small business so that fair business competition does occur. Access to economic resources in the tourism sector can be obtained fairly by all entrepreneurs both of micro and macro levels.

Keywords
Regulatory Model, Small Business, Tourism Destinations

Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan

Link: https://ifory.id/abstract/NanzPvUjAB32


Rekontruksi Tradisi Mebuug –Buugan Sebagai Revitalisasi Kearifan Lokal Di Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung
I Made Sudarsana, Agung Adi, Irawine Rizky Wahyu Kusuma

Show More

Corresponding Author
I Made Sudarsana

Institutions
Universitas Hindu Indonesia,
IAHN TP Palangka Raya,
Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia

Abstract
Abstrak Keberadaan seni tradisi, kini menjadi sebuah citra budaya kedaerahan serta mampu memberikan dampak dinamis bagi masyarakatnya. Tradisi yang berkembang, dan membumi disuatu daerah tentu melalui proses perjalanan yang panjang sehingga menjadi sebuah sistem kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Terbentuknya sebuah kesamaan cara pandang serta dikaitkan dengan mitologi setempat, merupakan landasan awal bagi seorang penggagas maupun local genius untuk memformulasikan perspektifnya dalam ruang tradisi. Hal ini menunjukkan bahwa peranan tradisi saat ini, mampu dijadikan barometer kekayaan yang berinvestasi tinggi dari suatu daerah. Fenomena kemunculan tradisi yang termarginalisasi eksistensinya, dewasa kini seakan akan menjadi sebuah permata yang bernilai tinggi serta munculnya inisiasi rekontruksi tradisi yang hilang. Khususnya di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Tradisi Mebuug – buugan sudah dilakukan rekontruksi kembali sejak tahun 2014 yang lalu. Tradisi yang tertinggal hampir 60 tahunan ini, merupakan sebuah tradisi permainan dengan menggunakan lumpur / buug di mangrove. Berlansungnya tradisi ini, mampu mengangkat kearifan local yang terdapat didalamnya khususnya di Desa Adat Kedonganan. Banyak kandungan filsafat serta nilai sosial yang dapat diimplementasikan melalui media tradisi Mebuug buugan ini. Penerapan konsep Tri Hita Karana dalam tradisi mebuug buugan, sangat relevan dengan upaya masyarakat menjaga hubunga yang harmonus atau interaksi social masyarakatnya serta ekologi lingkungan alam Mangrove dengan menggunakan teori Dekontruksi. Kehidupan social masyarakat dalam menerima kembali tradisi mebuug buugan saat ini menjadi sebuah komuditas yang relative dari berbagi sektor baik pariwista maupun kontestasi politik. Hal ini menyebabkan adanya degradasi pemaknaan secara sepihak dari masyarakatnya itu sendiri yang menyebabkan munculnya interpretasi berbeda. Sehingga dengan menggunakan teori kritik dari Hegel dan Mark, maka mendeskripsikan secara interdisiplin, tradisi mebuug buugan selalu mendapatkan sentuhan warna atau karakter dalam setiap berlangsungnya kegiatan tradisi ini.

Keywords
Tradisi; Rekontruksi; mebuug –buugan; kearifan local; ekologi; social

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Q8DCAwft2cnV


Rekontruksi Tradisi Mebuug –Buugan Sebagai Revitalisasi Kearifan Lokal Di Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung
I Made Sudarsana, Agung Adi, Irawine Rizky Wahyu Kusuma

Show More

Corresponding Author
Kadek Adi Indra Brata

Institutions
Universitas Hindu Indonesia

Abstract
Mebuug –Buugan adalah salah satu tradisi penting dalam perayaan Nyepi yang dimiliki oleh masyarakat Adat Kedonganan. Tetapi seiring waktu, tradisi ini tidak dilaksanakan selama kurang lebih 60 tahun, berdasarkan informasi, Mabuug-Buugan terakhir dilaksanakan tahun 1965. Dalam kurun waktu tersebut hingga tahun 2012, kisah dan praktik Mabuug-Buugan nyaris tak terdengar terlebih dipraktikan. Era tahun 2014, praktik mabuug-buugan direkonstruksi dengan berbagai bentuk wacana sebagai upaya revitalisasi kearifan lokal masyarakat adat Kedonganan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sekaligus eksplanasi tentang sebab-sebab dan implikasi rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan di Desa Adat Kedonganan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, teori sebagai pijakan adalah semiotika. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dengan model interaktif dan triangulasi data. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa penyebab rekonstruksi dilakukan yaitu; a) problem identitas tradisi budaya masyarakat Adat Kedonganan; b) isu lingkungan; c) modernisasi pariwisata. Sedangkan implikasi dari rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan adalah; a) pembaharuan mitos: dari permainan ke teologi dan filosofi Nyepi; b) Terjadinya pemertahanan lingkungan mangrove; c) atraksi pariwisata tahunan. Kesimpulannya, rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan sebagai revitalisasi kearifan lokal Desa Adat kedonganan telah melahirkan implikasi yang berdampak terhadap pengakuan pada tradisi Mabuug-Buugan sebagai aset budaya Desa Adat Kedonganan.

Keywords
Rekontruksi, Tradisi, Mebuug –Buugan, Revitalisasi, Kearifan Lokal.

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/zmeJMcDu3Q9Y


Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annuum L) pada Pemberian Pupuk Kandang Kelinci Terfermentasi dan Pemangkasan Tunas Lateral.
Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya dan I Gusti Bagus Udayana

Show More

Corresponding Author
Mayun Wirajaya

Institutions
Program Studi Agroteknologi -Fakultas Pertanian
Universitas Warmadewa
Email:mawir61[at]yahoo.com / bgsudayana64[at]gmail.com

Abstract
Permintaan masyarakat akan cabai saat ini masih tinggi. Upaya pemenuhan permintaan dapat melalui peningkatan produksi dengan pemberian pupuk kandang kelinci dan pemangkasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis pupuk kandang kelinci padat terfermentasi dan waktu pemangkasan tunas lateral yang paling tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama dosis pupuk kandang kelinci padat terfermentasi terdiri dari 4 level dan faktor ke dua pemangkasan tunas lateral dengan 3 level. Interaksi pada parameter jumlah buah antara dosis pupuk kandang padat kelinci 30 ton ha-1 dan pemangkasa tunas lateral 14 hari setelah tanam tertinggi sebesar 28,67 buah lebih tinggi 50,89% bila dibandingkan dengan hasil terendah pada perlakuan tanpa pupuk kandang padat kelinci dan pemangkasan tunas lateral 14 hari setelah tanam yaitu 19.00 buah. Berat segar buah per tanaman pada pemberian pupuk kandang kelinci dengan dosis 30 ton ha-1 memberikan nilai tertinggi sebesar 237,80 g berbeda nyata dengan dosis pupuk kandang kelinci 20 ton ha-1dan 10 ton ha-1 sebesar 196,78 g dan 193,49 g yang mengalami peningkatan 20,85% dan 22,90% serta berbeda nyata dengan tanpa pupuk kandang padat kelinci yaitu 190,47 g dimana dosis 30 ton ha-1 lebih tinggi 24,85%. Berat segar buah per tanaman tertinggi pada perlakuan pemangkasan tunas lateral 14 hari setelah tanam sebesar 210,14 g dan terendah pada perlakuan pemangkasan 28 hari setelah tanam yaitu 199,70 g.

Keywords
Tanaman Cabai, Kelinci, Pupuk Kandang Kelinci Terfermentasi, Pemangkasan

Topic
Pemanfaatan Air dan Tanah

Link: https://ifory.id/abstract/g7vtqDyZAVhj


REVITALIZATION OF PATTERNS AND EVENTS TRADITIONAL LIVING HOUSES TO CONSERVE RURAL SETTLEMENT ARCHITECTURE Case Study: Jatiluwih Village - Tabanan Bali
I Wayan Runa, Anak Agung Gede Raka, dan I Nyoman Warnata

Show More

Corresponding Author
Putu GD Wirianta

Institutions
Fakultas Teknik Universitas Warmadewa Denpasar Bali

Abstract
The long-term goal of national strategic research on revitalization of patterns and forms of traditional houses, is to preserve rural residential architecture, with a case study of Jatiluwih Tabanan Village - Bali as a tourist village. This research is expected to solve problems that are relevant to the needs of rural communities in the long term, namely the problem of preserving residential architecture, especially houses, because rural settlements continue to grow in line with the times (culture and technology). The method that will be used in achieving goals is a qualitative method that is very closely related to unique (unique) contextual factors, so that each context is handled in terms of its own context. This research has a lot to do with value systems, concepts, perceptions, diversity, uniqueness, local wisdom and peoples beliefs about something outside themselves. In addition, the research carried out also has a lot to do with transcendental matters or multiple realities that are felt and strongly trusted by the local community, but its existence is difficult to explain. In accordance with the characteristics of the study object (research problem), the paradigm used in this study is phenomenology. In this study, the research unit / observation area was in the form of a whole home setting. The scale research unit of houses in Jatiluwih Village is expected to produce identification or information on values / ideas / ideas about the local wisdom of traditional houses. These values are expected to be developed for the preservation model of residential houses that have the influence of modernization or become tourist attraction objects. "Variables" observed at the village scale are patterns and forms of traditional houses. When researching houses located in the garden, the "variables" observed are continuous parts (core) and changing parts that are related to the socio-cultural and physical activities of the house. In Year 1 this research is expected to produce mandatory outcomes in the form of Publications on Methods or Methods of Preservation of residential architecture that raise local wisdom values, in International Journals After the research is completed, the results of the research will be presented in a national forum. Furthermore, in Year 2 it is expected to produce Publications on Prototypes, policies, how to implement (manual) settlement preservation, and additional output in the form of Textbooks. The benefits of research for stakeholders are as a guideline in revitalizing the patterns and forms of houses as tourist accommodation in line with the establishment of Jatiluwih Village as a tourism village. National strategic research in Jatiluwih Village can be said to be successful if it meets the achievement indicators, namely: the concept of housing development that elevates the values of local wisdom, design and Budget Plan (RAB), maket (prototypes), preservation manuals, and in the community that preserva

Keywords
Revitalization, Achitecture

Topic
Penataan Kawasan DAS

Link: https://ifory.id/abstract/PTQgBwt7fRC3


Revitalizing Traditional Culinary in Supporting Sustainable Tourism Viewed from Culinary Linguistics
Dr. Ni Wayan Kasni,M.Hum, Dr. I Wayan Budiarta,SS,M.Hum

Show More

Corresponding Author
Ni Wayan Kasni

Institutions
Linguistics Program, Warmadewa Universit

Abstract
Abstract Bali is a province whose economy depends on tourism. According to (Sudibya, 2019) 2/3% of the economy is based on tourism. Referring to the statement, it is deemed necessary for new innovations in the development of tourism in Bali. One of them is a traditional culinary tour where the ingredients are from agricultural or plantation products which are indeed the hallmark of Balinese products as they come to Bali are not only to see view and culture, they also want to try local food. Every region in Bali has its own uniqueness in relation with culinary. Based on this reason,this research was done to investigate the lexicons of traditional culinary as a way to revitalize it in tourism sector. Besides, it is also aimed at showing the proverbs. The theory applied was Culinary Linguistics defining that culinary linguistics is qualitative study of language in food traditions or eating habits through the linguistic paradigm (Jabonillo, 2016: 18). Based on the research done, it is found that words used in traditional culinary can be grouped into 5 (five), such as local fruit, vegetable, fish and meat, tubers, and grain. In general the traditional ways to cook are steaming, grilling, frying, boil, burning with covering in embers, roasting. In communication the people tends to use something surrounding their lives which is conveyed in the form of proverbs.

Keywords
culinary linguistics; traditional culinary; sustainable tourism; revitalizing

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/yBLUZXJWHhtw


Smart City dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kota Tua Ampenan
Siti Puspita Hida Sakti MZ dan Marzuki Adami

Show More

Corresponding Author
siti puspita hida sakti mz

Institutions
Program Studi Sistem Informasi
STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur NTB

Abstract
Perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat mengubah pola pikir masyarakat dalam berbagai sisi kehidupan kearah information society dan TIK menjadi salah satu infrastruktur utama dalam kehidupan masyarakat modern layaknya listrik, air dan jalan. TIK khususnya penerapan konsep smart city adalah salah satu cara dalam menyelesaikan masalah perkotaan yang membutuhkan pelayanan cepat dan efektif. Pemerintah Kota Mataram melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram Tahun 2011 – 2031, menetapkan kawasan kota tua Ampenan sebagai pusat perdagangan dan pelayanan pariwisata yang strategis. Pemerintah Kota Mataram dalam dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota Tua Ampenan Tahun 2013, melakukan penataan dan pendekatan arsitektural kawasan Kota Tua Ampenan sebagai salah satu strategi pengembangan kota berbudaya di kota Mataram. Sedangkan pada Rancangan Pembangunan Angka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram tahun 2016-2021 adalah berupaya mewujudkan konsep Smart City di Wilayah Pemerintahan Kota Mataram, termasuk kawasan kota tua Ampenan yang merupakan bagian dari revitalisasi kawasan kota tua Ampenan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep Smart City pada Kota Tua Ampenan berbasis Smart Living guna mengimplementasikan konsep Smart City dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kota Tua Ampenan sehingga dapat membantu Pemerintah untuk membangun kota tua Ampenan sebagai pusat pariwisata yang berkonsep smart city dengan memperkenalkan bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai budaya, wisata kuliner khas yang diteruskan dari masa lalu, dan festival terkait keberagaman budaya masing-masing etnis yang menunjukan toleransi serta suasana kota tua Ampenan yang eksotis dan vintage sehingga pengunjung serasa dibawa ke masa lampau.

Keywords
smart city; smart living; kota tua ampenan; rtbl

Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan

Link: https://ifory.id/abstract/w97RhTnxqpQB


Studi Komparatif Air Sebelum dan Setelah Diberikan Mantra (Perspektif Hindu)
I Nyoman Subagia, I Gusti Made Widya Sena, I Made Suta

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Subagia

Institutions
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (IHDN Denpasar)

Abstract
ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang air sebelum dan setelah diberi mantra (perspektif Hindu), dalam penelitian ini sumber air yang dimaksud yakni, sumber air jernih yang muncul dari dalam tanah yang disebut dengan kelebutan. Air kelebutan ini biasanya dipakai sumber air minum, dan untuk aktuvitas spiritual yang dilakukan masyarakat Desa Keramas, Blabatuh, Gianyar yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok. Adapun tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, mineral, nitrogen, fluor, fosfor, sulfur dan klor, serta khasiat air untuk kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini adalah ada perbedaan antara air sebelum dan setelah diberikan mantra (perspektif Hindu). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Gravimetri, Semimikrokjeldahl, dan Soxhlet. Hasil penelitian Kualitas air secara fisika pada kontrol dan perlakuan memenuhi syarat air minum, Berdasarkan parameter kimia diperoleh bahwa terdapat mineral logam berat Pb dengan kadar tinggi baik pada kontrol dan perlakuan, Mutu air dari segi mikrobiologi menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah coliform dan total bakteri yang menyebabkan kontaminasi pasca perlakuan, Perlakuan penambahan kembang dan mantra pada sampel air menyebakan air memiliki komponen sebagai antioksidan, Pada struktur molekul air mengalami perubahan menjadi heksagonal berdasarkan kajian pustaka.

Keywords
Air, Mantra

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/vynQrGfhJH7x


TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN DAERAH BALI
I Nyoman Gede Sugiartha, I Made Minggu Widyantara, Nyoman Sujana

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Gede Sugiartha

Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar

Abstract
RINGKASAN Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warganegara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H UUD RI 1945. Pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana turut memperparah penurunan kwalitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan tanggungjawab pemerintah dan masyarakat sebagaimana diatur dalam Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 70 Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang PPLH, yang mengatur termuatnya peran serta masyarakat dalam penegakan hukum lingkungan. Kurangnya kemampuan pemerintah dalam pengawasan terhadap masyarakat dan pelaku usaha dan atau kegiatan. Solusinya “partisipasi masyarakat perlu lebih ditingkatkan sebagai bentuk peran serta masyarakat tersebut perlu dibuat model peran serta masyarakat dalam penegakan hukum lingkungan partisipatif yang dapat dipakai sebagai model dalam penegakan hukum lingkungan secara tepat dalam memberikan solusi tentang penegakan hukum lingkungan dengan partisipasi masyarakat secara maksimal.” Sehingga menemukan jawaban terhadap rumusan masalah yang diangkat : Penelitian ini dikualifikasikan sebagai penelitian gabungan antara normative dan empiris (mixed methode) hukum dengan menerapkan beberapa jenis pendekatan yaitu, pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan filsafat, pendekatan sejarah, pendekatan perbandingan, pendekatan kasus termasuk pula pendekatan budaya atas dasar kearifan masyarakat lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menemukan pemikiran filosofis dan teoritis berbasis kearifan lokal tentang Tanggungjawab Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Berbasis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Daerah Di Bali baik secara hukum administratif, hukum perdata maupun hukum pidana.

Keywords
Lingkungan Hidup; Pemerintah; Pembangunan Bali

Topic
Tata Ruang Aspek Kepariwisataan

Link: https://ifory.id/abstract/zJPpFmLjaZ7u


Tanggungjawab Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Partisipasi Masyarakat Untuk Pembangunan Daerah Bali
I Nyoman Gede Sugiartha; I Made Minggu Widyantara; Nyoman Sujana

Show More

Corresponding Author
Putu GD Wirianta

Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar

Abstract
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warganegara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H UUD RI 1945. Pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana turut memperparah penurunan kwalitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan merupakan tanggungjawab pemerintah beserta masyarakat. Pertanggungjawaban pemerintah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan fungsi pelayanan publik, untuk menjamin seluruh penduduk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Maka pemerintah dapat diminta pertanggungjawabannya, baik secara administrative, perdata maupun pidana mana kala pemerintah lalai melaksanakan kewajibannya yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat dan untuk mengetahui akibat hukum terhadap pemerintah atas keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang tidak sesuai dengan partisipasi masyarakat di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menerapkan beberapa jenis pendekatan yaitu, pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, pendekatan filsafat, pendekatan sejarah, pendekatan perbandingan, pendekatan kasus termasuk pula pendekatan budaya atas dasar kearifan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya mengemban tanggungjawab sangat sulit sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kwalitas lingkunan hidup makin nyata. Begitu pula dalam hal terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup pelaku dapat diminta pertanggungjawabannya baik secara hukum perdata maupun hukum pidana. Namun demikian penegakan lingkungan partisipatif dengan mengintegrasikan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan adalah suatu bentuk idial untuk melindungi dan melakukan pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana untuk mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Keywords
pertanggungjawaban Pemerintah, aspirasi masyarakat, hukum lingkungan, penegakan hukum.

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/JMUHGjcwa8ep


Tax Compliance Test Before And After It Does Tax Amnesty In Kanwil Djp Bali
Luh Kade Datrini, Ida I Dewa Ayu Mas Manik Sastri, Ni Nyoman Rusmiati

Show More

Corresponding Author
Made Dessy Kristyani

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
The implementation of the tax amnesty during the period of July 2016 to March 2017 has provided a stimulus for the growth of state revenues. It was noted at the DGT Bali that the number of corporate taxpayers and individuals participating in the tax amnesty were 31,747 Statement of Assets (SPH), with the amount of assets amnesty valued at Rp. 63,219.15 billion. The total amount of ransom received by the Bali DGT Regional Office during the tax amnesty period was Rp. 1,189.58 billion. The purpose of this study is to obtain empirical evidence of differences in taxpayer compliance, before and after the passing of the tax amnesty at the Bali DGT Regional Office. The output of this research is to provide policy guidance to the Regional Office of the Directorate General of Taxes in making efforts to improve taxpayer compliance through increased tax revenues. The results of the study show that there is no significant effect on the number of additional taxpayers and the amount of tax revenue before and after the tax amnesty is implemented

Keywords
Tax Compliance, Tax Amnesty

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/ZGPbE6BAXYrv


Techniques of Translation Applied In Promoting Tourism Destination Area
Made Susini, Ni Wayan Kasni, I Wayan Budiarta,

Show More

Corresponding Author
I Wayan Budiarta

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
This article is aimed to find out techniques of translation applied in Colours Magazine published By Garuda Indonesia Airlines. The data is taken from advertisement found in Colours Magazine particularly advertisement which promoting tourist destination area. This research is focusing on finding out the type of translation techniques and the dominance techniques applied in translating Indonesian into English text of promotion. This research used qualitative research. The data was collected by using documentary study method. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The analysis was done through qualitative analysis specifically in descriptive qualitative analysis based on theory of procedures proposed by Molina and Albir (2002) in their book entitled “Translation Techniques Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach”. The result of analysis showed that there were only 11 techniques from 18 translation techniques applied in translating the text of promotion from Indonesian into English found in Colours Magazine. The techniques were 11 translation procedures that occurred: Adaptation, Amplification, Borrowing, Calque, Compensation, Generalization, Literal Translation, Modulation, Particularization, Reduction, and Transposition. Among those techniques, transposition was the dominant techniques applied.

Keywords
translation techniques, text of promotion, Colours magazine

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/XMDCx9kJrb24


The Relationships Among Market Orientation, Customer Engagement, And Innovation Performance Of Manufacturing Smes
Ni Made Wahyuni, I Made Sara, Ida Ayu Sri Meitri

Show More

Corresponding Author
Kadek Adi Indra Brata

Institutions
Department of Management, University Warmadewa, Denpasar, Bali, Indonesia
Faculty of Economic, University Warmadewa, Denpasar, Bali, Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model kinerja inovasi (innovation performance) berdasarkan pengaruh orientasi pasar (market orientation) dan keterlibatan pelanggan (customer engagement). Praktik orientasi pasar melalui keterlibatan pelanggan memungkinkan perusahaan mencapai kinerja inovasi konteks usaha kecil menengah (UKM) manufaktur Bali. Model konseptual dikembangkan untuk menganalisis peran mediasi keterlibatan pelanggan dalam hubungan orientasi pasar dan kinerja inovasi. Rancangan penelitian adalah cross-sectional. Data kuantitatif dikumpulkan dengan 242 tanggapan yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan pada manajer atau pemilik UKM manufaktur di Bali. Model diuji menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa memiliki praktik orientasi pasar yang kuat dan keterlibatan pelanggan yang tinggi sangat penting bagi pencapaian kinerja inovasi. Implikasi praktis dari penelitian ini menunjukkan hasil yang dapat diperoleh organisasi dengan membangun dan mengelola perilaku berorientasi pasar dan keterlibatan pelanggan. Oleh karena itu, memahami praktik orientasi pasar dan keterlibatan pelanggan penting dalam menciptakan kinerja inovasi yang lebih baik.

Keywords
Orientasi Pasar, Keterlibatan Pelanggan, Kinerja Inovasi

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/WQPXE6B8DzTh


TINGKAT PENERAPAN SAK EMKM PADA PELAKU UMKM DAN UPAYA PENINGKATAN PENERAPAN SAK EMKM DILIHAT DARI PERSEPSI UMKM DAN SOSIALISASI SAK EMKM
I Gde Agung Wira Pertama, S.E.,M.M. & I Nyoman Sutapa, SE., M.Si

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Sutapa

Institutions
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa

Abstract
Keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat membantu perekonomian Indonesia. khususnya UMKM di BALI yang menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo) RI menilai keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali sangat maju namun, Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi di Semarang menyatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terkendala dengan penyusunan laporan keuangan dan jika dibiarkan hal itu akan berdampak negatif bagi perkembangan UMKM, salah satunya adalah produktivitas menjadi rendah karena kurangnya modal dan akan mempersulit perbankan melakukan analisa kelayakan pemberian kredit kepada pelaku UMKM. Ikatan akuntan Indonesia pada tahun 2018 telah menerbitkan SAK terbarunya yaitu SAK EMKM. SAK EMKM ini diharapkan mampu membantu UMKM dalam melakukan pencatatan laporan keuangan namun, beberapa hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa penerapan SAK EMKM masih rendah. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil objek penelitian di Kota Denpasar yang memiliki UMKM terbanyak di BALI menurut BPS BALI. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan 1) Penerapan SAK EMKM oleh pelaku UMKM di kota Denpasar. 2) Persepsi Pelaku UMKM di kota Denpasar terhadap SAK EMKM. 3)Menggambarkan sosialisasi SAK EMKM terhadap pelaku UMKM di kota Denpasar. Uji regresi berganda juga dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh 1) Persepsi Pelaku UMKM terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar dan 2) Menguji pengaruh sosialisasi SAK EMKM terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapat dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM di kabupaten Denpasar sebanyak 97,277 (Badan pusat statistik Bali 2019). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 100 responden secara acak. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, dan menguji pengaruh antara variabel bebas dengan terikat menggunakan smart PLS. Berdasarkan hasil Analisa data maka dapat disimpulkan bahawa H1 ditolak karena Persepsi Pelaku UMKM tidak berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar dan H2 diterima karena Sosialisasi SAK EMKM berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar. Adapun beberapa saran yang dapat peneliti rangkum adalah sebagai berikut; 1) 1) Pada penelitian ini memiliki nilai R Square yang kecil yaitu 0,230. Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperbanyak sampel dan menggunakan wilayah yang lebih luas sehingga hasil penelitian bisa lebih dapat digeneralisasi. 2) Persepsi pelaku UMKM tidak berpengaruh terhadap penerapan SAK EMKM di kota Denpasar, namun beberapa peneliti di lokasi berbeda menyatakan bahwa Persepsi pelaku UMKM berpengaruh terhadap penerapan SAK EMK

Keywords
PENERAPAN SAK EMKM, PERSEPSI UMKM DAN SOSIALISASI SAK EMKM

Topic
Kesejahteraan Masyarakat

Link: https://ifory.id/abstract/j34ERfgU6kra


Upaya Mengatasi Gagalnya Fruit-set dan Gugurnya Buah Jeruk Siam Di Luar Musim Melalui Aplikasi Inokulan Mikoriza dan Dosis Pupuk Mikro
Ni Komang Alit Astiari, Ni Putu Anom Sulistiawati, Ida Bagus Komang Mahardika

Show More

Corresponding Author
Ni Komang Alit Astiari

Institutions
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali

Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Belancan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dari bulan Pebruari sampai bulan Oktober 2019, bertujuan untuk mengetahui “Upaya mengatasi gagalnya fruit-set dan gugurnya buah jeruk siam di luar musim melalui aplikasi inokulan mikoriza dan dosis pupuk mikro. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah inokulan mikoriza (I) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : 0, 50, 100 dan 150 g/pohon. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk mikro ZnSO4 (M) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : 0, 5 dan 10 g/pohon), yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan inokulan mikorhiza dan dosis pupuk mikro berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan inokulan mikoriza 150 g/pohon dapat mengatasi gagalnya fruit-set dan gugurnya buah serta meningkatkan kualitas buah jeruk siam di luar musim, yang dicerminkan oleh jumlah buah panen per pohon (249,00 buah), berat per buah (106,10 g), berat buah panen per pohon (26,34 kg) dan total padatan terlarut (13,52% brix) atau meningkat masing-masing 31,44%; 18,15%; 54,58%; dan 35,74% dibandingkan dengan tanpa pemberian inokulan mikoriza yaitu 189,44 buah; 89,80 g; 17,04 kg; dan 9,96% brix. Sedangkan perlakuan dosis pupuk mikro 10 g/pohon, dapat mengatasi gagalnya fruit-set dan gugurnya buah jeruk siam di luar musim yang dicerminkan oleh lebih tingginya variabel jumlah buah panen per pohon (233,50 buah), berat per buah (100,90 g), berat buah panen per pohon (23,68 kg), dan total padatan terlarut (12,83%) atau meningkat 18,88%; 23,18%; 23,91% dan 33,50% bila dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk mikro yaitu masing-masing 196,42 buah; 81,91 g; 19,11 kg; dan 9,61% brix.

Keywords
Fruit-set; Kualitas buah; di luar musim; mikoriza dan pupuk mikro

Topic
Pemanfaatan Air dan Tanah

Link: https://ifory.id/abstract/mHPCxabgGWBv


Page 3 (data 61 to 90 of 94) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats