Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Pembelajaran

Page 1 (data 1 to 30 of 248) | Displayed ini 30 data/page

ANALISIS BAHAN AJAR SEL VOLTA PADA BUKU TEKS KIMIA SMA/MA BERDASARKAN KRITERIA KETERHUBUNGAN REPRESENTASI KIMIA
Devi Pratiwi Sudrajat, Ida Farida Ch. dan Ratih Pitasari

Show More

Corresponding Author
Devi Pratiwi Sudrajat

Institutions
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil analisis konten bahan ajar dan representasi konsep sel Volta berdasarkan struktur makro wacana dan kriteria keterhubungan representasi kimia dalam buku teks kimia SMA/MA kelas XII. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Analisis wacana dilakukan terhadap dua buku sekolah elektronik kimia (Buku A dan B) yang diambil berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara mengenai penggunaan BSE di beberapa sekolah wilayah Bandung Timur. Berdasarkan analisis konten, kedua buku tersebut mengacu pada standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan namun memiliki perbedaan dalam eksplanasi konten, dari struktur makro wacana kedua buku tersebut memiliki keterbatasan dalam kedalaman materi pada beberapa konsep kunci yang terdapat dalam buku teks meliputi perbedaan kespontanan reaksi redoks, penjelasan jembatan garam, penulisan notasi sel, penggunaan standar elektroda hidrogen dan kurangnya konteks sel Volta dalam kehidupan. Dalam penyajian materi buku B lebih mengembangkan berpikir induktif dibandingkan buku A. Representasi yang terkandung dalam kedua buku sebagian besar meliputi makroskopik dan simbolik serta lebih besar memiliki representasi yang bersifat implisit. Keterhubungan representasi pada kedua buku hampir seluruhnya terkait dengan teks, namun sebagian besar dalam buku A dan buku B tidak memiliki kalimat penghubung langsung antara teks dan gambar. Setiap representasi memiliki keterangan gambar yang sesuai dan pada kriteria keterhubungan setiap representasi multiple sebagian besar saling berkaitan.

Keywords
Analisis Bahan Ajar, Konsep Sel Volta, Buku teks Kimia SMA/MA, Keterhubungan Representasi Kimia

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/3ahgZvBD4AcT


Analisis Hasil Belajar Siswa SMA pada Materi Momentum dan Impuls dengan menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi yang dipadukan dengan Teknik Pembelajaran "Take-Away"
Ria Trisnia Naufalina (a*), Irma Rahma Suwarma (b), Asep Sutiadi (b)

Show More

Corresponding Author
Ria Trisnia Naufalina

Institutions
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No.229, Bandung, 40154

Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang bagaimana hasil belajar siswa pada materi momentum dan impuls setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi yang dipadukan dengan teknik pembelajaran "Take-Away". Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Penelitian ini melibatkan siswa SMA kelas XI di salah satu SMA di kota Tasikmalaya yang berjumlah 33 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal pilihan ganda, soal essai dan rubrik penilaian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif siswa berada pada kategori tinggi dengan nilai N-Gain sebesar 0,71. Kemampuan afektif siswa meningkat pada aspek kejujuran namun mengalami penurunan pada aspek tanggung jawab. Aspek menanggapi pernyataan dan mengajukan pertanyaan yang termasuk kedalam kemampuan psikomotor juga mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan respon positif siswa terhadap teknik pembelajaran "Take-Away". Dengan demikian, teknik pembelajaran "Take-Away" mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi momentum dan impuls.

Keywords
Teknik pembelajaran "Take-Away", hasil belajar

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/gVz6LjpKfycH


ANALISIS HASIL TES FISIKA BERBASIS PENALARAN YANG BERORIENTASI KERANGKA TIMSS
Taofik Fadillah*, Asep Sutiadi, Muslim

Show More

Corresponding Author
Taofik Fadillah

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah penilaian. Aspek kognitif yang dinilai salah satunya adalah penalaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tes fisika berbasis penalaran yang berorientasi kerangka TIMSS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di beberapa SMA di Kota Bandung dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA berjumlah 93 siswa. Siswa diberikan tes berbasis penalaran dengan jumlah 22 soal yang terdiri dari 6 soal materi elastisitas, 8 soal materi fluida satis, 5 soal materi kalor, dan 3 soal materi optik. Hasil analisis menunjukan nilai rata-rata siswa kelas atas dan kelas rendah untuk masing-masing materi yaitu; 4,92 dan 2,28 untuk materi elastisitas, 7,08 dan 2,76 untuk materi fluida statis, 4,76 dan 1,84 untuk materi kalor, serta 1,92 dan 0,16 pada materi optik.

Keywords
Tes fisika, Penalaran, TIMSS.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/CKvXpxjhAFQu


Analisis Intrumen Tes Diagnostik Dynamic-Fluid Conceptual Change Inventory (DFFCI) Bentuk Four-Tier Test pada Beberapa SMA di Bandung Raya
Nasihun Amin1, Achmad Samsudin1, Wiendartun1

Show More

Corresponding Author
Nasihun Amin

Institutions
1 Departemen Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Telah dilakukan penelitian kuantitatif deskriptif pada siswa SMA di Bandung Raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsepsi siswa SMA di Bandung raya pada konsep dinamika fluida melalui instrumen tes diagnostic: Dynamic-Fluid Conceptual Change Inventory (DFCCI) bentuk Four-Tier Test. Penelitian kuantitatif deskriptif ini dianalisis menggunakan persentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi maupun yang menguasai konsep pada fluida dinamis untuk jenjang SMA. Intrumen tes diagnostic DFCCI diteskan pada 76 siswa untuk tiga sekolah negeri di Bandung Raya, masing-masing sekolah terdiri dari; sekolah A: 30 siswa; sekolah B: 25 siswa; dan sekolah C: 21 siswa. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat dianalisis bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 18%, tidak paham konsep 15%, memahami konsep 31%, paham sebagian 34% dan tidak dapat dikodekan sebesar 2% untuk sekolah A. Untuk sekolah B diperoleh data pada kategori miskonsepsi sebesar 17%, tidak paham konsep 19%, memahami konsep 24%, paham sebagian 33% dan tidak dapat dikodekan sebesar 7%. Sedangkan sekolah C diperoleh data miskonsepsi sebesar 29%, tidak paham konsep 24%, memahami konsep 19%, paham sebagian 27% dan tidak dapat dikodekan sebesar 1%. Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa sekolah A memiliki penguasaan konsep paling baik dibandingkan sekolah B dan C. Sedangkan sekolah yang memiliki miskonsepsi paling rendah adalah sekolah B dibandingkan sekolah A dan C.

Keywords
Tes diagnostic, Dynamic-Fluid Conceptual Change Inventory (DFFCI), Four-Tier Test, SMA

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/e9dGNthU4Dxu


ANALISIS KEMAMPUAN DAN KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI MODEL TIMSS
Dominikus Arif Budi Prasetyo * , Marcellinus Andy Rudhito

Show More

Corresponding Author
Dominikus Arif Budi Prasetyo

Institutions
Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman
* dominic_abp[at]yahoo.co.id

Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Geometri model TIMSS. Soal-soal yang dikerjakan merupakan soal pilihan ganda yang telah disusun untuk mendukung pembelajaran Matematika SMP kelas VII Kurikulum 2013. Soal yang diberikan meliputi topik bentuk geometri (6 soal), kesebangunan (1 soal), garis sejajar (1 soal), ukuran geometri (4 soal), ukuran sudut (4 soal), sistem koordinat (2 soal) dan transformasi geometri (3 soal). Sedangkan ranah yang diukur meliputi pengetahuan (6 soal), penerapan (11 soal), dan penalaran (4 soal). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek pada penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VII SMP Kanisius Sleman. Hasil uji coba diperoleh rata-rata hasil tes siswa adalah 44,25 yang tergolong dalam kategori rendah dengan rincian sebanyak 1 siswa (4,2%) tergolong dalam kategori sangat baik, 5 siswa (20,8%) tergolong dalam kategori baik, 4 siswa (16,7%) tergolong dalam kategori sedang, 9 siswa (37,5%) tergolong dalam kategori rendah, dan 5 siswa (20,8%) tergolong dalam kategori sangat rendah. Dalam penelitian ini juga diperoleh bahwa 6 soal (28,6%) dalam kategori sulit, 13 soal (61,9%) dalam kategori sedang, dan 2 soal (9,5%) dalam kategori mudah. Kategori kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal untuk topik bentuk geometri, kesebangunan, garis sejajar dan ukuran geometri tergolong rendah, topik ukuran sudut dan transformasi geometri tergolong sedang, dan topik sistem koordinat tergolong tinggi. Kategori kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pada ranah pengetahuan tergolong sedang dan pada ranah penerapan dan penalaran tergolong rendah. Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut antara lain lupa harus menggunakan rumusnya, kurang cermat dalam membaca soal, dan kurang memahami maksud dari soalnya. Sedangkan dari segi materi, siswa kurang memahami titik koordinat, besar sudut, kesebangunan, dan transformasi. Materi transformasi tidak diajarkan lagi di SMP tetapi sudah pernah diajarkan di SD, sedangkan materi keliling dan luas masih ada beberapa yang terbalik konsepnya.

Keywords
Kurikulum 2013, pembelajaran Matematika, soal geometri, TIMSS

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/LkwJuNdRmpCy


Analisis koefisien gesek kinetis berdasarkan luasan permukaan benda yang dilewati udara
Siti Humairo Dhia Hana Mufida Richardo Barry Astro Dessy Amirudin dan Sparisoma Viridi

Show More

Corresponding Author
Siti Humairo

Institutions
Institut Teknologi Bandung

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati nilai koefisien gesek kinetis suatu benda akibat adanya rongga pada benda yang dapat dilewati udara. Secara teori luasan rongga pada benda yang dilewati udara berpengaruh terhadap percepatan benda dan berkaitan dengan hambatan udara. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan ukuran dan bentuk rongga benda, sementara luas permukaan bidang sentuh dan massa benda dibuat konstan. Pergerakan benda pada lintasan miring selanjutnya diamati dan dianalisis menggunakan Tracker sehingga diperoleh data berupa nilai koefisien gesek kinetis. Hasilnya diperkirakan bahwa semakin besar luas rongga udara pada benda, nilai koefisien gesek kinetis yang diperoleh menjadi semakin kecil.

Keywords
rongga udara tracker koefisien gesek

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/j7qtxnLpBbeT


Analisis Konten Website Teachengineering.org dan Tryengineering.org untuk Pembelajaran Fisika Berbasis STEM Siswa Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013
Septian Ulan Dini(a*)

Show More

Corresponding Author
Septian Ulan Dini

Institutions
a) SMAS Sugar Group, Site PT. Gula Putih Mataram, Lampung Tengah
*septianulandini[at]gmail.com

Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Permendikbud No. 24 tahun 2016 yang potensial untuk pembelajaran berbasis STEM (2) konten dalam website teachengineering.org dan tryengineering.org yang sesuai untuk pembelajaran fisika siswa kelas XI berbasis STEM berdasarkan kurkulum 2013. Subjek penelitian adalah website teachengineering.org dan tryengineering.org. Prosedur pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Validasi data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara keseluruhan KD pada Permendikbud No. 24 tahun 2016 potensial untuk pembelajaran berbasis STEM (2) beberapa konten dalam website teachengineering.org dan tryengineering.org sesuai untuk pembelajaran fisika siswa kelas XI berbasis STEM berdasarkan kurkulum 2013.

Keywords
konten website, pendekatan STEM, pembelajaran fisika

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/cJuDRxM2HzY3


ANALISIS LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KOTA BANDUNG
Muhammad Arsyad, Wahyu Sopandi, Didi Teguh Chandra

Show More

Corresponding Author
Muhammad Arsyad

Institutions
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini adalah studi deskriptif yang bertujuan untuk melihat kualitas pendidikan melalui asesmen kerangka kerja Literasi Sains dengan berfokus pada pembelajaran IPA di kota Bandung. Studi dilakukan dengan melihat kemunculan indikator-indikator Literasi Sains berdasarkan PISA 2015, yang dilaksanakan pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung. Data dikumpulkan menggunakan empat macam instrumen yang digunakan untuk menganalisis 19 sampel naskah Soal Ujian Tengah Semester dari 19 SMP yang tersebar dan representatif di semua wilayah di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek yang paling dominan muncul dari empat domain literasi sains adalah adalah Aspek Pengetahuan dengan jumlah poin 346. Sedangkan adapun sub-indikator aspek Pengetahuan yang paling sering muncul adalah tentang Gerak dan Gaya sebanyak 45 poin. Meskipun demikian, diperoleh data bahwa kemunculan literasi sains pada Soal UTS pada SMP-SMP di Kota Bandung masih rendah.

Keywords
Analisis; Literasi Sains; PISA 2015.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/93GQJtKyZuv2


ANALISIS MISKONSEPSI GERAK PARABOLA PADA SISWA SMA
Herawati, Heni Safitri

Show More

Corresponding Author
Herawati Herawati

Institutions
Universitas Terbuka

Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam topik gerak peluru. Analisis dilakukan pada 255 siswa dari 4 sekolah di wilayah Jakarta. Sebanyak 14 pertanyaan pilihan ganda tentang gerak peluru diberikan kepada siswa dan hasil jawaban siswa dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Sebanyak 24% dari total siswa yang telah menjawab pertanyaan pilihan ganda diwawancara dengan maksud untuk mengetahui lebih lanjut pemahaman konsep siswa tentang gerak peluru dan permasalahan siswa dalam mempelajari konsep gerak peluru. Hasil wawancara dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa tentang gerak peluru terjadi pada konsep: 1) vektor posisi dan kecepatan gerak peluru; 2) lintasan gerak peluru; 3) analisis vektor gerak peluru; 4) arah dan sudut gerak peluru; 5) jangkauan gerak peluru; dan ketinggian maksimum gerak peluru. Dalam analisis kuantitatif dilakukan validitas dan reliabilitas soal dengan menggunakan statistik Spearman Brown. Hasil validitas menunjukkan bahwa dari N= 255 diperoleh validitas 0,122 dan reliabilitas 0,75, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal yang digunakan sebagai instrumen miskonsepsi dapat diterima.

Keywords
Miskonsepsi, gerak peluru, pendidikan fisika.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/ZQRadLEVMwy3


ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN METODE GASING (GAMPANG, ASYIK, DAN MENYENANGKAN) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
Albertus Tuhu Setyo Nugroho

Show More

Corresponding Author
Albertus Tuhu Setyo Nugroho

Institutions
Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penelitian tentang penggunaan metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) terhadap hasil belajar fisika. Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan metode observasi terhadap komponen-komponen yang akan diteliti. Sedangkan teknis analisis data menggunakan metode statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis didapat 7 (tujuh) hasil penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan berdasarkan analisis didapat bahwa penggunaan metode GASING (gampang, asyik, dan menyenangkan) berpengaruh terhadap hasil belajar fisika

Keywords
Metode GASING, Hasil Belajar, Pembelajaran

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/JB6wbvazjMFd


ANALISIS PENGUASAAN APLIKASI OFFICE GURU IPA PADA DAERAH TERTINGGAL DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Saefuddin (a), Fahyuddin (b), Saleh (c)

Show More

Corresponding Author
Saefuddin Yusuf

Institutions
(a) Dosen Prodi Teknik Informatika FT Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
Email: saefuddin[at]uho.ac.id
(b) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo
(c) Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo

Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan dan kemampuan penguasaan TIK guru IPA pada tiga kabupaten tertinggal di Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang valid mengenai aplikasi komputer yang biasa digunakan oleh guru dan tingkat penguasaannya. Metode penelitian adalah survei, tes praktek dan validasi statistik. Diperoleh hasil bahwa aplikasi komputer yang pernah digunakan dan dikuasai oleh rata-rata lebih dari 50% guru adalah pengolah kata, pengolah presentasi, spreadsheet, email, internet dan navigasi dokumen. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengolah kata adalah aplikasi yang paling populer dan dikuasai oleh lebih dari 70% guru dalam ketiga kabupaten tersebut; menggunakan kolom dan section, memeriksa ejaan (spell check) dan mengatur tampilan (style) halaman adalah keterampilan dalam aplikasi ini yang tingkat penguasaannya paling rendah, masing-masing 56%, 60% dan 60%. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan profesional mengenai TIK perlu secara efektif dan berkelanjutan diberikan; terus memperbaiki infrastruktur TIK di sekolah akan berdampak positif terhadap penggunaan TIK oleh guru; sikap guru secara keseluruhan sangat positif untuk mengembangkan diri.

Keywords
TIK, aplikasi office, guru IPA, daerah tertinggal, Sulawesi Tenggara

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/WyuPkgXH2xn9


Analisis Representasi Buku IPA Siswa Kelas VII pada Tema Kalor dalam Perubahan Wujud Zat
Rima Nurmalasari (a*), Ari Widodo (b), Wahyu Sopandi (b)

Show More

Corresponding Author
Rima Nurmalasari

Institutions
a) Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr. Setiabudhi No.229, Bandung
rimanur07[at]gmail.com

b) Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi yang terdapat pada buku ajar IPA pegangan siswa kelas VII pada tema kalor dalam perubahan wujud zat. Representasi yang dikaji meliputi representasi verbal, simbolik, dan visual. Representasi verbal merupakan penjelasan desktiptif berupa teks. Representasi simbolik meliputi simbol-simbol dalam konsep IPA, rumus, dan persamaan matematika. Sementara, representasi visual dapat berupa grafik, gambar, dan diagram. Selanjutnya, representasi yang terdapat pada buku ajar dikelompokkan menjadi representasi tunggal dan multi representasi. Penelitian ini menggunakan metode studi dokumentasi menggunakan lembar analisis representasi terhadap 11 aspek konsep pada tema kalor dalam perubahan wujud zat. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu diperoleh satu buah buku ajar IPA pegangan siswa kelas VII SMP terbitan Kemdikbud. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan persentase representasi verbal pada buku ajar IPA kelas VII sebesar 54,5%, representasi simbolik sebesar 9,1%, dan representasi visual sebesar 36,4%. Sementara itu, berdasarkan hasil analisis representasi juga diperoleh 36,4% konsep dengan multi representasi (representasi ganda), 27,2% konsep dengan representasi tunggal, dan sisanya konsep tidak disajikan dalam buku ajar. Untuk itu dipandang perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan bahan ajar berbasis multi representasi.

Keywords
representasi, buku ajar IPA kelas VII, kalor dalam perubahan wujud zat

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/FDftTmxEX8ha


Analisis Sikap Siswa SMA terhadap Lingkungan dan Pemecahan Masalah Pencemaran melalui Pembelajaran Berbasis Proyek
Nani Rina Suryani

Show More

Corresponding Author
nani rina suryani

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Abstrak Sampah merupakan sisa kegiatan manusia. Sampah tersebut akan menjadi masalah jika dibiarkan menumpuk dan tidak terkelola dengan baik. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sampah yaitu pencemaran tanah, air, dan udara. Pemecahan masalah sampah dalam mencegah pencemaran bukan hanya tugas pemerintah tetapi seluruh masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran yaitu dengan melakukan pemilahan sampah dan daur ulang sampah sesuai dengan jenisnya. Kemampuan pemecahan masalah lingkungan juga menjadi salah satu tuntutan yang terdapat dalam kompetensi dasar bagi siswa sekolah menengah atas, sehingga siswa dapat bersikap dan berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis sikap siswa sma terhadap lingkungan dan kemampuan pemecahan masalah pencemaran melalui pembelajaran berbasis proyek. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen lemah dengan desain pretest-posttest group design. Penelitian dilakukan di kelas X di salah satu SMA di purwakarta dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara acak berkelompok (cluster random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes skala sikap, soal pemecahan masalah dan wawancara. Analisis data meliputi uji normalitas, homogenitas, dan uji t terhadap nilai N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada sikap dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran berbasis proyek. Kemampuan pemecahan masalah menunjukkan peningkatan dan berada pada kategori sedang, dan interpretasi sikap siswa terhadap lingkungan dalam melaksanakan proyek daur ulang sampah tergolong dalam kategori positif.

Keywords
pembelajaran berbasis proyek, sikap terhadap lingkungan, kemampuan memecahkan masalah

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/uk4Ld2yHn93r


Analisis Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Pada Materi Fluida Dinamis
Kitri Mipa Utami (a*), Parsaoran Siahaan (b), Purwanto (b)

Show More

Corresponding Author
Kitri Mipa Utami

Institutions
a) Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
*kitri.mipa[at]student.upi.edu

b) Departemen Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap siswa terhadap pembelajaran fisika pada materi Fluida Dinamis. Subjek yang diambil pada penelitian ini yaitu 31 orang siswa SMA kelas XI di salah satu SMA negeri kota Bandung. Sikap siswa terhadap pembelajaran pada penelitian ini diukur menggunakan TOSRA (Test Of Science Related Attitude). Hal ini dikarenakan sikap siswa yang akan diukur adalah sikapnya terhadap pembelajaran Fisika yang meliputi lima aspek yaitu Dampak sains terhadap sosial (Social Implication of Science), Sikap terhadap penyelidikan ilmiah (Attitude of Scientific Inquiry), Kesukaan terhadap Sains (Enjoyment of Science Lessons), Ketertarikan mengisi waktu luang dengan sains (Leisure Interst in Science), dan Ketertarikan bekerja di bidang sains (Career Interst in Science). Hasil dari penelitian menunjukan lingkungan belajar yang positif berpengaruh positif kepada sikap siswa terhadap pembelajaran Fisika.

Keywords
Sikap Siswa, TOSRA, Fluida Dinamis

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/BA3g7yf84kbY


Analisis Simulasi Koefisien Gesekan Kinetik dan Statik pada Bidang Miring dengan JavaScript
Dinda Ravi Algifari (a*), Sparisoma Viridi (b), Yudha Satya Perkasa (a), Ariq Dhia Irfanudin (a), Ikhsan Mochammad Noor(a)

Show More

Corresponding Author
Dinda Ravi Algifari

Institutions
a) Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Komputasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
*dinda.ravi.algifari[at]gmail.com
b) Laboratorium Fisika Nuklir dan Biofisika, Kelompok Keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No.10, Kota Bandung, Jawa Barat 40132

Abstract
Simulasi ini merupakan pengembangan dari praktikum koefisien gesek menggunakan bidang miring, yang menggambarkan jalannya praktikum dalam bentul visual dengan berbantuan Javascript. Simulasi ini diharapkan dapat mengatasi kurangnya sumber daya terkait peralatan praktikum yang ada di sekolah-sekolah dan dapat menjadikan pendekatan alternatif dari pembelajaran koefisien gesek. Metode simulasinya cukup sederhana sehingga mudah digunakan, cukup dengan hanya memasukan beberapa nilai parameter sudut 30, 45, 60, kecepatan awal v0, dan posisi awal x0. Data yang didapat berupa nilai percepatan a, gaya F yang dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai koefisien gesekan, baik statik maupun kinetik.

Keywords
Simulasi; Javascript; Koefisien Gesek Statis dan Kinetis;

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/wtgR7LWMFDXE


BELAJAR FISIKA KONTEKSTUAL SUMBER DAYA ALAM (SDA) AIR TERJUN PLTMH LOKOMBORO PULAU SUMBA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Yohanes Engge (1), Arisat (2), Lilik Hendrajaya (3)

Show More

Corresponding Author
Yohanes Engge

Institutions
(1,2) Program magister pengajaran fisika
(3) Departemen fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung
engge_yohanes[at]yahoo.com, a_risat86[at]yahoo.com, lilik.hendrajaya2[at]gmail.com

Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang �Belajar Fisika Kontekstual Sumber Daya Alam Air Terjun PLTMH Lokomboro Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur� dengan tujuan belajar dan menyusun bahan ajar fisika kontekstual pada Air Terjun PLMTH Lokomboro. Sumber Daya Alam yang ada di daerah perluh kita ketahui dan dipelajari sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup serta dapat dijaga kelestariannya. Untuk mempelajari keberadaan serta manfaat Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di suatu daerah, maka perluh adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk memahami Sumber Daya Alam adalah ilmu fisika, karena dari proses terjadi atau terbentuk hingga pada pemanfaatan Sumber Daya Alam tersebut dapat di pahami dari hukum-hukum fisika yang berlaku. Belajar fisika kontekstual Sumber Daya Alam adalah salah satu cara untuk memahami Sumber Daya Alam dan memahami fisika. Cara tersebut dapat dilaksanakan dalam dunia pendidikan melalui proses belajar-mengajar serta pembuatan bahan ajar atau modul fisika yang bersifat kontekstual Sumber Daya Alam terutama yang ada di daerah yang mampu dijangkau oleh mahasiswa atau siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dan studi kasus berupa tinjauan lapangan. Dari hasil penelitian tersebut telah dibuat suatu bahan ajar fisika kontekstual sumberdaya alam air terjun PLMTH Lokomboro Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disesuaikan dengan silabus pembelajaran di STKIP Weetebula, Sumba Barat Daya-NTT.

Keywords
Fisika SDA, Fisika Kontekstual, Fisika PLTMH, Fisika Air Terjun

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/qNEf9KMX4yeV


COMPARATIVE STUDY ON THE IMPROVEMENT OF STUDENT MATHEMATICAL REASONING ABILITY IN JUNIOR HIGH SCHOOL THROUGH RME APPROACHMENT AND RME APPROACHMENT IN SMALL GROUPS
Jeandhika Widi Mamarimbing* dan Dr. Kartini Simanjuntak

Show More

Corresponding Author
JEANDHIKA WIDI MAMARIMBING

Institutions
ADVENTIST UNIVERSITY OF INDONESIA

Abstract
One of factors that makes students difficult to understand about mathematic because their reasoning ability is lacked. To evolve and improve student�s reasoning ability in mathematic, it required an approach in learning. So it can build student�s reasoning ability. The research has a purpose to compare groups of grade VIII classes in student�s learning improvement, through RME learning approachment and RME learning approachment in small group at Perguruan Advent XV Ciracas, East Jakarta. The subject of this research in the first group that got RME learning approachment. Meanwhile, the second group that got RME learning approachment in small group. The procedures of this research covered three steps are (1) preparetion, (2) implementation, and (3) final. The data was collected in quantitative methode. The result showed that there is a significant difference between the students who got RME learning approachment in small group and the students who got RME learning approachment.

Keywords
Reasoning Mathematic, Learning Improvement, RME Learning Approachment, RME Learning Approachment in Small Group

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/BpcwHJq4gkxD


Dalam rangka Literasi Ilmu dan Literasi Cara Ilmiah � Proses berkembangnya konsep atom, dari perkiraan, kuantifikasi, dan beberapa segi metafisisnya
Aloysius Rusli

Show More

Corresponding Author
Aloysius Rusli

Institutions
Jurusan Fisika, FTIS, Universitas Katolik Parahyangan
Ciumbuleuit 94
Bandung 40141
Indonesia

Abstract
Literasi ilmu (science literacy) dapat diartikan sebagai kemampuan-memahami-ilmu-sebagai-hasil-karya-manusia, sedangkan literasi cara ilmiah (scientific literacy) dapat dibedakan dari itu dari segi perhatian-lebihnya pada segi proses ilmiahnya. Kedua literasi ini tampak makin dibutuhkan masyarakat masa kini, akibat melimpahnya hasil ilmu, sehingga perlu dikuasai cara menyaring keabsahan berbagai informasi melimpah itu, ditambah pula dengan cara menyarikan makna-makna yang tak terukur (metafisis) tetapi yang mulai makin diperlukan pada masa kini, agar manusia dapat tetap bertahan sebagai pengendali ilmu dan teknologi. Salah satu cara menumbuhkan literasi ilmu dan cara ilmiah ini adalah dengan menelusuri sejarah berkembangnya konsep �atom�, karena dapat menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku manusia dalam memaknai apa yang diamatinya dalam alam raya ini. Dari penelusuran ini, ingin ditunjukkan bahwa inovasi pembelajaran tentang ini perlu makin dikembangkan.

Keywords
Literasi ilmu, literasi cara ilmiah, atom, metafisika

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/beTqwRF9Jvt2


DESAIN DIDAKTIS KONSEP HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT BERDASARKAN KESULITAN BELAJAR SISWA SMA KELAS XI
Gouwanda Aji Wandana*, Heni Rusnayati, dan Agus Fany Chandra

Show More

Corresponding Author
Gouwanda Aji Wandana

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Dewasa ini, kebanyakan penelitian hanya fokus pada media, metode, dan model pembelajaran, namun kurang memperhatikan konten dari materi yang akan diajarkan. Sehingga, kurang memperhatikan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran. Konsep hukum kekekalan momentum sudut merupakan materi fisika yang dianggap sulit oleh siswa karena mereka tidak mampu memahami konsep, memasukkan variabel kedalam persamaan, melakukan perhitungan matematis, dan memberikan analisis pemanfaatan hukum kekekalan momentum sudut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari desain didaktis terbaik untuk konsep hukum kekekalan momentum bagi siswa SMA kelas XI berdasarkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Desain didaktis awal disusun berdasarkan hasil TKR (Tes Kemampuan Responden) pada kelas XII dan implementasi desain dilakukan di kelas XI. Penelitian dilakukan pada sekolah yang sama, dengan asumsi bahwa siswa-siswi setiap tingkatan kelas dalam sekolah tersebut memiliki kemampuan belajar yang relatif sama. Setelah dilakukan dua kali implementasi desain dan tiga kali revisi desain, hasil menunjukkan adanya penurunan kesulitan-kesulitan belajar siswa dan didapatlah desain didaktis akhir yang dapat digunakan oleh para guru sebagai pedoman ataupun referensi dalam pembelajaran konsep hukum kekekalan momentum sudut di kelas.

Keywords
Kesulitan Belajar, Hukum Kekekalan Momentum Sudut, Desain Didaktis.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/JphG7urZWaCQ


DESAIN DIDAKTIS KONSEP JARAK DAN PERPINDAHAN PADA GERAK LURUS BERATURAN BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Saeful Bahri, Heni Rusnayati, Harun Imansyah

Show More

Corresponding Author
Saeful Bahri

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pembelajaran membutuhkan perencanaan yang memperhatikan respon dari siswa. Pada praktiknya, banyak respon yang bermunculan di kelas yang bahkan tidak ada dalam rencana pembelajaran. Respon siswa dalam pembelajaran ini akan menimbulkan hambatan untuk memahami konsep tertentu. Oleh karena itu, guru harus dapat membuat suatu desain didaktis yang dibuat berdasrkan hambatan sehingga dapat mengantisipasi respon siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu desain didaktis berdasarkan hambatan epistimologis (keterbatasan konteks) dan hambatan didaktis (cara penyampaian) pada salah satu konsep pada materi GLB yaitu konsep jarak dan perpindahan sehingga dapat mengantisipasi hambatan yang muncul. Desain didaktis ini diimplementasikan pada tiga kelas yang memiliki kemampuan yang sama. Desain penelitian yang digunakan adalah Didactical Design Research dengan metode Kualitatif Deskriptif. Hambatan yang muncul pada siswa didominasi oleh hambatan dalam menentukan arah perpindahan yang mempengaruhi konsep jarak dan perpindahan pada materi GLB. Hambatan awal pada konsep jarak dan perpindahan secara garis besar adalah 18,42% untuk notasi arah dan 23,68% tercermin pada grafik kecepatan terhadap waktu v(t) pada GLB. Desain didaktis pada konsep jarak dan perpindahan yang dibuat menekankan guru untuk menciptakan interaksi luas di kelas dengan menggunakan teknik scaffolding dan Teori Kontruktivisme Sosial milik Vygotsky untuk menggali pemahaman siswa pada konsep tersebut.

Keywords
Desain Didaktis, Hambatan Belajar, Jarak dan Perpindahan, GLB, Scaffolding

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/jL8Q7hfbvwDE


DESAIN DIDAKTIS PADA KONSEP KOMPONEN VEKTOR BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR PADA SISWA SMA
Putri Rani Lestari, Heni Rusnayati, Agus Fany Chandra Wijaya

Show More

Corresponding Author
Putri Rani Lestari

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Pembelajaran yang dilakukan guru akan memunculkan suatu respon yang memungkinkan munculnya hambatan belajar jika respon tersebut tidak ditangani dengan baik. Hambatan tersebut dapat diakibatkan oleh ketidaksesuaian tingkat kemampuan anak (hambatan ontogeni), keterbatasan konteks dalam memahami sebuah konsep (hambatan epistemologis), atau hambatan yang diakibatkan oleh penyampaian materi oleh guru saat pembelajaran (hambatan didaktis). Untuk mengantisipasi munculnya hambatan tersebut, guru perlu mempertimbangkan interaksi antara guru, siswa, materi yang nantinya dapat menghasilkan suatu rangkaian situasi didaktis (desain didaktis) yang membuat proses belajar dalam diri siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu desain didaktis berdasarkan hambatan epistemologis, yang dilihat dari TKR, dan hambatan didaktis, yang dilihat dari proses pembelajaran, pada konsep komponen vektor. Desain penelitian yang digunakan adalah Didactical Design Research dengan metode kualitatif deskriptif. Desain didaktis yang dibuat, diimplementasikan di tiga kelas berbeda di satu sekolah yang sama. Dari penelitian ini diidentifikasi hambatan yang dialami siswa saat mempelajari komponen vektor adalah sulit menggambarkan penguraian vektor di koordinat cartesius dan sulit untuk menentukan besar dari komponen vektor. Persentase awal jumlah siswa yang sulit menggambarkan penguraian vektor di koordinat cartesius berkisar 69,79 % dan jumlah siswa yang kesulitan dalam menentukan besar dari komponen vektor sekitar 71,43 %. Secara singkat, desain didaktis untuk konsep ini dimulai dengan siswa yang harus terlebih dahulu menguasai cara menggambarkan vektor di koordinat Cartesius, kemudian siswa diajarkan langkah untuk menggambarkan komponen vektor dengan menggunakan media untuk penggambaran komponen vektor, setelah itu barulah siswa diperkenalkan dengan aturan trigonometri pada segitiga yang nantinya dihubungkan dengan penentuan besar komponen vektor.

Keywords
desain didaktis, hambatan belajar, komponen vektor

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/AFMcK2aUBpGR


DESAIN DIDAKTIS PEMBELAJARAN KONSEP TORSI DAN MOMEN INERSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI SMA
Muhammad Havid, Agus Fany Candra Wijaya, Harun Imansyah

Show More

Corresponding Author
Muhammad Havid

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika
FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Dalam standar proses dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Agar tujuan tersebut dapat tercapai salah satu caranya melalui penelitian yang berorientasi pada penyusunan rencana pembelajaran dengan mempertimbangkan respon dari peserta didik. Praktek dilapangan menyatakan bahwa saat proses pembelajaran ditemukan banyak respon dari peserta didik yang tidak terdapat dalam rencana pembelajaran, ketika respon tersebut tidak diantisipasi dengan baik, maka hal tersebut dapat menjadi hambatan untuk peserta didik. Maka dari itu pendidik selaku komponen dalam pembelajaran dan pengedali dalam sebuah kelas harus mampu menyusun desain didaktis untuk mengantisipasi munculnya hambatan tersebut. Hambatan yang muncul bisa saja terjadi karena keterbatasan konsep peserta didik ataupun akibat kesalahan dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk membuat desain didaktis berdasarkan hasil implementasi baik hambatan epistimologis (berdasarkan hasil tes kemampuan responden) ataupun hambatan didaktis (berdasarkan berlangsungnya proses pembelajaran) pada materi torsi dan momen inersia sehingga diharapkan dapat mengatasi hambatan belajar peserta didik. Pada proses peneletianya desain ini diimplementasikan pada dua kelas yang berbeda namun dengan kemampuan peserta didik yang relatif sama. Desain penelitian berupa Didactical Design Research dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini berupa desain didaktis pada materi torsi dan momen inersia dengan urutan konsep hubungan torsi dengan lengan gaya dan gaya, hubungan antara torsi dan momen inersia, dan hubungan momen inersia dengan massa dan jarak ke sumbu rotasi.

Keywords
desain didaktis, hambatan belajar, torsi, momen inersia

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/jZk7eCUHBFfu


DESAIN PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DENGAN PEMFAKTORAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
Renny Marlina

Show More

Corresponding Author
RENNY MARLINA RENNY

Institutions
Pasca sarjana Universitas Sriwijaya Palembang

Abstract
Salah satu materi yang sulit bagi peserta didik adalah materi KPK dan FPB, masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep KPK dan FPB (Dias, 2005; Camli dan Bintas, 2009; Setyaningsih, 2011; Nadeak, Syamsiati dan Suwarjo, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan lintasan belajar yang dapat membantu peserta didik memahami konsep KPK dengan pemfaktoran menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode design research, dimana proses pelaksanaan penelitian dipandu oleh suatu instrumen yang disebut HLT (Hyphotetical Learning Trajectory). Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Talang Ubi yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Tekhnik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, tes tertulis, dokumentasi dan catatan selama kegiatan berlangsung. Hasil penelitian pada tahap pilot experiment adalah dari 6 orang peserta didik sebagai kelas small group dengan kemampuan akademik berbeda, yaitu 2 peserta didik berkemampuan tinggi, 2 peserta didik berkemampuan sedang, dan 2 peserta didik lagi berkemampuan rendah. Selanjutnya penelitian dilanjutkan pada teaching experiment, peserta didik telah menunjukkan kemampuan menggunakan faktor-faktor prima untuk menentukan KPK sehingga penelitian dilanjutkan pada tahap kegiatan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK. Dari tiga aktivitas yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa peserta didik dapat menentukan KPK dengan pemfaktoran prima dengan bantuan kartu blok prima. Keberhasilan ini didukung oleh kesiapan guru dalam merancangaktivitas yang berkenaan dengan konteks kehidupan nyata peserta didik.

Keywords
Pembelajaran KPK dengan pemfaktoran, pendekatan PMRI, design research.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/tTHACpUwqW2r


DESAIN PEMBELAJARAN KOMPOSISI DUA FUNGSI MENGGUNAKAN REKENING LISTRIK
Rinni Artiyani, Zulkardi, Yusuf Hartono

Show More

Corresponding Author
RINNI ARTIYANI

Institutions
Universitas Sriwijaya

Abstract
Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan pokok permasalahan kesulitan siswa dalam memahami dua fungsi atau lebih dapat dikomposisikan. Salah satu pokok permasalahan yang penting adalah siswa kurang memahami syarat dua fungsi atau lebih dapat dikomposisikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkontruksi hypothetical learning trajectory yang dapat membantu siswa memahami syarat dua fungsi atau lebih dapat dikomposisikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian design research yang terdiri dari tahap preliminary design, teaching experiment, restrospective analysis. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Palembang pada tanggal 15 Februari sampai dengan 15 April 2016. Subyek penelitian ini adalah kelas XI TPM yang berjumlah 35 orang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, pre test, post-test, lembar aktivitas siswa, video pembelajaran, wawancara dan catatan lapangan. Hasil penelitian pada tahap pilot experiment adalah dari 6 orang siswa sebagai kelas small group. Selanjutnya penelitian dilanjutkan pada teaching experiment, siswa telah menunjukkan sikap ilmiah dengan mampu menganalisis setiap butir soal sehingga penelitian dilanjutkan pada tahap kegiatan aktivitas menganalisis tagihan rekening listrik untuk lembar aktivitas siswa yang terdiri dari tiga LAS. Dari tiga aktivitas tersebut diperoleh hasil bahwa siswa dapat memahami syarat dua fungsi atau lebih dapat dikomposisikan. Keberhasilan ini di dukung oleh kesiapan guru dalam merancang aktivitas yang berkenaan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Tetapi masih ada factor yang menghambat yaitu masih ada siswa yang belum bisa mengkomunikasikan pemahamannya baik secara lisan maupun tulisan.

Keywords
desain riset, komposisi dua fungsi, rekening listrik

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/YdmhKcLfVGMa


DIAGNOSIS LEVEL MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN FOUR-TIER TEST
A. A. Akmali*, A. Sutiadi

Show More

Corresponding Author
Ahmad Ahsin Akmali

Institutions
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Miskonsepsi pada siswa sangat penting untuk diketahui terutama bagi guru sebagai langkah awal penanganan miskonsepsi dan perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran. Four-tier Test merupakan alat tes yang mampu mengidentifikasi apakah siswa benar-benar memahami tentang suatu konsep dan apakah siswa mengalami miskonsepsi atau mengalami kurang pengetahuan (lack of knowldge). Penelitian ini berfokus pada upaya diagnosis miskonsepsi siswa dalam materi gaya dan gerak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi level miskonsepsi yang terjadi pada siswa SMP pada konsep-konsep dalam materi gaya dan gerak dengan menggunakan instrumen Four-tier Test. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif-eksploratif dan menggunakan pendekatan non-eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One Shot Design. Subjek pada penelitian ini adalah 321 siswa SMP kelas VIII yang terdiri dari 128 siswa SMP Negeri dan 193 siswa SMP Swasta yang ada di kecamatan Sukasari, Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SMP mengalami miskonsepsi pada lima (5) konsep esensial dalam materi gaya dan gerak yaitu meliputi konsep perpindahan, jarak, percepatan, percepatan gravitasi, serta kelembaman, yang diantaranya terdapat satu (1) miskonsepsi baru yaitu bahwa benda yang lebih kecil akan jatuh lebih cepat. Miskonsepsi yang dialami siswa secara kualitatif berada dalam level sedang dan miskonsepsi baru yang dialami siswa berada dalam level kuat, sedangkan secara kuantitatif untuk miskonsepsi yang berkaitan dengan konsep perpindahan dan jarak berada dalam kategori sedang sampai tinggi, untuk miskonsepsi yang berkaitan dengan konsep percepatan, gravitasi, dan kelembaman berada dalam kategori sangat tinggi, dan miskonsepsi baru yang teridentifikasi berada dalam kategori sangat rendah. Level miskonsepsi siswa tertinggi secara kuantitatif adalah 60,16 % dengan kategori sedang.

Keywords
Diagnosis, Miskonsepsi, Gaya, Gerak, dan Four-tier Test.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/tfCQNxPkawcX


Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Bermuatan Lokal melalui Pendekatan Lingkungan pada Materi Ekosistem terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa.
Mamat Arohman, M.Pd1,a); Dr. Saefudin2,b); Dr. Didik Priyandoko3,c)

Show More

Corresponding Author
mamat Arohman

Institutions
1. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
2. Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia
3. Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar bermuatan lokal melalui pendekatan lingkungan terhadap kemampuan literasi sains siswa pada materi ekosistem. Metode penelitian ini adalah weak experiment dengan desain penelitian one group pretes posttest design. Penelitian ini diterapkan pada satu kelas siswa kelas VII di MTs Nurul Ikhsan Belawa Kabupaten Cirebon dengan jumlah sampel 26 siswa. Instrumen tes yang digunakan untuk menjaring kemampuan literasi sains digunakan alat tes pilihan ganda yang diadaptasi dari TOSLS, Skor rata-rata N-gain Literasi Sains diperoleh sebesar 0.45 termasuk ke dalam kategori sedang.

Keywords
Literasi sains, pendekatan lingkungan, Ekosistem.

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/uKVGLzwPxNQ2


Fisika Pertambangan Nikel Pomalaa
Sutrisnawati Mehora(a*), Lilik Hendrajaya

Show More

Corresponding Author
Sutrisnawati Mehora

Institutions
Prodi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas
Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132,
Indonesia

Abstract
Fisika pertambangan merupakan suatu pemelajaran fisika yang mengkaitkan fenomena sumber daya alam pertambangan nikel yang di kelola oleh PT. Antam Tbk. Pomala di kabupaten Kolaka dengan konsep fisika. Proses yang terjadi dalam pertambangan tersebut kemudian dibahas dalam bahasa fisika yang dimulai dari pembahasan fisika tektonik, genesa mineral, eksplorasi, sampai proses pra olahan nikel. Untuk memudahkan pemahaman konsep fisika dalam pertambangan nikel maka disusunlah suatu bahan ajar yang berkaitan dengan pertambangan tersebut yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyrakat bagaimana hubungan antara ilmu fisika dengan dunia industri pertambangan.

Keywords
Tektonik sulawesi, Bahasa fisika dalam pertambangan nikel

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/qR4z3uMNJQYc


Hambatan Epistemologis Peserta Didik Kelas X SMA pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan pada Arah Horizontal
Wina Fitria Dewi Marieta, Heny Rusnayati, Agus Fany Chandra Wijaya

Show More

Corresponding Author
wina fitria dewi marieta

Institutions
Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI

Abstract
Hendaknya sebuah pembelajaran tidaklah bersifat imitatif, namun didasarkan pada landasan yang kuat. Salah satunya dengan melihat hambatan yang dialami oleh peserta didik pada materi yang akan diberikan. Peserta didik sering kali tidak menyadari bahwa konsep yang sama dapat diterapkan pada permasalahan lain dalam konteks yang berbeda, hambatan seperti ini disebut hambatan epistemologis. Dengan mengetahui hambatan yang teridentifikasi diharapkan dapat mengantisipasi respon yang muncul juga meminimalisir munculnya hambatan tersebut pada pertemuan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hambatan epistemologis yang dialami oleh peserta didik pada materi gerak lurus berubah beraturan pada arah horizontal. Instrumen pada penilitian ini adalah dua buah soal uraian terbuka yang diberikan pada 139 peserta didik pada sebuah SMA negeri dikota Bandung. Hambatan epistemologis yang dialami peserta didik yaitu tidak dapat memaknai besaran dan tanda matematis secara fisis, tidak memahami bahwa percepatan terjadi ketika kecepatan dan percepatan memiliki tanda sama, serta perlambatan terjadi ketika tanda pada percepatan dan kecepatan berbeda, belum memahami percepatan atau perlamabatan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu, tidak dapat menentukan kecepatan awal, kecepatan akhir, waktu awal dan atau waktu akhir, tidak memahami hubunga antara kecepatan akhir, kecepatan awal, percepatan dan perubahan waktu, serta tidak memahami bahwa kecepatan pada hubungan antara perpindahan dan perubahan waktu adalah kecepatan rata-rata.

Keywords
hambatan epistemologis, gerak lurus berubah beraturan pada arah horizontal

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/mRDcYUKbEqG2


Identifikasi Miskonsepsi Astronomi dengan Gaya Soal yang Berbeda Menggunakan Metode CRI (Certainty of Response Index)
Novia Ekawanti (a*), Fera Gustina Purwati (b), Premana W. Premadi (c)

Show More

Corresponding Author
Novia Ekawanti

Institutions
a) Pascasarjana Astronomi, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*noviafis8[at]gmail.com

b) Pascasarjana Astronomi, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia

Abstract
Ilmu astronomi sebenarnya selalu ada dalam kehidupan sehari- hari. Namun, di negara kita masih jarang disentuh. Bahkan di sekolah- sekolah, belum banyak diperkenalkan secara luas dan mendalam kepada siswa- siswinya. Dari hasil penelitian sebelumnya, ternyata masih banyak terjadi kesalahpahaman konsep (miskonsepsi) pada siswa- siswi mengenai ilmu astronomi ini. Penelitian ini mendeteksi seberapa besar miskonsepsi astronomi yang masih terjadi pada siswa- siswi SMP dan SMA. Peneliti membuat 20 pertanyaan yang mengacu pada materi kurikulum 2006. Dengan pertimbangan, masih banyaknya sekolah yang menggunakan kurikulum tersebut. Soal- soal yang diberikan, mencakup 10 konsep astronomi yang dibuat dalam 2 gaya soal berbeda. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi apakah siswa tersebut benar- benar paham dengan konsep astronomi yang telah diberikan ataukah tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode CRI (Certainty of Response Index) dengan tipe soal pilihan ganda. Penelitian ini memiliki topik yang relevan dengan area bidang pembelajaran (EDU). Dari sini kita dapat mengidentifikasi siswa yang mengalami miskonsepsi dan memilahnya dari siswa yang tidak tahu konsep dengan yang benar- benar mengetahui konsep secara lebih efektif. Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat menjadi bahan refleksi guru dalam memperbaiki pembelajaran astronomi selanjutnya dan sebagai acuan dalam mendeteksi miskonsepsi siswa di berbagai bidang ilmu.

Keywords
miskonsepsi astronomi, gaya soal berbeda, CRI (Certainty of Response Index)

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/TRcNHmEDr6aw


Identifikasi Peningkatan Kemampuan Multi Representasi Siswa SMA pada Materi Fluida Statis : Pembelajaran Argument-Based Inquiry Menggunakan Pendekatan Multi Representasi
Iin Suminar*, Muslim, dan Winny Liliawati

Show More

Corresponding Author
Iin Suminar

Institutions
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan multi representasi siswa SMA pada materi fluida statis setelah diterapkan pembelajaran Argument-Based Inquiry menggunakan pendekatan multi representasi. Kemampuan multi representasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan mentranslasikan dan menginterpretasikan suatu representasi ke representasi lain. Kemampuan mentranslasikan suatu representasi ke representasi lain meliputi membuat representasi lain dari suatu representasi yang dapat dilihat dari hasil lembar kegiatan representasi siswa sebagai perkembangan kemampuan multi representasi dari pertemuan ke pertemuan yang ditentukan dengan menggunakan rubrik. Kemampuan memilih representasi lain yang setara dengan representasi yang disajikan dapat dilihat dari hasil tes kemampuan multi representasi. Tes kemampuan multi representasi disajikan dengan menyediakan tipe soal gambar-verbal, gambar-grafik, grafik-verbal, verbal-diagram benda bebas, diagram benda bebas-verbal, gambar-matematika, verbal-matematika dan diagram benda bebas-matematika. Peningkatan kemampuan multi representasi ditentukan dengan menggunakan gain skor yang ternormalisasi. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di salah satu SMA swasta di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan gain skor yang ternormalisasi kemampuan multi representasi sebesar 0.51. Kemampuan multi representasi berdasarkan tipe soal menunjukkan gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-verbal sebesar 0,57, gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-grafik sebesar 0,44, gain skor yang ternormalisasi tipe soal grafik-verbal sebesar 0,73, gain skor yang ternormalisasi tipe soal verbal-diagram benda bebas sebesar 0.32, gain skor yang ternormalisasi tipe soal diagram benda bebas-verbal sebesar 0,65, gain skor yang ternormalisasi tipe soal gambar-matematika sebesar 0,46, gain skor yang ternormalisasi tipe soal verbal-matematika sebesar 0,34, dan gain skor yang ternormalisasi tipe soal diagram benda bebas-matematika sebesar 0,72.

Keywords
Argument-based inquiry, multi representasi

Topic
Pembelajaran

Link: https://ifory.id/abstract/2wWrVJ8RgmkX


Page 1 (data 1 to 30 of 248) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats