Event starts on 2018.07.09 for 2 days in Bandung
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2018 | https://ifory.id/proceedings/GNceYnjvT
Front PDF (1,535 kB) Back PDF (326 kB)
Page 1 (data 1 to 30 of 80) | Displayed ini 30 data/page
Corresponding Author
Arwi Rinaldo
Institutions
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*arwirinaldoo[at]gmail.com
Abstract
Penelitian dirancang dengan prototipe berbasis sensor TCS230 yang memanfaatkan perubahan arus yang besarnya sebanding dengan parameter warna dasar cahaya yang menimpanya dan kemudian arus tersebut dikonversikan menjadi sinyal kotak dengan frekuensi sebanding dengan besarnya arus. Penelitian ini telah berhasil dibuat untuk alat pendeteksi warna menggunakan sensor TCS2300 berbasis mikrokontroler Arduino Uno dengan pemrograman mikrokontroler Arduino Uno. Penelitian ini menggunakan perangkat keras yang terdiri atas Mikrokontroler Arduino dan sensor warna TCS2300 serta perangkat lunak yang menggunakan bahasa pemrograman Arduino Uno. Objek yang diteliti diletakkan pada posisi yang tepat pada alat sehingga warna objek akan tampil di LCD. Penelitian ini telah dapat mengidentifikasi warna merah, kuning, hijau, biru, hitam, dan putih.
Keywords
sensor, warna, TCS230, RGB, gelombang cahaya
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Mohammad Hamdan
Institutions
Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*mohammadhamdan2128[at]gmail.com
Abstract
Kelembaban tanah merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam bidang pertanian. Oleh karena itu, pembuatan sistem otomatisasi untuk pengontrolan kelembaban tanah tersebut telah banyak dikembangkan. Namun dalam pembuatan sistem otomatisasi tersebut, konfigurasi penempatan sensor yang optimal untuk membangun sistem yang dapat menjaga kelembaban tanah secara merata menjadi permasalahan yang seringkali muncul. Maka analisis pola perambatan air dalam tanah dari sumbernya perlu dilakukan. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa pola perambatan air dalam tanah dengan mengukur kelembaban tanah tersebut menggunakan sensor YL69 dan mikrokontroler ATMega 328. Empat buah sensor YL69 ditempatkan pada interval jarak tertentu dari sumber air dan pengukuran dilakukan untuk berbagai kedalaman sensor serta volume air yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pola perambatan air dalam tanah, mengetahui jarak penempatan sensor yang maksimum dari sumber air dengan volume tertentu, dan mengetahui kedalaman yang optimal untuk penancapan sensor tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar optimasi sistem otomatisasi kontrol kelembaban tanah baik terkait penempatan sensor maupun penempatan sumber air yang digunakan.
Keywords
Distribusi perambatan air, Sensor YL69, mikrokontroler ATMega 328
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Widya Meiriska
Institutions
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika,
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*widya.meiriska[at]gmail.com
Abstract
Pengaturan partikel dan gaya dalam material granular dan materi partikulat memiliki organisasi yang kompleks pada skala spasial. Organisasi seperti ini dapat mempengaruhi bagaimana material merespon atau mengkonfigurasi ulang ketika terkena gangguan atau pemuatan eksternal. Studi teoritis sifat-sifat partikel, force-chain dan domain memerlukan pengembangan dan penerapan kerangka kerja matematis, stastistik, fisika dan komputasi yang tepat. Secara tradisional material granular telah diselidiki menggunakan partikel atau model rangkaian yang masing-masing cederung secara implisit. Dewasa ini pengembangan ilmu jaringan (network science) telah muncul sebagai pendekatan yang kuat untuk menyelidiki dan mencirikan arsitektur heterogen dalam sistem yang kompleks. Serta beragam metode telah menghasilkan wawasan yang menarik yang dapat diaplikasikan kedalam material granular. Dalam studi ini akan meninjau pendekatan berbasis jaringan (network) untuk mempelajari material granular dan mengeksplorasi potensi kerangka tersebut untuk memberikan deskripsi yang berguna dari material granular ini. Serta untuk meningkatkan pemahaman tentang fisis yang mendasarinya
Keywords
Granular; Network Analysis;
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Putri Mustika Widartiningsih
Institutions
a) Departemen Fisika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*asnin.nursalamah[at]gmail.com
Abstract
Formalin sebagai zat berbahaya kerap disalahgunakan untuk pengawet makanan. Agar terhindar dari bahaya, diperlukan metode yang optimal untuk menghilangkan kandungan formalin dalam makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan garam terhadap laju pelepasan formalin dari sampel tahu yang mengandung formalin. Penelitian dilakukan melalui perendaman tahu berformalin dalam larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda selama 90 menit. Untuk mengetahui laju pelepasan formalin dilakukan pemanasan tahu dimana pengukuran menggunakan sensor HCHO untuk mendeteksi penurunan kadar atau konsentrasi formalin, serta sensor LM35 untuk mengamati perubahan suhu. Dari pengukuran diperoleh hubungan eksponensial dari perubahan suhu terhadap perubahan konsentrasi formalin, serta pengaruh konsentrasi larutan garam terhadap laju pelepasan formalin. Dari hasil penelitian akan diketahui konsentrasi larutan garam yang paling tepat untuk menghilangkan formalin berdasarkan laju pelepasan formalin yang paling besar. Untuk menentukan bahwa perendaman pada larutan garam dengan konsentrasi tertentu adalah metode yang optimal untuk menghilangkan formalin dalam tahu, maka digunakan larutan gula dan air sebagai pembanding.
Keywords
Formalin, Tahu, Larutan garam, Konsentrasi, Laju pelepasan
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Nikodemus Umbu Janga Hauwali
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Penelitian dilakukan untuk mengukur kecepatan pelepasan formalin dari tahu yang mengandung formalin. Kecepatan pelepasan formalin diukur menggunakan sensor HCHO berbasis AT MEGA328. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahu dengan beberapa ukuran (4 sampel). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh luas permukaan tahu yang mengandung formalin terhadap kecepatan pelepasan formalin ketika suhu sampel tahu dinaikkan. Dengan mengetahui kecepatan pelepasan kandungan formalin dari sampel tahu, maka dapat diketahui mekanisme untuk mereduksi kandungan formalin dari tahu atau makanan lain berdasarkan luas permukaannya.
Keywords
Tahu, Formalin, Sensor HCHO
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Saefuddin Yusuf
Institutions
(a) Dosen Prodi Teknik Informatika FT Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
Email: saefuddin[at]uho.ac.id
(b) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo
(c) Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan dan kemampuan penguasaan TIK guru IPA pada tiga kabupaten tertinggal di Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang valid mengenai aplikasi komputer yang biasa digunakan oleh guru dan tingkat penguasaannya. Metode penelitian adalah survei, tes praktek dan validasi statistik. Diperoleh hasil bahwa aplikasi komputer yang pernah digunakan dan dikuasai oleh rata-rata lebih dari 50% guru adalah pengolah kata, pengolah presentasi, spreadsheet, email, internet dan navigasi dokumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengolah kata adalah aplikasi yang paling populer dan dikuasai oleh lebih dari 70% guru dalam ketiga kabupaten tersebut; menggunakan kolom dan section, memeriksa ejaan (spell check) dan mengatur tampilan (style) halaman adalah keterampilan dalam aplikasi ini yang tingkat penguasaannya paling rendah, masing-masing 56%, 60% dan 60%. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan profesional mengenai TIK perlu secara efektif dan berkelanjutan diberikan; terus memperbaiki infrastruktur TIK di sekolah akan berdampak positif terhadap penggunaan TIK oleh guru; sikap guru secara keseluruhan sangat positif untuk mengembangkan diri.
Keywords
TIK, aplikasi office, guru IPA, daerah tertinggal, Sulawesi Tenggara
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Wilson Jefriyanto
Institutions
(a)Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,
Universitas Kristen Indonesia Toraja
(b)Program Studi Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung,
*wjefriyanto[at]ukitoraja.ac.id
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang analisis pergeseran tanah dengan menggunakan sensor kelembaban tanah tipe YL-69. Sensor dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino uno yang kemudian ditampilkan pada laptop. Pada penelitian ini pergeseran tanah diamati selama 6 jam menggunakan sensor LVDT dengan sudut kemiringan tanah 40 derajat. Pergeseran tanah mulai terjadi pada menit ke-35 dengan besar kelembaban tanah 0.19 dan pergeseran tanah 1.31 mm. Kemudian pada menit ke-50 pergeseran tanah terjadi 3.77 mm dan kelembaban tanah 15.09. Selanjutnya pada menit ke-110 kembali terjadi pergeseran tanah 5.85 mm dengan kelembaban tanah 21.89. Hubungan dari pergeseran tanah dan kelembaban ini dapat menjadi acuan untuk analisis tanah yang rawan terjadi longsor.
Keywords
Kelembaman tanah, Mikrokontroler Arduino UNO, Pergeseran tanah, Sensor Kelembaban, Sensor LVDT
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Dinda Ravi Algifari
Institutions
a) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Komputasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
*dinda.ravi.algifari[at]gmail.com
b) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No.10, Kota Bandung, Jawa Barat 40132
Abstract
Simulasi ini merupakan pengembangan dari praktikum koefisien gesek menggunakan bidang miring, yang menggambarkan jalannya praktikum dalam bentul visual dengan berbantuan Javascript. Simulasi ini diharapkan dapat mengatasi kurangnya sumber daya terkait peralatan praktikum yang ada di sekolah-sekolah dan dapat menjadikan pendekatan alternatif dari pembelajaran koefisien gesek. Metode simulasinya cukup sederhana sehingga mudah digunakan, cukup dengan hanya memasukan beberapa nilai parameter sudut 30, 45, 60, kecepatan awal v0, dan posisi awal x0. Data yang didapat berupa nilai percepatan a, gaya F yang dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai koefisien gesekan, baik statik maupun kinetik.
Keywords
Simulasi; Javascript; Koefisien Gesek Statis dan Kinetis;
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Plato Martuani Siregar
Institutions
Program Studi Meteorologi,
Kelompok Sains Atmosfer,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
paltirajass[at]gmail.com
Abstract
Abstrak Kecamatan Jalancagak merupakan sentra utama pengembangan nanas di Kab.Subang dengan luas areal 2608 Ha atau sekitar 80 % dari total pengembangan seluas 3.253 Ha. Sebagai tanaman rakyat,budidaya nanas masih bersifat sampingan yang dilakukan secara sederhana,terpencar di sekitar pekarangan rumah dan tegalan dengan produktivitas pada umumnya masih berkisar antara 20–35 ton/ha. Buah nanas mengandung enzim bromelain(enzim protease yang dapat menghidrolisa protein),sehingga dapat digunakan melunakkan daging,sebagai obat penyembuh penyakit sembelit,gangguan saluran kencing,mual-mual,flu,wasir dan kurang darah. Hal paling utama yang bernilai ekonomi penting dari nanas adalah buahnya, meskipun serat daunnya telah digunakan sebagai bahan baku tekstil serta usaha agroindustri skala kecil mengolahnya menjadi produk olahan seperti dodol,manisan,kripik dan jus.Pengetahuan para petani tentang dampak perubahan cuaca pada tanaman ini mempengaruhi intensifikasi budidaya dan produksi menurun. Keterbatasan data hujan observasi diperoleh melalui teknik remote sensing dan hasilnya data curah hujan sekunder lebih seragam tersebar,lalu iklim di Kab.Subang dihitung menggunakan metoda Schmidt-Fergutson hasilnya adalah iklim dominan dipengaruhi oleh Monsunal dengan tipe B dan C. Evaluasi lahan dilakukan untuk mengidentifikasi kesesuaian lahan pada setiap satuan lahan dan mempertimbangkan input yang diberikan berdasarkan faktor pembatas yang ada pada setiap lahan.Untuk menghitung indek iklim dan lahan dapat dilakukan dengan metode Storie dan Square Root yang dipadukan dengan metode perubahan penggunaan lahan menggunakan Geographic Information System(GIS),sehingga diperoleh faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan penggunaan lahan dan upaya pencegahannya.
Keywords
nanas,indek iklim,intensifikasi,kesesuaian lahan,monsun
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Christine Mbiliyora
Institutions
(a) Mahasiswa MIPA FISIKA-Institut Teknologi Bandung
(b) Dosen Fisika-ITB
jl, Ganesha 10, Bandung
Abstract
Telah dilakukan penelitian geofisika untuk mengamati kondisi tektonik dan gunung api yang menghasilkan endapan pasir besi di sepanjang pantai Nangaba, Ende Flores. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi tektonik dan pembentukan gunung api di Ende Flores yang mengakibatkan terbentuknya endapan pasir besi di pantai Nangaba. Endapan pasir besi di kawasan Pantai Nangaba merupakan endapan yang terbentuk dari proses fisika dan kimia batuan vulkanik yang terbentuk dari gunung api di Ende. Digunakan dua metode geofisika untuk mengetahui pola penyebaran pasir besi di daerah pantai Nangaba yaitu metode Self Potential dan metode Geolistrik. Penyelidikan geolistrik pada dua lintasan di daerah pesisir pantai memberikan hasil yaitu lintasan 1 nilai resistivitas antara 5,76-715 Ωm, dengan resistivitas 5,76-11,5 Ωm dan kedalaman (1-7,46) m diasumsikan sebagai pasir besi, nilai resistivitas batuan berkisar (22,8 - 715) Ωm diasumsikan sebagai pasir, resistivitas 715 > Ωm diperkirakan sebagai beton dan pada lintasan 2 nilai resistivitasnya adalah 41,7-431 Ωm, nilai resistivitas antara 41,7-58,2 Ωm dan kedalaman berkisar (1,25-6,38) m diasumsikan sebagai pasir besi, kemudian pada daerah yang berwarna biru muda diinterpretasikan sebagai pasir. Warna hijau, kuning, merah dan ungu diinterpretasikan sebagai batuan basalt dengan kedalaman sekitar 9,29 – 15,9 m. Dari hasil interpretasi data Self Potential diduga sumber batuan yang mengandung besi terletak di bukit yang berjarak sekitar 200 meter dari daerah pantai yang ditandai dengan nilai negatif pada data pengukuran.
Keywords
struktur tektonik pulau Flores, endapan pasir besi, self potential, resistivitas
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Sparisoma Viridi
Institutions
(a) Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*dudung[at]fi.itb.ac.id
(b) UIN Ar-Raniry, Jl. Syeikh Abdul Rauf, Kopelma Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Abstract
Butiran dengan massa jenis (
ho_b) yang terapung di atas fluida dengan massa jenis (
ho_f) akan bergerak vertikal bergantung pada posisi permukaan fluida (z_f). Dengan adanya pengaruh gaya gravitasi (F_G) dan gaya angkat (gaya Archimedes) (F_A), gerak vertikal benda akan sedikit terlambat (tertunda) sebesar ( au) dibandingkan dengan gerak vertikal permukaan fuida, atau posisi (z_b(t) approx z_f(t + au)). Dengan asumsi bahwa permukaan fluida selalu tegak lurus arah gaya gravitasi atau ukuran butiran (D_b) jauh lebih kecil dari panjang gelombang permukaan fluida (lambda_f), dapat diamati dinamika permukaan fluida dengan menggunakan beberapa butiran, yang tidak tepat sama dengan dinamika permukaan fluida (perambatan gelombang) itu sendiri. Diperoleh bahwa ( au = au(
ho_b,
ho_f, D_b, lambda_f)), dengan (F_G = F_G(V_b,
ho_b)) and (F_A = F_A(V_f,
ho_f)), di mana (V_b) adalah volume butiran dan (V_f) adalah volume butiran yang tercelup.
Keywords
butiran berbentuk bola, gaya Archimedes, gaya gravitasi, gelombang
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Novi Sopwan
Institutions
a) Program Studi Ilmu Falak, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
*sopwan[at]uinsby.ac.id
b) Kelompok Keahlian Astronomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Abstract
Panjang tahun dalam penanggalan Masehi adalah 365 hari untuk tahun pendek dan 366 hari untuk tahun panjang. Panjang tahun dalam penanggalan Hijriah adalah 354 untuk tahun pendek dan 355 untuk tahun panjang. Selisih panjang tahun antara penanggalan Masehi dan Hijriah adalah 11 hari setiap tahunnya. Perbedaan tersebut menyebabkan awal tahun Hijriah akan bergeser 11 hari lebih cepat setiap tahunnya. Bulan baru merupakan fase Bulan yang menjadi kondisi awal pergantian bulan dalam sistem penanggalan Bulan, khususnya penanggalan Hijriah. Dalam makalah ini diperlihatkan distribusi kejadian Bulan baru dalam penanggalan Masehi dan Hijriah dalam rentang waktu 2500 tahun Masehi. Dengan mengetahui distribusi ini, kita dapat memperoleh gambaran kemungkinan awal bulan Hijriah disepanjang tahun Masehi.
Keywords
Kalender; Masehi; Hijriah; Bulan Baru
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
mamat Arohman
Institutions
1. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
2. Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia
3. Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia
Abstract
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar bermuatan lokal melalui pendekatan lingkungan terhadap kemampuan literasi sains siswa pada materi ekosistem. Metode penelitian ini adalah weak experiment dengan desain penelitian one group pretes posttest design. Penelitian ini diterapkan pada satu kelas siswa kelas VII di MTs Nurul Ikhsan Belawa Kabupaten Cirebon dengan jumlah sampel 26 siswa. Instrumen tes yang digunakan untuk menjaring kemampuan literasi sains digunakan alat tes pilihan ganda yang diadaptasi dari TOSLS, Skor rata-rata N-gain Literasi Sains diperoleh sebesar 0.45 termasuk ke dalam kategori sedang.
Keywords
Literasi sains, pendekatan lingkungan, Ekosistem.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Nike Kusumawati
Institutions
1Prodi Kimia
2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang KM 14, Yogyakarta 55584
a) 14612216[at]students.uii.ac.id
b) 14612215[at]students.uii.ac.id
c) 14612236[at]students.uii.ac.id
d) rudy.syahputra[at]uii.ac.id (Penulis Korespondensi)
Abstract
Logam berat hasil pembuangan limbah pada badan air dalam konsentrasi tinggi akan menimbulkan pencemaran air dan memberikan pengaruh pada makhluk hidup di sekitarnya. Logam-logam berat tersebut memiliki sifat yang stabil dan sulit untuk didegradasi, sehingga perlu dilakukan tindakan remediasi. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah gabungan proses EAPR (Electro-assisted phytoremediation) dan aerasi dengan tanaman kiambang (Salvinia molesta) sebagai akumulator logam berat dalam limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan tanaman kiambang menyerap logam Cu dan Zn pada media limbah logam berat dengan parameter kualitatif dan kuantitatif yaitu pengamatan perubahan morfologi tanaman dan penurunan konsentrasi logam berat Cu dan Zn. Dalam penelitian ini dilakukan juga perbandingan empat proses yaitu fitoremediasi, fitoremediasi-aerasi, dan EAPR-Aerasi dengan lama waktu pengamatan selama 7 hari dan 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tanaman kiambang yang lebih cepat menyerap logam berat Cu dan Zn adalah pada perlakuan EAPR-Aerasi dengan persentase (49%) pada akar tanaman dan (50%) pada daun; (4,5%) pada akar tanaman dan (20%) pada daun. Sedangkan metode Fitoaerasi sebesar (37%) pada akar dan (35%) pada daun; (4%) pada akar dan (14%) pada daun serta metode Fitoremediasi sebesar (26%) pada akar dan (25%) pada daun; (3%) pada akar dan (10%) pada daun. Hasil analisis konsentrasi klorofil tanaman pada proses EAPR-Aerasi menunjukkan tanaman mengalami tingkat stress lebih rendah dibandingkan dengan proses fitoaerasi mengalami stress paling tinggi. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa metode EAPR-Aerasi mampu meningkatkan remediasi logam Cu dan Zn dengan efektif dan cepat dari kedua metode lainnya.
Keywords
Aerasi, EAPR, EAPR-Aerasi, Fitoremediasi, Kiambang
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
BANUARA NADEAK
Institutions
1Universitas singaperbangsa karawang
2 Geophysics Dept., FMIPA Universitas Padjadjaran, KM 21 Jatinangor Sumedang, Indonesia
3 Ilmu Ekonomi Pertanian,FAPERTA Universitas Padjadjaran, KM 21 Jatinangor Sumedang, Indonesia
Abstract
Kecamatan Teluk Jambe Barat khususnya Desa Karangligar merupakan daerah dengan kerentanan tertinggi akan bencana banjir dan penurunan kontur tanah di wilayah Karawang barat. Hal tersebut terjadi karena kurangnya resapan air di daerah tersebut yang terjadi akibat dari pembangunan yang semakin pesat dan pengurangan lahan pertanian sebagai daerah resapan air. Pada daerah penelitian terdapat Endapan kuarter (Q) yang merupakan satuan tanah atau batuan yang berumur paling muda dan belum terkonsolidasi. Ketebalan endapan kuarter di Desa Karangligar dan sekitarnya sekitar 30 m. Pola aliran sungai pada daerah penelitian adalah pola meander. Hasil pengukuran sampel tanah, nilai koefisien permeabilitas didapatkan (k):0,000012cm/detik, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai permeabilitas kecil yang menyebabkan air sukar masuk kedalam tanah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun alternatif solusi dan rekomendasi dengan antisipasi terhadap fenomena penurunan kontur tanah di Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang. Kegiatan ini akan meninjau dari kondisi geologi daerah tersebut dengan melihat geomorfologi, satuan geologi teknik dan kondisi hidrogeologi umum. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu dengan analisa peta topografi, analisis citra Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), uji laboratorium sampel tanah dan pengamatan di lapangan. Data yang didapatkan berupa nilai koefisien permeabilitas, koefisien pemampatan, pola kerapatan kontur, pola aliran sungai, litologi dan struktur geologi. Kemudian data tersebut dianalisis untuk menentukan satuan geomorfologinya berdasarkan kondisi bentuk muka bumi (landform).
Keywords
Geologi tanah, Geomorfologi, Hidrogeologi, Permeabilitas, Shuttle Radar Topography Mission (SRTM)
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Alfonds Andrew Maramis
Institutions
a) Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Manado (UNIMA),
Kampus UNIMA di Tondano, Minahasa, Indonesia, 95618
*alfondsmaramis[at]unima.ac.id
b) Laboratorium Microteaching,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Manado (UNIMA),
Kampus UNIMA di Tondano, Minahasa, Indonesia, 95618
Abstract
Meta-analisis adalah suatu penelitian tentang hasil-hasil penelitian sejenis, yang mengintegrasikan atau mensintesiskan temuan penelitian. Dalam penelitian ini, kajian meta-analisis dilakukan untuk mengintegrasikan dan/atau mensintesis temuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) skripsi mahasiswa Jurusan Biologi, FMIPA, UNIMA. Dari pendokumentasian awal ditemukan cukup banyak penelitian PTK yang telah dihasilkan, sehingga dipandang perlu untuk melakukan sintesis terhadap hasil-hasilnya. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) untuk memberikan gambaran umum tentang hasil-hasil PTK skripsi mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNIMA; (2) untuk menganalisis ketepatan prosedur PTK yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pengajaran Biologi; dan (3) untuk menganalisis sejauh mana PTK telah menimbulkan peningkatan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah yang menjadi tempat penelitian skripsi mahasiswa. Penelitian ini merupakan studi dokumentasi yang menganalisis 29 penelitian PTK skripsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNIMA. Prosedur penelitian mengadaptasi metode sintesis kualitatif (meta-analisis kualitatif) dari Gall et al. (2003). Penelitian skripsi PTK telah menghasilkan peningkatan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah yang menjadi tempat penelitian skripsi mahasiswa Jurusan Biologi, FMIPA, UNIMA. Ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa di kelas yang diberi tindakan pembelajaran sesuai langkah-langkah PTK.
Keywords
Sintesis hasil-hasil PTK, meta-analisis kualitatif
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Alfonds Andrew Maramis
Institutions
a) Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Manado (UNIMA), Jl. Kampus FIP UNIMA di Kaaten, Matani I, Tomohon, Indonesia, 95445
b) Laboratorium Microteaching, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Manado (UNIMA), Kampus UNIMA di Tondano, Minahasa, Indonesia, 95618
*alfondsmaramis[at]unima.ac.id
Abstract
Kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan, ataupun kesulitan-kesulitan dalam kehidupan. Pada umumnya, siswa yang prestasi sekolahnya buruk, tidak memiliki satu atau lebih unsur-unsur kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis sejumlah penelitian yang mengkaji keterkaitan antara kecerdasan emosional dengan prestasi akademik peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknik meta-analisis. Meta-analisis dilakukan terhadap 13 penelitian tentang kecerdasan emosional dan prestasi akademik peserta didik. Hasil meta-analisis memperkuat pembuktikan oleh masing-masing penelitian, bahwa kecerdasan emosional mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi akademik peserta didik.
Keywords
Meta-analisis, kecerdasan emosional, prestasi akademik peserta didik
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Sidik Permana
Institutions
1Laboratorium Fisika Nuklir
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung
Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jl. Tamansari No. 71 Bandung
Abstract
Telah dilakukan karakterisasi berkas neutron dan gamma di beamport reaktor Triga 2000 dalam rangka persiapan pengembangan fasilitas Prompt Gamma Neutron Activation Analysis (PGNAA). Karakterisasi dilakukan secara simulasi menggunakan metode Monte Carlo dengan program komputer MCNPX dan PHITS. Program MCNPX digunakan untuk mensimulasi fluks dan spektrum neutron-gamma di teras reaktor hasil reaksi fisi sedangkan program PHITS digunakan untuk mensimulasi distribusi fluks neutron-gamma di dalam beamport. Simulasi dilakukan dengan memodelkan geometri dan komposisi material komponen reaktor dan memodelkan sumber radiasi berupa reaksi fisi di teras reaktor. Hasil simulasi akan digunakan untuk memilih satu dari empat beamport yang paling layak untuk fasilitas PGNAA dengan kriteria diantaranya karakteristrik spektrum neutron dan rasio fluks neutron-gamma. Hasilnya mengindikasikan bahwa beamport tangensial memiliki karakteristik spektrum neutron dan rasio neutron-gamma lebih baik sehingga paling layak digunakan untuk fasilitas PGNAA.
Keywords
Berkas neutron-gamma, reaktor TRIGA, Monte Carlo
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Asep Rohiman
Institutions
Pusat Survei Geologi, Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jl. Doponegoro No.57 Bandung 40122, Indonesia
*email : asep.rohiman[at]esdm.go.id
Abstract
Gunung Masurai adalah salah satu gunung berapi di Jambi, Indonesia. Literatur mengenai Gunung Masurai masih sangat terbatas. Padahal penelitian mengenai gunung berapi sangat penting sebagai deteksi dini terhadap bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi. Melalui penelitian yang komprehensif periode letusan gunung berapi dapat diprediksi dan tindakan pencegahan yang optimal dapat dipersiapkan untuk meminimalkan korban bencana. Dalam penelitian ini, dilakukan studi mengenai geokima batuan dari Gunung Masurai. Sebanyak 120 sampel batuan dikarakterisasi menggunakan XRF ARL 9900 untuk unsur-unsur utama. Sedangkan untuk unsur-unsur jejak dan logam tanah jarang dikarakterisasi menggunakan ICP-MS. Kemudian sampel paleosol dan karbon dikarakterisasi penanggalan menggunakan alat carbon dating. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh klasifikasi batuan berdasarkan karakteristik secara geokimia yaitu : basal, andesit-basal, andesit, dasit, dan riolit. Batuan tersebut menyebar dari bagian selatan sampai ke utara Gunung Masurai. Berdasarkan hasil karakterisasi Carbon Dating, Gunung Masurai telah mengalami dua periode letusan. Batuan bagian utara Gunung Masurai berumur 29 kaBP sementara batuan dari bagian selatannya berumur 17,7 kaBP. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghasilkan data yang lebih representatif dan valid sehingga menghasilkan kesimpulan yang lebih komprehensif.
Keywords
Masurai, Geokimia, vulkanik, LTJ, carbon dating
Topic
Kebumian
Corresponding Author
Atik Muryati
Institutions
a)Prodi Kimia dan b)New and Renewable Energy Research Group
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km 14,5 Yogyakarta 55584
*Email: rudy.syahputra[at]uii.ac.id
Abstract
Abstrak Biomassa merupakan sumber energi terbarukan untuk produksi energi listrik. Kandungan selulosa yang relatif tinggi dalam kayu sengon dan jati berpotensi sebagai bahan baku produksi energi listrik yang baik. Meskipun pendekatan termokimia (pirolisis dan gasifikasi) telah praktis digunakan untuk menghasilkan energi listrik, namun proses ini membutuhkan suhu tinggi (600-1.000 °C) dan katalis yang mahal. Sedangkan proses biologis yang dapat mengubah biomasa menjadi listrik dapat bekerja pada suhu rendah, namun energi yang dihasilkan rendah, kondisi reaksi yang spesifik dan membutuhkan waktu yang lama. Metode oksidasi biomasa dapat digunakan secara langsung untuk mengoksidasi biomassa menghasilkan arus listrik pada suhu rendah (<100 °C) dengan penambahan katalis asam. Pada penelitian ini serbuk gergaji kayu sengon dan jati dioksidasi dengan FeCl3.6H2O (0,1790 mol) melalui proses refluks pada suhu 95-98 °C selama 0, 2, 5 dan 10 jam serta penambahan HCl sebagai katalisator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu refluks tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap densitas daya yang dihasilkan. Nilai densitas daya biomassa sengon dan jati masing-masing sebesar 0,5935 mW/cm2 dan 0,5905 mW/cm2 dengan waktu optimum proses refluks selama 2 jam. Pengukuran konsentrasi sisa oksidator FeCl3 menunjukkan kecenderungan menurun seiring dengan bertambahnya waktu refluks. Persentase penguraian biomassa serbuk kayu sengon berbanding lurus dengan peningkatan waktu proses refluks, sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan pada penguraian biomassa serbuk kayu jati.
Keywords
Oksidasi Biomassa; FeCl3; Listrik; Jati; Sengon
Topic
Energi
Corresponding Author
Choiryaldi Setya Pratama
Institutions
a) Program Magister Sains Komputasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
b) Program Studi Fisika,
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Pada penelitian ini, Algoritma Genetika (AG) dengan Support Vector Machine (SVM) digunakan dalam mengidentifikasi potensi terjangkitnya penyakit kanker melalui deteksi ekspresi gen. AG digunakan dalam proses seleksi pemilihan fitur dari ekspresi gen sedangkan SVM digunakan dalam proses klasifikasi potensi terjangkitmya pemyakit pada pasien. Terdapat dua proses pengolahan data yaitu pre-processing data dan pre-filtering data yang memudahakan dalam proses pemilihan fitur. Data yang digunakan pada tahap pengujian system menggunakan tiga set data ekspresi gen pasien dengan kelas yang berbeda yaitu kanker karsinoma, kolon tumor dan leukemia. Pada tahap pengujian menggunakan validasi silang k-fold menghasilkan akurasi sebesar 98.67% untuk data set leukemia, 87.06% untuk data set kolon tumor dan 97.22% untuk data set kanker karsinoma.
Keywords
Ekspresi gen; Microarray data; Algoritma Genetika; Support Vector Machine; Kanker;
Topic
Komputasi dan Pemodelan
Corresponding Author
Etty Jaskarty
Institutions
a) Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin
STKIP Sebelas April Sumedang,
Jl. Anggrek Situ no. 19 Sumedang, Indonesia, 45323
* g4refiadi[at]gmail.com
Abstract
Abstrak Kinerja guru Fisika SMA yang merupakan alumni dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK-IPA) telah dievaluasi implementasi kurikulumnya pada kelas X di SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 2 Bandung. Penggunaan Model Countenance Stake lebih dikenal dengan matriks descriptive dan judgment sebagai instrumen untuk mengorganisasi data hasil evaluasi. Sementara istilah Contingency-Congruence dipergunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini menggunakan metoda descriptive inquiry non-experiment dengan kriteria evaluasi meliputi: Struktur belajar Fisika bersifat hierarki, Teknik penulisan matriks, Teknik visualisasi matriks, dan Binary Square Symetric Similarity (BSSS) Matrix, dengan konversi data qualitatif-quantitatif pada kerangka stake matrix. Hasil analisis matriks observasi secara Empirical Contingency menggambarkan variabilitas pola guru mengajar. Sedangkan hasil analisis matriks Intended secara Congruence menunjukan implementasi kurikulum secara riilnya. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pola guru mengajar merupakan kualitas proses implementasi kurikulum. Sedangkan organisasi bahan ajar merupakan kualitas perencanaan implementasi kurikulum.
Keywords
Countenance, Contingency-Congruence, Stake Matrix, BSSS Matrix
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Agus Solehudin
Institutions
a)Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
b)Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin STKIP Sebelas April Sumedang
Jl. Anggrek Situ No. 19 Sumedang
*)Korespondensi e-mail: asolehudin[at]upi.edu
Abstract
Abstrak Tiang pancang pipa baja karbon di lingkungan air laut umumnya berada pada zona dasar laut (seabed), lumpur, air laut (submerged), percikan (tidal) dan atmosfir. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya korosi yang dapat menurunkan kekuatan dan umur pakai (life time) struktur tersebut. Metode dalam penelitian ini dimulai dari pemodelan persamaan matematis laju dengan persamaan sebagai berikut: r1= 0,0018 [H_2 S]^0,85 x expâ¡[12,6 × 〖10〗^(-3) ( (T-373)/T)] (mm/th), untuk temperature dibatasi lebih dari 273 K dan maksimum 373 K , konsentrasi H2S dibatasi lebih dari nol dan maksimum 500 ppm). r2=3,1 × 〖10〗^(-5) 〖 [H^+ ]〗^0,4 x expâ¡[12,6 ( (T-373)/T)] + 1,31 x log [H+] (mm/th). Dimana pH = -log [H+] dan pH dibatasi lebih dari nol dan maksimum 14. r3= 0,082 x 〖10〗^(-6) ω^(1/2 ) mm/t h, untuk aliran dibatasi lebih dari nol dan maksimum 300 rpm. r4 = 0,109 [Cl-]x + 0,319 mm/th, untuk konsentrasi Cl dibatasi lebih dari nol dan maksimum 5,25%. r5 = 8,7 + 9,86 x 10-3 (O2) – 1,48 x 10-7 (O2)2 – 2,37 x 10-3 (H2S)(O2) – 1,11 x 10-3 (O2)(pH) (mm/th, untuk konsentrasi Oksigen dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm. r6 = 4,93 x 10-2 (CO2)(H2S) – 4,82 x 10-5 (CO2)(O2) (mm/th), untuk konsentrasi CO2 dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm. r7 = [Cl-]a1 x [SO4 2-] a2 x [Ca2+ ] a3 (mm/th), untuk konsentrasi Cl-,SO4 2- dan Ca2+ dibatasi lebih dari nol dan maksimum 100 ppm, dan konstanta a1, a2, a3, tergantung dari pH. Sehingga persamaan laju korosi total dipeoleh: r tot = r1 + r2 + r3 + r4 + r5 + r6 + r7 dan persamaan umur pakai tiang pancang adalah: umur pakai = CA/(laju korosi total ) dimana CA adalah corrosion allowance. Model laju korosi yang diperoleh diverifikasi dengan data hasil percobaan secara curve fitting. Hasil penelitian yang diperoleh adalah prediksi umur pakai tiang pancang pipa karbon hasil model simulasi hampir sama dengan hasil percobaan yang memberikan perbedaan sekitar 1,2%.
Keywords
tiang pancang, laju korosi, baja karbon, life time, air laut
Topic
Material
Corresponding Author
Rizky Maiza
Institutions
Institut Teknologi Bandung
Abstract
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan nilai percepatan benda, percepatan gravitasi bumi dan menganalisis gaya gesek berdasarkan teorema usaha–energi pada bidang miring. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan air track. Kecepatan benda direkam menggunakan sensor photogate. Dari hasil percobaan didapatkan nilai percepatan benda yang sebanding dengan bertambahnya kemiringan air track. Nilai percepatan gravitasi bumi yang didapatkan dari grafik hubungan percepatan dan sin θ adalah 9,8247(m/s2). Dibandingkan dengan dengan nilai percepatan gravitasi bumi secara teoritis, kesalahan dalam percobaan relatif kecil dengan persentase nilai error sebesar 0,47 %. Hasil analisis gaya gesek yang dihitung berdasarkan teorema usaha-energi juga kecil. Artinya, air track yang digunakan berada dalam kondisi yang cukup baik.
Keywords
Air track, gerak, bidang miring, usaha, energi.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
RATIH LESTARI
Institutions
a) Department of chemistry, Faculty of mathematics and natural sciences, Islamic University of Indonesia
*15612115[at]students.uii.ac.id
b) Department of pharmacy, Faculty of mathematics and natural sciences, Islamic University of Indonesia
*006130103[at]uii.ac.id
Abstract
Dewasa ini ketergantungan manusia akibat rokok semakin meningkat. Menurut data WHO, jumlah perokok di dunia mencapai 1,2 miliar dan Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar setelah Cina dan India (Afiati, 2016). Asap rokok selain dapat membahayakan kesehatan perokok sendiri, juga dapat membahayakan lingkungannya, yaitu orang-orang yang berada disekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian, asap rokok mengandung senyawa racun organoklorin yang dapat memicu pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae. Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan bronkitis kronik (Ikawati, 2011). Saat ini pengobatan untuk penyakit bronkrits kronik telah dilkukan dengan antibiotik dan obat oral akan tetapi memiliki kekurangan yaitu alergi, iodosinkranasi dan tidak efektif karena menyebabkan resistensi bakteri. Alternatif yang efektif dan efisien untuk pengobatan penyakit bronkitis adalah dengan memanfaatkan senyawa yang terkandung dalam bahan alam. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai obat bronkitis adalah kulit kakao. Kulit kakao merupakan limbah utama dari pengolahan biji kakao yaitu mencapai 70% dari keseluruhan buah. Penelitian sebelumnya, diketahui bahwa telah dilakukan isolasi terhadap senyawa flavonoid dari kulit buah kakao (Listyannisa, 2012). Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae penyebab penyakit bronkitis (Kandou dkk., 2016). Pada penelitian ini kami memanfaatkan limbah kulit kakao yang menjadi permasalahan lingkungan di Indonesia sebagai solusi pengobatan penyakit bronkitis kronik dengan menggunakan metode nanospray yang berbasis lipid based formulation. Pemilihan metode nanospray bertujuan untuk memperkecil ukuran zat aktif suatu sediaan obat sehingga lebih mudah diabsorpsi kedalam sistemik atau sel target. Diharapkan dengan pembuatan sediaan nanospray dari limbah kulit kakao sebagai solusi pengobatan penyakit bronkitis ini merupakan langkah inovatif yang memberikan tiga keuntungan sekaligus yaitu (i) nilainya yang ekonomis (ii) sebagai solusi alternatif pengobatan penyakit bronkitis kronik yang tepat sasaran dan (iii) mampu mengatasi permasalahan lingkungan akibat limbah kulit kakao.
Keywords
Nano Spray Inhaler, Limbah Kulit Kakao, Klebsiella pneumonia , Bronkitis Kronik
Topic
Inovasi
Corresponding Author
Devi Nurhanivah
Institutions
a) Physics, Faculty of Science and Mathematic, Bandung Institute of Technology
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*devinurhanivah[at]gmail.com
Abstract
Radioterapi masih menjadi cara efektif untuk pengobatan kanker. Tujuan radioterapi yaitu memaksimalkan dosis pada target kanker dan meminimalkan dosis pada organ sehat disekitar target. Terdapat beberapa tahapan dalam proses radioterapi diantaranya pengambilan citra, treatment planning system, simulasi, verifikasi, dan terapi. Dalam ranah fisika medis yang menentukan radioterapi mencapai tujuan tersebut terletak pada sistem perencanaanya atau biasa disebut dengan treatment planning system (TPS). TPS biasanya terdiri dari penentuan distribusi dosis, margin atau volume target, lamanya penyinaran dan homogenitas jaringan. Penentuan distribusi dosis menjadi salah satu yang penting dilakukan untuk verifikasi dosis. Ada kalanya suatu proses TPS tidak sesuai yang diharapkan, dikarenakan adanya suatu penyimpangan baik sistematik maupun penyimpangan acak, seperti pergerakan organ, hal ini dapat menyebabkan pergeseran distribusi dosis. Oleh karena itu, dalam penelitan kali ini akan dibahas mengenai optimasi sudut penyinaran dalam penentuan distribusi dosis menggunakan metode simulated annealing. Dalam metode simulated annealing ini melibatkan suatu fungsi objektif, yang mengevalusi sudut dan dosis agar hasil yang diperoleh optimal yaitu dengan meminimumkan nilai fungsi objektif. Selanjutnya, hasil distribusi dosis tersebut dibandingkan dengan distribusi dosis hasil dari TPS standar yang diperoleh dari percentage depth dose (PDD) dan profile dose (OA). Sehingga, distrbusi dosis yang diperoleh dengan evaluasi metode simulated annealing diharapkan lebih baik dibandingkan dengan TPS standar.
Keywords
Distribusi Dosis, Dosis Profile, Fungsi Objektif, PDD, Simulated Annealing, TPS
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Sartika Adi Ningrum
Institutions
Prodi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman Yogyakarta Indonesia 55584
*e-mail: Riyanto[at]uii.ac.id
Abstract
Rumah sakit merupakan tempat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang menjadikannya sebagai salah satu penghasil limbah cair yang berpotensi sebagai pencemar lingkungan karena mengandung berbagai macam senyawa yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu senyawa berbahaya tersebut adalah senyawa amonia. Kadar amonia di lingkungan perairan yang sangat tinggi dapat menjadi racun bagi ikan dan kehidupan akuatik lainnya dan menyebabkan eutrofikasi, sehingga air menjadi keruh dan berbau karena pembusukan lumut-lumut yang mati. Banyak metode yang digunakan untuk menurunkan kadar amonia salah satunya adalah metode elektrolisis. Dalam penelitian dilakukan penurunkan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit menggunakan elektrolisis dengan memanfaatkan limbah elektroda Pb dan PbO2 yang diambil dari aki bekas karena Pb/PbO2 yang terdapat dalam aki yang tidak terpakai dapat bersifat racun apabila dibuang ke lingkungan. Proses elektrolisis limbah cair rumah sakit dilakukan dengan variasi tegangan, waktu, dan elektrolit untuk mengetahui kondisi penurunan kadar amonia yang paling optimum. Komposisi unsur dalam elektroda Pb dan PbO2 dianalisis menggunakan SEM-EDS dan hasil elektrolisis dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi elektroda Pb terdiri dari timbal (Pb) 76,52%, oksigen (O) 16,44% dan belerang (S) 7,04%. Komposisi elektroda PbO2 terdiri dari timbal (Pb) 75,64%, oksigen (O) 16,94% dan belerang (S) 7,42%. Setelah dilakukan elektrolisis, didapatkan kondisi tegangan, waktu elektrolisis, dan elektrolit terbaik untuk menurunan kadar amonia masing-masing adalah 15 V, 90 menit, dan NaCl 0,1 N. Persentase penurunan kadar amonia pada limbah cair rumah sakit JIH yang dielektrolisis pada kondisi terbaik sebesar 68,38%.
Keywords
amonia, elektroda Pb/PbO2, elektrolisis, limbah cair rumah sakit
Topic
Lain-lain
Corresponding Author
Ahmad Radhy
Institutions
(1)Program Studi Magister Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
(2)Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi,
Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Perancangan sistem pemantauan kualitas udara dengan memanfaatkan GPS Ublox NEO-7M sebagai penentu lokasi dimana pengukuran kualitas udara dilakukan dan mikrokontroler ESP8266 Wemos merupakan data akuisisi atau pemrosesan data-data sensor. Sebagai tambahan pendukung, sensor yang dipasang untuk pengukuran suhu dan kelembapan menggunakan sensor DHT22 dan pengukuran gas CO menggunakan sensor gas MQ9. Pengujian sistem ini dilakukan di lingkungan kampus ITB sebagai lokasi yang akan dibandingkan dengan data output pada pembacaan koordinat GPS. Melalui teknologi Internet of Things (IoT), Sistem akuisisi data pemantauan kualitas udara dapat mengirimkan data-data sensor dan pembacaan koordinat lokasi GPS secara real-time dengan menggunakan protokol komunikasi Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) ke sebuah server. Perancangan sistem pada Node-RED merupakan sebuah server yang digunakan untuk menampilkan data visualisasi dan penyimpanan data.
Keywords
Global Positioning System (GPS), Internet of Things, Akuisisi data
Topic
Instrumentasi
Corresponding Author
Triyanta Triyanta
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi, FMIPA-ITB
Abstract
Pembelajaran Berbasis Riset (Research Based Learning-RBL) dikembangkan Jurusan Fisika FMIPA-ITB ketika Jurusan Fisika ITB sedang melaksanakan hibah kompetitif PHK B dan kemudian diimplementasikan sejak tahun 2006 sampai sekarang pada sejumlah matakuliah wajib Program Sarjana Fisika ITB dan pada matakuliah Fisika Dasar 1 dan 2 Program Tahap Persiapan Bersama ITB. RBL dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan “soft skills†mahasiswa dan memperkenalkan kegiatan riset lebih dini kepada mahasiswa. Pelaksanaan RBL bervariasi disesuaikan dengan karakteristik matakuliah. Pada matakuliah Fisika Dasar, RBL dilaksanakan dalam bentuk “hands on activitiesâ€. Di lain pihak pada awal tahun 2000-an, hampir bersamaan dengan masa pengembangan RBL, Amerika Serikat memperkenalkan STEM (Science Technology Engineering Mathematics) Education dengan tujuan untuk menarik minat lebih banyak siswa terhadap bidang STEM dan dengan harapan nantinya mereka meniti karir pada bidang STEM. Pendidikan STEM bersifat multidisiplin dan dilaksanakan secara “hands onâ€. Pada makalah ini akan disampaikan konsep-konsep dasar RBL dan Pendidikan STEM serta perbandingan antara keduanya.
Keywords
Research Based Learning, STEM education, hands on activities.
Topic
Pembelajaran
Corresponding Author
Widayani Widayani
Institutions
Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
Abstract
Sains, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam seperti Fisika, Kimia, dan Biologi; merupakan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tumbuh sejak lama, mengiringi pertumbuhan peradaban manusia. Sains dikembangkan melalui metode ilmiah, perkembangan sains hingga saat ini telah membawa pemahaman struktur sains yang relatif mapan. Meskipun demikian, sains dikembangkan terus menerus oleh para saintis di berbagai belahan dunia hingga pada saatnya kelak akan melengkapi khasanah sains saat ini dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Sains juga diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia kepada generasi muda sejak kanak-kanak hingga remaja (usia SD hingga mahasiswa). Perkembangan teknologi dan sosial di masyarakat menuntut adanya perubahan dalam mengajarkan sains. Salah satu cara pembelajaran sains adalah dengan berbasis riset (Research Based Learning /RBL). RBL dikembangkan di beberapa Universitas di dunia dengan skema beragam, RBL di Program Studi Fisika ITB telah dikembangkan sejak 2005, yang dilaksanakan oleh dosen-dosennya yang aktif melakukan riset. Pelaksanaan RBL menuntut komitmen tinggi baik dari dosen maupun mahasiswa. Dengan RBL, selain materi pembelajaran dapat dipahami dengan lebih baik, juga diharapkan sikap-sikap positif peneliti pada umumnya dapat terlatihkan pada mahasiswa.
Keywords
Sains, metode ilmiah, RBL
Topic
Lain-lain
Page 1 (data 1 to 30 of 80) | Displayed ini 30 data/page
Featured Events
Embed Logo
If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):
<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>
Site Stats